Tips Penyembuhan Patah Tulang Berjalan Optimal, Ini 3 Syaratnya

Klik link di bawah ini untuk mempermudah menemukan informasi yang mau kamu simak:

Buka

Tutup

Patah tulang bisa dialami oleh siapa saja karena berbagai hal, misalnya karena cedera, benturan keras, hingga kecelakaan. Namun, tak perlu khawatir karena pada kebanyakan kasus, kondisi tulang yang patah masih bisa diobati bahkan tersambung kembali asalkan ditangani dengan cepat. Selain itu, pasien juga perlu menerapkan tips penyembuhan patah tulang dengan tepat agar prosesnya berjalan optimal.

Apa itu penyembuhan patah tulang?

Sebelum mengetahui tips penyembuhan patah tulang, penting untuk mengetahui kondisi yang termasuk patah tulang atau fraktur.

Fraktur adalah patah tulang yang umumnya disebabkan oleh trauma. Biasanya, hal ini dikaitkan dengan perdarahan dan luka pada lapisan luar tulang (periosteal) atau lapisan dalam tulang (endosteal).

Sementara itu, penyembuhan patah tulang merupakan proses pemulihan stabilitas mekanik, kontinuitas, dan kemampuan tulang agar bisa menopang beban secara normal kembali. Hal ini ditandai dengan tulang yang kembali menyambung secara alami.

Syarat penyembuhan patah tulang berjalan optimal

Proses pemulihan patah tulang harus dipantau melalui rontgen atau sinar-X secara berkala. Pasalnya, meski sudah diatasi sesuai tahapan, proses penyembuhan patah tulang tidak selalu berjalan normal. 

Karena itulah, pemantauan secara rutin perlu dilakukan utnuk mendeteksi kemungkinan adanya kelainan atau masalah lain yang menghambat penyembuhan fraktur.

Selama pemantauan, ada 3 syarat utama yang harus dipenuhi agar penyembuhan patah tulang bisa berjalan optimal, yaitu:

  • Viability of Fragment: Jaringan dan fragmen tulang yang patah masih dialiri darah yang cukup sehingga masih hidup.
  • Immobility: Tulang yang patah tidak boleh bergerak, sehingga bisa diberikan bidai untuk imobilisasi eksternal atau dengan fiksasi internal.
  • No infection: Tidak ada infeksi pada tulang yang patah.

Tahap penyembuhan patah tulang

Secara umum, proses penyembuhan patah tulang dilakukan dengan cara yang sama untuk semua jenis fraktur. Hal ini dimulai dari pembentukan kalus hingga terbentuk tulang baru yang mengisi daerah retak atau celah antara patahan tulang. Dengan begitu, tulang yang semula patah akan kembali tersambung dengan sempurna.

Berikut tahapan penyembuhan patah tulang:

1. Peradangan (inflammation)

Tulang yang mengalami patah terbuka maupun tertutup akan menimbulkan perdarahan. Hal ini dapat mengakibatkan jaringan di sekitarnya meradang, biasanya ditandai dengan bengkak, kemerahan, terasa hangat, hingga nyeri.

Tahap peradangan ini dimulai sejak patah tulang terjadi dan berlangsung sekitar 24 jam hingga 1 minggu.

2. Pembentukan kalus halus (soft callus)

Sekitar 2-3 minggu pasca cedera, rasa nyeri dan bengkak perlahan akan mulai menghilang. Nah, pada tahap ini, kalus halus akan terbentuk di kedua ujung tulang yang patah. Prosesnya berlangsung sekitar 4-8 minggu setelah cedera.

Kalus inilah yang akan menjadi bagian utama yang menjembatani penyambungan tulang. Namun, kalus tersebut belum bisa dilihat lewat rontgen. 

3. Pembentukan kalus keras (hard callus)

Memasuki minggu ke-4, tulang baru mulai menjembatani tulang yang patah. Tekstur kalus yang semula lunak lama-kelamaan akan berubah menjadi keras (hard callus). Nah, kalus keras inilah yang bisa dilihat melalui rontgen.

4. Perbaikan tulang

Tulang baru akan mengisi celah tulang yang patah sekitar 8-12 minggu pasca cedera. Tahap ini disebut remodeling tulang, yakni proses ketika sisi fraktur memperbaiki setiap kecacatan yang mungkin permanen akibat cedera.

Nah, inilah tahap akhir penyembuhan patah tulang. Dibandingkan tahap-tahap sebelumnya, remodeling tulang ini bisa berlangsung hingga beberapa tahun.

