Klik link di bawah ini untuk mempermudah menemukan informasi yang mau kamu simak:
Tutup
Tutup
- Anatomi sistem pencernaan
- Anatomi mulut
- Anatomi kerongkongan
- Anatomi lambung
- Anatomi usus halus
- Anatomi usus besar
- Anatomi anus
- Booking paket pemeriksaan dan perawatan lambung serta ultrasonografi perut dan pemeriksaan via HDmall.id dengan diskon spesial!
Makanan atau minuman yang dikonsumsi setiap hari harus melewati proses panjang agar bisa dicerna oleh tubuh. Ada banyak organ pencernaan yang terlibat bersamaan dengan enzim-enzim pencernaan yang turut membantu memproses makanan.
Meski sama-sama mengubah bentuk makanan menjadi partikel-partikel kecil untuk diserap tubuh, setiap organ dalam sistem pencernaan memiliki fungsinya masing-masing. Yuk, kenali anatomi sistem pencernaan lebih jauh dan cara kerjanya berikut ini!
Anatomi sistem pencernaan
Sistem pencernaan secara umum berfungsi untuk mengubah bentuk makanan yang semula berukuran besar dan kasar menjadi bentuk yang sederhana. Makanan akan diproses menjadi nutrisi yang kemudian digunakan oleh tubuh untuk memproduksi energi hingga memperbaiki sel-sel di dalamnya.
Anatomi sistem pencernaan yang utama adalah saluran pencernaan, yakni sebuah tabung panjang yang membentang dari mulut ke anus. Panjang saluran pencernaan ini berkisar 915 cm pada orang dewasa.
Sepanjang saluran pencernaan manusia terdiri dari kerongkongan, lambung, usus halus, dan usus besar. Ada pula organ hati, kantong empedu, dan pankreas yang turut mencerna makanan dengan menghasilkan zat ekskresi ke usus halus.
Bagian sistem pencernaan juga dilengkapi oleh gigi, lidah, dan kelenjar ludah yang terdapat di dalam mulut. Semua organ pencernaan ini saling bekerja sama untuk memproses makanan sampai akhirnya diserap oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya.
Anatomi mulut
Mulut merupakan gerbang awal atau pintu masuk makanan. Organ pencernaan yang pertama ini terjadi dua metode pencernaan, yaitu pencernaan secara mekanik dan kimia.
Pencernaan mekanik dilakukan dengan bantuan gigi-gigi yang ada di dalam mulut. Baik gigi seri, gigi taring, hingga gigi geraham bertugas untuk mengoyak, menghancurkan, sekaligus mengunyah makanan yang kasar menjadi bentuk yang lebih halus agar mudah ditelan.
Sedangkan pencernaan kimiawi memerlukan proses kimiawi dari air liur (saliva) dan jus pencernaan. Air liur atau ludah diproduksi oleh kelenjar ludah yang letaknya di bawah lidah dan dekat rahang bawah.
Selain bertugas menjaga kelembapan mulut, air liur juga mengandung enzim pencernaan untuk membantu melumatkan makanan. Enzim ini disebut dengan enzim amilase yang berfungsi memecah karbohidrat (pati dang ula). Dengan begitu, makanan akan lebih lunak sehingga mudah ditelan ke kerongkongan.
Saat menelan, ada peran lidah yang bertugas membantu mendorong makanan menuju kerongkongan. Permukaan lidah dilengkapi dengan bintil-bintil (papila) kasar untuk menggenggam makanan bersama otot-otot lidah.
Sebelum menuju kerongkongan, ada katup kecil bernama epiglotis yang menutup saluran pernapasan. Seseorang dapat mengalami tersedak jika ada makanan atau minuman yang masuk ke saluran pernapasan. Nah, karena epiglotisnya tertutup, maka ini akan membantu menghindarkan seseorang dari risiko tersedak.
Anatomi kerongkongan
Pasca dilumatkan oleh mulut, makanan bergerak ke dalam kerongkongan. Kerongkongan atau esofagus adalah saluran yang menghubungkan antara mulut dan lambung.
