Hipotensi atau tekanan darah rendah bisa terjadi karena perdarahan yang banyak. Apa saja penyebab dan gejala hipotensi? Apa yang harus dilakukan jika mengalami hipotensi? Apakah hipotensi sama dengan anemia?
Daftar Isi
Tutup
Tutup
Apakah hipotensi sama dengan anemia?
Kaki saya sering tremor sebelah, kalau berdiri terlalu lama atau jongkok suka kesemutan. Waktu SD saya suka pingsan setiap upacara karena kelamaan berdiri. Kalau kelelahan tekanan darah rendah, selalu di bawah 100. Tremornya apa juga disebabkan karena riwayat hipotensi? Apakah hipotensi sama dengan anemia? Sudah pasti anemia juga?
Tremor pada kaki dan kesemutan dapat disebabkan oleh berbagai hal. Bila berpindah pindah dan pada saat berdiri lama saja, maka tremor tersebut disebabkan oleh fatigue atau kelelahan pada kaki.
Tremor satu sisi dapat disebabkan kebiasaan menumpu berat badan di satu kaki. Bila tremor terjadi setiap saat bahkan tanpa berdiri lama dan disertai tremor tangan sisi yang sama mungkin dapat disebabkan adanya kelainan kelistrikan pada otak.
Apabila tremor disertai gejala berdebar debar dan keringatan, serta tidak kuat terhadap panas, maka dapat disebabkan oleh gejala hipertiroidisme. Penyebab sering pingsan juga dapat terjadi karena anemia dan hipotensi.
Anemia adalah kekurangan sel darah merah yang berfungsi untuk membawa oksigen ke organ tubuh. Hipotensi adalah rendahnya tekanan darah, yang juga penting untuk membawa oksigen ke organ tubuh.
Keduanya saling berpengaruh. Anemia biasa terjadi pada wanita usia muda yang mengalami darah menstruasi banyak, terutama bila tidak disertai dengan asupan makanan penambah darah yang cukup. Begitupun dengan hipotensi.
Saya sarankan untuk periksakan diri ke dokter agar mengetahui apakah anemia atau tidak melalui pemeriksaan fisik dan tes darah lengkap.
Dokter mungkin akan memberikan resep obat penambah darah bila perlu. Selain itu, pastikan makan makanan yang bergizi seimbang dan minum air putih sekitar 2 liter setiap hari.
Dijawab oleh dr. Felicia Ivanty
Apakah pendarahan bisa menyebabkan anemia dan hipotensi?
Apakah pendarahan pada wasir/ambeien dapat sembuh total? Apakah pendarahan bisa menyebabkan hipotensi dan anemia?
Wasir atau ambeien adalah pembengkakan pembuluh darah vena di daerah anorektal, yakni sekitar anus atau rektum bagian bawah.
Berdasarkan letaknya, ambeien dapat dibedakan menjadi dua, yakni:
- Pada ambeien interna, pembengkakan berada cukup jauh di dalam rektum dan biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi pendarahan dapat menjadi salah satu gejala awal ambeien
- Pada ambeien eksterna, pembengkakan berkembang di bawah kulit sekitar anus
Pendarahan pada wasir tentu saja dapat diobati, namun penyakit wasir seringkali kambuhan dan terjadi berulang sehingga diperlukan perubahan gaya hidup sehari-hari, seperti makan makanan berserat tinggi, tidak duduk terlalu lama di toilet, dan tidak mengejan saat BAB.
Betul sekali bahwa pendarahan dalam jumlah besar dapat menurunkan volume dan aliran darah ke berbagai jaringan tubuh sehingga menyebabkan hipotensi.
Selain itu, pendarahan dalam jumlah banyak juga dapat menyebabkan tubuh kehilangan darah lebih cepat dibanding kemampuan tubuh untuk memproduksi darah sehingga dapat memicu kurang darah atau anemia.
Dijawab oleh dr. Vina Amanda
Hemoroid atau wasir merupakan penyakit di mana pembuluh darah yang ada di sekitar anus atau rektum (bagian akhir dari usus besar, sebelum anus) membengkak dan meradang.
Gejala wasir di antaranya:
- Perdarahan berwarna merah terang setelah buang air besar
- Ada lendir setelah buang air besar
- Benjolan di luar anus
- Pembengkakan, rasa nyeri, dan kemerahan di sekitar anus
Jika mengalami penyakit ambeien sebaiknya tidak mengejan saat buang air besar. Mengejan memberi lebih banyak tekanan pada pembuluh darah di rektum yang merupakan salah satu penyebab ambeien. Bila kehilangan banyak darah pasca BAB atau wasir kronik, maka hal itu bisa menyebabkan anemia.
