Cek kadar gula darah penting dilakukan secara rutin, salah satunya dengan tes HbA1c yang memantau kadar gula darah selama 2-3 bulan terakhir. Berapa kadar gula darah normal pada hasil tes HbA1c?
Daftar Isi
Tutup
Tutup
Mengapa perlu pemeriksaan HbA1c?
Kalau kadar gula darah sempat tinggi sampai ke angka 600 mg/dL sampai sempat koma, namun setelah kembali ke rumah saudara saya susah menerapkan diet karena sering merasa lapar. Apa langkah yang harus saya lakukan untuk memotivasi beliau supaya dietnya bisa diterapkan? Kenapa harus dilakukan cek diabetes dengan tes HbA1c? Apakah diabetes pasien sudah parah?
Pertama-tama, perlu diberikan pengertian tentang penyakit diabetes atau kencing manis itu sendiri kepada pasien, mulai dari penyebab, gejala, hingga komplikasinya.
Apabila sudah mendapat pemahaman yang baik, pasien diharapkan akan mengerti dan bersedia untuk menjalani diet serta mengonsumsi obat yang diberikan oleh dokter.
Dari keterangan yang diberikan, pemeriksaan kadar gula darah mencapai 600 mg/dL tentu saja sangat berbahaya dan dapat mengakibatkan koma hiperglikemia. Kadar gula darah sewaktu yang normal adalah di bawah 200 mg/dL.
Hemoglobin A1c (HbA1c) atau glycated hemoglobin adalah hemoglobin yang berikatan dengan glukosa (gula). Di dalam darah, secara alami glukosa akan saling mengikat dengan hemoglobin yang berada di dalam sel darah merah.
HbA1c dapat mengukur rata-rata kadar gula darah selama tiga bulan. Oleh karena itu, pemeriksaan ini lebih menggambarkan pola hidup serta pola makan selama tiga bulan terakhir.
Pemeriksaan diabetes dengan tes HbA1c merupakan indikator jangka panjang kontrol glukosa darah dan dapat juga digunakan untuk memantau efek diet, olahraga, dan terapi obat terhadap gula darah pasien.
Bagi orang yang sehat atau tanpa diabetes, kisaran nilai normal HbA1c adalah antara 4% sampai 5,6%. Kadar HbA1c antara 5,7% sampai 6,4% mengindikasikan peningkatan risiko diabetes, dan kadar 6,5% atau lebih tinggi mengindikasikan diabetes.
Dijawab oleh dr. Ferdy
Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan diabetes?
Mau bertanya, kenapa saat seseorang melakukan pemeriksaan diabetes kadar GDP dinyatakan naik, tetapi saat tes HbA1c rendah (normal), apa yang mempengaruhi itu ya dok?
Gula darah puasa (GDP) menunjukkan kadar gula darah riil pada saat pemeriksaan setelah berpuasa atau tidak makan selama 8-12 jam.
Sementara itu, hemoglobin terglikasi (HbA1c) adalah pemeriksaan untuk mengetahui seberapa banyak hemoglobin sel darah merah yang berikatan dengan glukosa (gula) darah.
Hemoglobin membutuhkan waktu untuk berikatan dengan gula darah sehingga dapat menggambarkan kondisi sesungguhnya. Oleh sebab itu, HbA1c menjadi indikator pengukuran rata-rata kadar gula darah selama tiga bulan terakhir.
Jadi, apabila GDP tinggi dan HbA1c normal, dapat dipahami bahwa saat ini kadar gula darah tinggi, tetapi rata-rata dalam tiga bulan terakhir masih tergolong normal.
Kisaran normal kadar HbA1c adalah antara 4%–5,6%. Kadar antara 5,7%–6,4% berarti ada peluang lebih tinggi terkena diabetes. Kadar 6,5% atau lebih tinggi berarti menderita diabetes.
Dijawab oleh dr. Ahmad Muhlisin
HbA1c merupakan gambaran kadar gula darah rata-rata sepanjang 2-3 bulan. Hasil HbA1c memberikan gambaran seberapa baik seseorang penderita diabetes tipe 1 atau tipe 2 dalam menjalani program diabetes, termasuk konsumsi obat, olahraga, atau perubahan gaya hidup.
Apabila hasil HbA1c menunjukkan hasil normal, berarti program atau pengobatan yang diberikan kepada penderita diabetes sudah tepat.
Sebaiknya, tes GDP dilakukan setelah berpuasa setidaknya 8 jam. Perhatikan juga menu makanan yang dikonsumsi sehari sebelum pelaksanaan tes GDP.
Dijawab oleh dr. Vivi Kadarusman Tom
Apa yang harus dilakukan jika tes HbA1c 8?
HbA1c saya 8%, apa yang harus aku lakukan? Kalau begini penanganannya apa ya agar kadar gula darah saat tes HbA1c bisa menurun?