Kerongkongan memiliki lapisan otot yang menyebabkan dinding-dindingnya bergerak melumatkan makanan. Proses ini dinamakan gerakan peristaltik, yang juga berfungsi menggerakkan makanan di dalam kerongkongan menuju lambung.
Saat makanan mencapai ujung kerongkongan, cincin otot (sfingter) esofagus bagian bawah akan berelaksasi sehingga makanan masuk ke lambung. Sfingter ini kemudian akan menutup kembali supaya isi perut tidak kembali naik ke kerongkongan.
Anatomi lambung
Lambung adalah organ pencernaan yang berbentuk seperti kantung huruf J. Letaknya ada di sisi kiri rongga perut, namun lebih rendah dari diafragma. Ukuran lambung rata-rata seperti dua kepalan tangan yang diletakkan bersebelahan.
Dinding lambung cenderung berotot dan kuat. Bagian dari anatomi sistem pencernaan ini berfungsi sebagai tangki penyimpanan sekaligus mencerna makanan.
Lambung memiliki zat asam (HCl) untuk memecah dan mencerna makanan. Dengan bantuan enzim dan jus pencernaan, makanan yang ada di dalam lambung akan berubah menjadi zat kim (chyme) yang bentuknya semi cair sebelum masuk ke usus halus.
Makanan akan diproses kurang lebih selama 4 jam di dalam lambung. Setelah tercerna dengan baik, makanan akan berpindah ke usus halus untuk melewati proses pencernaan selanjutnya.
Anatomi usus halus
Banyak yang mengira bahwa proses pencernaan dan penyerapan makanan paling utama terjadi di lambung. Padahal, justru itu peran utama dari usus halus, lho!
Usus halus adalah tabung panjang yang berbentuk seperti lilitan dengan panjang total sekitar 600 cm. Lilitan itulah yang bertugas memaksimalkan pencernaan dan penyerapan nutrisi dari makanan agar optimal masuk ke dalam tubuh.
Usus halus terbagi menjadi 3 bagian, yaitu:
- Duodenum (usus 12 jari)
- Jejunum (bagian tengah melingkar)
- Ileum (bagian akhir usus halus)
Sektiar 90% semua nutrisi akan diserap sempurna di dalam usus halus. Sementara sisa zat-zat limbah dari proses pencernaan akan berpindah ke usus besar.
Dalam menjalankan tugasnya, usus halus dibantu oleh enzim dari pankreas, hati, dan kantong empedu. Berikut cara kerjanya:
1. Pankreas
Pankreas adalah organ berbentuk lonjong yang berfungsi untuk mengeluarkan enzim ke usus halus. Enzim-enzim pankras bertugas memecah protein, lemak, dan karbohidrat dari makanan untuk diserap oleh tubuh.
2. Hati
Hati dapat mengeluarkan cairan empedu untuk membantu proses pencernaan. Selain itu, fungsi hati juga mampu membersihkan darah yang mengandung nutrisi dari usus halus.
3. Kantong empedu
Kantong empedu adalah organ berbentuk buah pir yang lokasinya berada di bawah hati. Fungsi kantong empedu antara lain:
- Membantu menyimpan cairan empedu dari hati
- Membantu mencerna lemak
- Menghilangakn zat-zat limbah dari darah
Anatomi usus besar
Usus besar adalah tabung berotot berbentuk U terbalik yang letaknya mengelilingi usus halus. Organ pencernaan dengan panjang 152-183 cm ini menghubungkan sekum (bagian pertama usus besar) dengan rektum (bagian akhir usus besar).
Fungsi usus besar bekerja dengan mengeluarkan air dan garam (elektrolit) dari sisa-sisa makanan yang tidak tercerna. Bakteri simbiosis di dalam usus besar turut membantu menyerap nutrisi penting dari limbah, terutama vitamin K, sebelum kemudian menyisakan tinja atau feses.