Cara mencegah wasir:
- Minum air putih yang banyak
- Kurangi konsumsi kafein dan minuman beralkohol
- Menambah asupan serat di dalam makanan
- Tidak menunda buang air besar
- Berolahraga secara teratur
Dijawab oleh dr. Ferdy
Bagaimana cara mengatasi hipotensi postural?
Saya kira mengalami hipotensi postural karena sangat sering merasa pusing dan penglihatan menjadi gelap, hingga tangan atau kaki mengalami tremor atau bergetar sendiri saat bangun dari duduk, tidur, maupun jongkok. Semakin lama makin sering dan parah, untungnya tidak pernah sampai kehilangan kesadaran. Saya selalu ditolak donor darah karena tensi tidak cukup atau hb rendah. Perlukah saya ke dokter dan mengambil pemeriksaan dan pengobatan khusus? Cukupkah dengan menghindari stress, banyak istirahat, dan asupan yang baik dan teratur?
Hipotensi postural atau hipotensi ortostatik adalah penurunan tekanan darah ketika seseorang melakukan perubahan posisi terlalu cepat atau mendadak, misalnya saat jongkok ke berdiri atau dari tidur ke berdiri.
Hal ini dapat disebabkan karena dehidrasi, anemia, kondisi jantung, diabetes, kehamilan, tidur terlalu lama, cuaca panas, maupun pengaruh obat-obatan tertentu.
Saran yang dapat dilakukan:
- Hindari kurang tidur / begadang
- Hindari dehidrasi, pastikan cukup banyak minum air putih
- Hindari perubahan posisi tubuh mendadak
- Hindari pola makan yang tidak seimbang atau diet terlalu ketat
- Periksakan apakah ada anemia atau tidak dengan tes hematologi
- Rutin olahraga untuk menstabilkan tekanan darah
- Konsultasikan ke dokter untuk mengetahui gangguan keseimbangan tubuh
Dijawab oleh dr. Vivi Kadarusman Tom
Berdasarkan keterangan yang disampaikan, maka kondisi tersebut dapat dikategorikan sebagai hipotensi atau tekanan darah rendah. Tekanan darah rendah yang tidak menyebabkan tanda atau gejala, maupun hanya menyebabkan gejala ringan biasanya jarang memerlukan perawatan.
Apabila memiliki gejala hipotensi, perawatan akan tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Misalnya, ketika tekanan darah rendah disebabkan oleh obat-obatan, pengobatan biasanya melibatkan perubahan atau pergantian obat atau menurunkan dosis.
Jika tidak jelas apa yang menyebabkan tekanan darah rendah atau hipotensi, maka tujuannya adalah untuk meningkatkan tekanan darah dan mengurangi gejala yang dialami.
Beberapa cara membantu mengatasi hipotensi:
- Konsumsi lebih banyak garam. Bagi orang dengan tekanan darah rendah, itu bisa menjadi hal yang baik. Namun harus hati-hati karena kelebihan sodium dapat menyebabkan gagal jantung, terutama pada orang tua.
- Minum air putih lebih banyak. Cairan bisa meningkatkan volume darah dan membantu mencegah dehidrasi, yang keduanya penting bagi penderita hipotensi
- Kenakan stocking kompresi. Stoking elastis yang biasa digunakan untuk menghilangkan rasa sakit dan pembengkakan varises dapat membantu mengurangi pengumpulan darah di kaki sehingga tekanan darah dapat meningkat
- Obat-obatan. Beberapa obat dapat mengobati tekanan darah rendah yang terjadi ketika berdiri (hipotensi ortostatik). Sebagai contoh, obat fludrocortisone, yang meningkatkan volume darah. Namun harus dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu
- Olahraga. Berlari, bersepeda, atau berenang, akan memacu pompa jantung sehingga tekanan darah dapat meningkat dengan optimal. Lakukan secara rutin minimal 30 menit sehari
Dijawab oleh dr. Ahmad Muhlisin
Artikel terkait
- Serba-serbi Tes Darah: Jenis, Syarat, dan Cara Baca Hasil
- Perbedaan Sistol dan Diastol pada Tekanan Darah
- 8 Gejala Kurang Darah Akibat HB Rendah dan Efeknya pada Tubuh
- 10 Buah Penambah Darah untuk Anemia, Apa Saja Pilihannya?
Pertanyaan lain yang sering diajukan