Dari informasi yang diberikan, hasil tes gula darah tidak baik, yang berarti pola makan dalam sebulan terakhir masih kurang baik, dan kadar kolesterol lebih dari normal.
Untuk menangani diabetes, diperlukan komitmen dan disiplin dari pasien, seperti menjaga pola makan sesuai anjuran dan berolahraga rutin, terutama bila ada penyakit penyerta lainnya seperti darah tinggi atau kolesterol.
Saran saya adalah melakukan pemeriksaan gula darah ulang untuk cek gula darah puasa (GDP), gula darah 2 jam post prandial (GD2PP), dan gula darah sewaktu (GDS) agar bisa melihat hasilnya secara lebih akurat.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, kadar gula darah tergolong tinggi dan masuk dalam kategori diabetes. Untuk memastikannya, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter agar bisa menjaga gula darah tetap stabil, termasuk mengonsumsi obat diabetes jika diperlukan.
Dijawab oleh Tim Medis HDmall
Sering buang air kecil tanda gejala penyakit apa? Apakah diabetes?
Beberapa hari lalu saya konsultasi ke dokter karena sering buang air kecil dan disarankan untuk tes diabetes cek gula darah karena kemungkinan saya mengidap diabetes. Hari ini saya telah tes HbA1c dan hasilnya 6.1%, artinya saya tidak diabetes, kan? Frekuensi buang air kecil saya sangat sering bisa 3-4 kali sejam, makanya saya sering haus. Saya tidak mengalami gejala lain seperti sakit saat kencing, pusing, mual, lemas atau sulit kencing dan anyang2an. Saat buang air kecil juga tidak ada masalah, hanya frekuensi yang sangat mengganggu. Apakah saya harus memeriksakan kembali ke urologis?
Karena keluhan lebih ke buang air kecil (BAK) yang sering, ada baiknya memeriksakan urine rutin juga dan berkonsultasi dengan dokter terdekat mengenai hasilnya. Tidak selalu penyebabnya adalah penyakit diabetes.
Keluhan BAK yang sering dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut:
- Infeksi saluran kemih
- Batu saluran kemih
- Penyakit sistem reproduksi
- Penyakit saraf
- Penyakit metabolik lainnya
Hal yang dapat dilakukan sementara ini:
- Minum air putih banyak, 2 liter sehari
- Jangan menahan rasa ingin BAK
- BAK hingga tuntas
Bila gejala yang dirasakan menetap atau memburuk, disarankan diperiksa secara langsung oleh dokter terdekat untuk pemeriksaan lebih mendalam.
Dijawab oleh Tim Medis HDmall
Gula darah atau glukosa dapat diperiksa melalui:
- Gula darah sewaktu (GDS): Pemeriksaan tanpa puasa
- Gula darah puasa (GDP): Pemeriksaan setelah puasa
- Gula darah 2 jam post prandial (GD2PP): Gula darah yang diperiksa 2 jam setelah mengonsumsi air dengan 75 gram gula
Pemeriksaan lain yang penting untuk menegakkan diagnosis adalah tes HbA1c, yaitu untuk menentukan rata-rata kadar gula darah dalam tubuh selama 2–3 bulan.
Berikut adalah interpretasi hasil pemeriksaan gula darah:
Gula Darah Sewaktu (GDS):
- Kurang dari 200 mg/dL: dalam batas normal
Gula Darah Puasa (GDP):
- Kurang dari 100 mg/dL: dalam batas normal
- 100–125 mg/dL: prediabetes
- 126 mg/dL ke atas: diabetes
GD2PP:
- Kurang dari 140 mg/dL: normal
- 140–199 mg/dL: prediabetes
- 200 mg/dL ke atas: diabetes
HbA1c:
- Kurang dari 5,7%: normal
- 5,7–6,4%: prediabetes
- 6,5% ke atas: diabetes
Jika kadar HbA1c adalah 6,1%, artinya hasil tersebut termasuk pradiabetes. Namun, untuk menegakkan diagnosis diabetes melitus, harus diketahui berapa hasil pemeriksaan GDS dan GDP.
Hasil tes diabetes menunjukkan GDS dan GDP normal, kemungkinan penyebab frekuensi BAK yang sering disebabkan oleh hal lain. Sedangkan GDS dan GDP meningkat, besar kemungkinan mengidap pre diabetes atau memang diabetes melitus.
Frekuensi BAK yang lebih sering dapat disebabkan oleh asupan air yang memang banyak, gangguan saraf, gangguan saluran kemih, atau gejala psikologis atau stres. Jadi kamu bisa memeriksakan diri ke dokter spesialis urologi.
Dijawab oleh dr. Olivia Nathania Hartono
Artikel terkait
- 5 Cara Mengontrol Gula Darah agar Tetap Normal, Apa Saja?
- Kadar Gula Darah Normal pada GDS, GDP, dan GDPP
- Buah untuk Diabetes, Apa Pilihan yang Bisa Dikonsumsi?
Pertanyaan lain yang sering diajukan