Bagian-bagian usus besar terdiri dari:
- Sekum: Bagian pertama usus besar yang menjadi tempat berpindahnya makanan dari usus halus ke usus besar
- Kolon asenden: Bagian usus besar yang bergerak naik, terletak di kanan rongga perut
- Kolon tranversum: Bagian usus besar yang melintang dari kanan ke kiri, terletak di atas rongga perut
- Kolon desenden: Bagian usus besar yang bergerak turun, terletak di kiri rongga perut
- Kolon sigmoid: Bagian akhir usus besar berbentuk huruf S yang terhubung dengan rektum
- Rektum: Tempat penyimpanan tinja atau feses sebelum dikeluarkan lewat anus
Sama seperti lambung, usus besar juga melakukan gerakan peristaltik untuk membantu memindahka nfeses ke rektum. Biasanya dibutuhkan waktu sekitar 36 jam untuk feses melewati usus besar.
Saat muncul hasrat buang air besar, sfingter akan rileks sedangkan rektum berkontraksi. Sensor akan mengirimkan sinyal ke otak untuk mengeluarkan feses.
Namun, jika seseorang menahan buang air besar, sfingter akan berkontraksi dan menahan agar feses tidak keluar. Akibatnya, sensasi ingin BAB akan hilang sementara sampai kemudian hasratnya muncul lagi.
Anatomi anus
Anatomi sistem pencernaan berakhir di anus. Anus terdiri dari otot-otot dasasr panggul dan dua sfingter anal berupa otot internal dan eksternal.
Otot dasar panggul membentuk sebuah sudut antara rektum dan anus. Bagian ini berfungsi untuk menghentikan keluarnya tinja jika tidak muncul hasrat buang air besar.
Sementara itu, sfingter anal berfungsi untuk membantu mengendalikan gerak feses. Bagian ini akan mencegah buang air besar saat seseorang tertidur. Ketika mulai muncul hasrat ingin buang air besar, giliran sfingter eksternal yang bekerja dengan menahan feses agar tidak keluar sebelum sampai di toilet.
Faktor salah konsumsi makanan hingga infeksi tertentu dapat mengganggu kerja sistem pencernaan. Gejala umumnya ditandai dengan sakit perut, perut mulas, kembung, sendawa, cegukan, hingga sembelit atau diare.
Guna memastikan penyebabnya, dokter dapat melakukan sejumlah pemeriksaan sesuai kebutuhan pasien. Kamu bisa booking paket pemeriksaan dan perawatan lambung atau ultrasonografi perut dan pemeriksaan via HDmall.id.
Dapatkan perawatan kesehatan di klinik terdekat sesuai dengan lokasi dan budget-mu. Nikmati kemudahan pembayaran dengan berbagai metode sesuai kebutuhanmu. Hubungi tim customer service HDmall.id sekarang!
Baca juga artikel lain seputar kesehatan:
- Kupas Tuntas Enzim Pencernaan, dari Mulut sampai Usus Halus
- Asites Perut Bukan Buncit Biasa, Ini Penyebabnya
- Makanan Penyebab Kolesterol Tinggi, Ini Daftarnya
- Penyebab dan Cara Menurunkan Trigliserida, Perhatikan Makanan Ini
- Kadar Gula Darah Normal pada GDS, GDP, dan GDPP
- Cara Menghilangkan Lemak di Paha, Pilih yang Mana?
Referensi
Tutup
Tutup
- National Institute of Digestive and Diabetes and Kidney Diseases NIDDK. Your Digestive System How it Works. (https://www.niddk.nih.gov/)
- Digestive System Overview : Anatomy & Physiology (http://anatomyandphysiologyi.com/digestive-system-overview/)
- Emedicinehealth. Functional Anatomy of the Digestive System: Diagram & Organs (https://www.emedicinehealth.com/anatomy_of_the_digestive_system/article_em.htm#anatomy_of_the_digestive_system_facts)
- Wilkinson, J. Verywell Health. What Is Function of the Colon? (https://www.verywellhealth.com/what-is-the-colon-796819)
- Robinson, J. WebMD. Your Digestive System. (https://www.webmd.com/heartburn-gerd/your-digestive-system)