Penyebab dan Ciri Ciri Keputihan saat Hamil, Apa Saja?

Keputihan saat hamil ada yang tergolong normal dan tidak. Selain infeksi pada vagina, apa saja penyebab keputihan saat hamil? Bagaimana ciri ciri keputihan saat hamil yang bersifat abnormal?

Daftar Isi

Buka

Tutup

Kenapa ibu hamil keluar keputihan campur darah? Apakah normal?

Mau tanya nih, saya hamil sudah 6 minggu, sekarang suka keluar keputihan seperti bercampur darah dok, warnanya coklat kemerahan. Tapi perut saya tidak sakit sama sekali. Apakah itu normal?

Penyebab umum perdarahan saat hamil muda adalah proses pelekatan sel telur yang telah dibuahi pada dinding rahim, yang dikenal sebagai perdarahan implantasi. Hal ini tampak sebagai bercak darah atau perdarahan ringan selama beberapa jam atau hari, tapi tidak selama dan sebanyak menstruasi.

Penyebab lain keputihan saat hamil yang bercampur darah adalah iritasi karena gesekan saat hubungan intim, infeksi, atau perubahan hormon. Keluar darah saat hamil muda bisa juga disebabkan oleh faktor lain yang lebih berisiko, seperti keguguran, hamil anggur atau kehamilan ektopik.

Oleh karena itu, untuk mengetahui penyebab perdarahan saat hamil, kemungkinan dokter akan melakukan pemeriksaan USG abdomen (perut) atau USG transvaginal. 

Jika mengalami perdarahan saat hamil muda, penanganan awal yang bisa dilakukan adalah berisitirahat dengan berbaring sesegera mungkin. Namun, segera periksakan apabila keluhan selama hamil tidak membaik.

Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan oleh ibu hamil, yaitu:

  • Berbaring dan minimalkan waktu berdiri dan berjalan
  • Hindari berhubungan seks selama perdarahan berlangsung
  • Jangan menggunakan pembersih vagina
  • Pakai pembalut agar lebih mudah menghitung seberapa banyak perdarahan yang terjadi
  • Hindari penggunaan tampon
  • Perhatikan warna dari darah yang keluar, misalnya merah muda, kecokelatan, atau merah terang
  • Waspadai perdarahan jika keluar semakin deras menyerupai haid, berwarna merah segar, atau diiringi kram perut

Dijawab oleh dr. Ferdy 

Keluarnya flek atau bercak darah biasanya dialami oleh ibu hamil saat trimester pertama kehamilan. Setelah itu, kondisi keputihan yang disertai seperti perdarahan tersebut bisa menghilang dengan sendirinya seiring bertambahnya usia kehamilan. 

Namun, beberapa ibu hamil juga mengalami flek saat usia kehamilannya memasuki trimester akhir. Dalam kondisi tertentu, flek masih dianggap hal yang normal, tapi tetap saja munculnya bercak darah saat hamil merupakan kondisi yang harus diwaspadai. 

Berikut beberapa penyebab flek saat hamil:

  • Gangguan Plasenta

Letak plasenta yang normal berada di dinding depan, belakang atau puncak rahim, dan menjauhi mulut rahim. Namun, ibu hamil juga berisiko mengalami gangguan plasenta yang menyebabkan pendarahan atau munculnya flek.

Plasenta previa, kondisi letak plasenta menghalangi sebagian atau menutup seluruh jalan lahir. Kondisi ini bisa menyebabkan pendarahan parah sebelum waktu bersalin.

Sedangkan, solusio plasenta terjadi ketika plasenta yang terlepas sebagian atau seluruhnya dari dinding tempat menempelnya plasenta. Gejalanya dapat berupa nyeri perut, keluar bekuan darah, dan sakit punggung.

  • Berhubungan Intim

Kehamilan membuat leher rahim menjadi lembut dan membesar serta dipenuhi pembuluh darah. Masuknya Mr. P ke dalam area Miss V dan dinding rahim bisa menyebabkan pendarahan atau timbulnya flek saat kehamilan.

  • Inkompetensi Serviks

Keluarnya flek saat usia kehamilan memasuki trimester kedua juga bisa menjadi pertanda terjadinya inkompetensi serviks atau penipisan mulut rahim. Selain itu, flek saat hamil juga bisa menjadi tanda persalinan prematur maupun terjadinya hamil anggur atau mamil mola.

Sedangkan masalah keputihan saat hamil berbeda dengan tanda keluar flek. Saat seorang wanita mengalami kehamilan, normalnya memang dapat terjadi peningkatan kadar dan frekuensi keputihan. 

Keputihan saat hamil itu bisa disebabkan oleh kadar hormon estrogen yang meningkat, termasuk adanya peningkatan aliran darah ke vagina saat kehamilan sehingga menyebabkan produksi keputihan ikut meningkat.

Keputihan saat hamil merupakan kondisi yang normal, sepanjang cairan vagina yang dikeluarkan tidak berwarna (jernih atau putih), tanpa bau, dan tidak gatal ataupun nyeri. Adapun keputihan yang sangat gatal dan jumlahnya banyak merupakan kondisi yang tidak normal. 