Lama penyembuhan patah tulang bisa berbeda-beda pada setiap orang, tergantung dari lokasi frakturnya, yaitu:

  • Tulang jari: 3 minggu
  • Tulang telapak tangan (metakarpal): 4-6 minggu
  • Tulang pergelangan (distal radius): 4-6 minggu
  • Tulang lengan atas (humerus): 6-8 minggu
  • Tulang lengan bawah: 8-10 minggu
  • Tulang tangkai bawah dan tulang kering (tibia dan fibula): 10 minggu
  • Tulang paha bagian leher (femoral neck): 12 minggu
  • Tulang paha bagian poros (femoral shaft): 12 minggu

Masalah saat penyembuhan patah tulang

Kabar baiknya, sebagian besar kasus patah tulang bisa sembuh dengan optimal tanpa masalah yang berarti. Tentu saja hal ini tercapai jika patah tulang segera mendapatkan penanganan yang tepat.

Namun, bagaimanapun, tetap ada risiko yang mengintai patah tulang. Apalagi jika kasusnya tergolong parah dan butuh penanganan medis yang mendalam.

Sejumlah masalah penyembuhan tulang yang dapat terjadi antara lain:

1. Sindrom kompartemen

Sindrom kompartemen dapat terjadi pada kasus patah tulang, namun pada cedera yang tergolong parah. Hal ini ditandai dengan pembengkakan parah hingga menimbulkan tekanan pada pembuluh darah dan menghambat aliran darah.

Akibatnya, aliran darah tidak mampu mencapai jaringan di sekitar fraktur dan berpotensi mematikan jaringan di sekitarnya. Dampak fatalnya, hal ini bisa menyebabkan cacat jangka panjang. 

Selain itu, masalah penyembuhan patah tulang ini juga dapat mengakibatkan kematian jaringan yang berisiko memerlukan amputasi.

2. Cedera neurovaskular

Beberapa fraktur yang parah bisa membuat arteri dan saraf di sekitar lokasi patah tulang menjadi rusak. Kondisi ini juga dapat menyebabkan mati rasa hingga kelumpuhan.

3. Infeksi

Risiko infeksi dapat terjadi pada fraktur terbuka, yaitu saat ujung tulang bergerigi menembus kulit dan membuat tulangnya terlihat. Ketika terkena udara, tanah, atau debu, kondisi ini dapat memicu infeksi pada area yang cedera.

4. Arthritis pasca-trauma

Masalah penyembuhan patah tulang dapat berupa arthritis pasca-trauma. Ditandai dengan fraktur yang meluas ke sendi (fraktur intra-artikular), kondisi ini dapat menyebabkan radang sendi dini.

5. Penyambungan tertunda (delayed union)

Lama penyembuhan patah tulang memang berbeda-beda pada setiap orang, tergantung dari lokasi fraktur. Namun, ada risiko delayed union atau tertundanya penyembuhan patah tulang dibandingkan waktu normalnya.

6. Tulang gagal menyambung (nonunion)

Ada juga risiko tulang gagal menyambung yang bisa terjadi pada proses penyembuhan patah tulang. Hal ini disebut dengan nonunion.

7. Penyambungan tulang tidak tepat (malunion)

Proses pemantauan penyembuhan patah tulang sangat penting untuk melihat kondisi penyambungannya. Jika penyambungannya salah, seperti miring atau tumpang tindih, hal ini disebut dengan malunion.

Salah satu metode pengobatan untuk mengatasi patah tulang adalah fisioterapi. Bagi penderita, fisioterapi ini bermanfaat untuk memulihkan kekuatan, fungsi otot, hingga sistem gerak yang cenderung kaku akibat fraktur. Dengan terapi fisik yang rutin, pasien dapat kembali beraktivitas normal dengan menggerakkan anggota tubuhnya seperti semula.

Kabar baiknya, kamu bisa booking paket fisioterapi di HDmall.id dengan biaya fisioterapi yang terjangkau, mulai dari Rp47.000 untuk satu sesi kunjungan. 

Perawatan patah tulang dengan fisioterapi sendiri harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pasien. Namun, sebelum menjalani fisioterapi, kamu harus berkonsultasi dengan dokter dan terapis terlebih dahulu, ya.

Jika ada pertanyaan seputar manfaat fisioterapi, kamu bisa menghubungi tim customer service HDmall.id dan dapatkan promo fisioterapi di HDmall.id dengan harga terbaik sesuai dengan kondisi, budget, dan lokasi kamu. 

Baca juga artikel lain seputar kesehatan tulang:

Referensi

Buka

Tutup