Beberapa kemungkinan penyebab keputihan abnormal, antara lain:

  • Infeksi jamur (candidiasis vagina)
  • Infeksi bakteri (vaginosis bakterial)
  • Infeksi Group B Strep (GBS)
  • Trikomoniasis

Keputihan yang disebabkan oleh infeksi dan tidak ditangani secara tuntas dapat saja mempengaruhi kesehatan janin dan memicu terjadinya keguguran atau kelahiran prematur.

Oleh karena itu, sebaiknya segera temui dokter kandungan terdekat agar dapat diperiksa lebih lanjut untuk menelusuri penyebab dan menentukan pengobatan yang tepat.

Dijawab oleh dr. Reza Shahab

Kenapa saat hamil tua sering keluar keputihan?

Kenapa istri saya keluar keputihan saat hamil tua? Meski sedikit, apakah itu aman dan tidak masalah?

Pada wanita hamil memang bisa terjadi keputihan yang normal atau tidak normal. Keputihan saat hamil dikatakan normal jika tidak berbau, berwarna bening, tidak disertai rasa gatal dan tidak disertai nyeri saat berhubungan seks. 

Beberapa kondisi yang mengakibatkan keputihan tidak normal:

  • Infeksi jamur, biasanya disertai rasa gatal dan keputihan berwarna putih hingga kekuningan
  • Infeksi parasit, biasanya warnanya kehijauan dan berbau tidak sedap
  • Infeksi bakteri, biasanya disertai bau yang tidak sedap, warna kekuningan
  • Alergi. Kondisi yang disertai rasa gatal

Sebaiknya kondisi keputihan yang terjadi pada ibu hamil segera dilakukan pemeriksaan, khususnya pemeriksaan organ intim wanita guna mencegah kemungkinan terjadinya infeksi yang dapat menyebar ke janin.

Dijawab oleh dr. Scientia Inu Kirana

Keputihan atau dalam medis disebut leukorrhea adalah keluarnya cairan dari lubang vagina yang bisa terjadi secara hilang timbul atau terus menerus. Pada kondisi hamil tua, keputihan juga dapat bersifat normal atau tidak normal.

  • Keputihan normal terjadi bila cairan yang keluar berwarna bening, tidak gatal, tidak berbau. Biasanya terjadi karena tubuh sedang mempersiapkan diri untuk proses persalinan
  • Keputihan yang tidak normal, bila keputihan berwarna kekuningan atau kehijauan, disertai rasa gatal atau bau. Keputihan abnormal bisa disebabkan oleh infeksi jamur, bakteri, atau parasit

Beberapa saran yang dapat dilakukan untuk membantu mengatasi keputihan saat hamil adalah:

  • Hindari penggunaan tampon
  • Hindari produk yang mengandung parfum
  • Hindari sabun kewanitaan
  • Perhatikan area kewanitaan tetap bersih dan kering, seka dari arah depan ke belakang
  • Gunakan pakaian dalam berbahan katun, nyaman, dan tidak ketat. Ganti bila terasa lembab
  • Ketika menggunakan toilet umum, gunakan air mengalir untuk membasuh area kewanitaan
  • Gunakan pantyliner atau pembalut. Gunakan pantyliner/pembalut tanpa pemutih apabila keputihan disebabkan alergi

Bila keputihan saat hamil disertai perubahan warna, gatal, atau berbau, periksakan ke dokter kandungan, untuk mengetahui penyebab keputihan dan mendapatkan penanganan yang tepat.

Dijawab oleh dr. Vivi Kadarusman Tom

Kenapa saat berhubungan keluar keputihan banyak saat hamil?

Saya sedang hamil usia 12 minggu. Saat usia kehamilan 1 bulan, saya tidak tahu kalau hamil tapi mengalami keputihan banyak dan gatal berbau sampai sekarang. Saat hubungan intim dengan suami, banyak yang keluar dan berbau tidak sedap. Apakah itu efek hamil atau infeksi?

Keputihan normal selama kehamilan disebut leukorea, ditandai dengan cairan encer putih, putih susu, dan berbau ringan, serta tidak menyebabkan gatal ataupun rasa sakit. Leukorea adalah hal yang normal dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Jika keputihan saat hamil berwarna hijau atau kekuningan, berbau kuat, putih putih menggumpal dan atau disertai kemerahan atau gatal, ada kemungkinan mengalami infeksi vagina.

Salah satu penyebab infeksi vagina yang paling umum selama kehamilan adalah kandidiasis, juga dikenal sebagai infeksi jamur. Penyebab lain adalah keluarnya cairan yang tidak normal juga bisa menjadi tanda PMS atau penyakit menular seksual. Sebaiknya periksakan ke dokter kandungan untuk memastikan jenis keputihan yang dialami. 

Dijawab oleh dr. Ahmad Muhlisin

Artikel terkait

Pertanyaan lain yang sering diajukan