Review Pasang IUD di Klinik Kiara, Tunda Kehamilan dengan Nyaman dan Aman


Ringkasan

Buka

Tutup

  • Dari sekian banyak jenis alat KB yang tersedia, Maria lebih memilih IUD untuk menunda kehamilan. Hal ini dilakukannya untuk memberikan jarak kehamilan setelah sebelumnya memiliki 2 anak yang usianya berdekatan;
  • Dibandingkan alat KB lainnya, IUD memiliki efektivitas 99% dan bersifat nonhormonal sehingga tidak memengaruhi hormon dalam tubuh;
  • Menurut Maria, pengalaman pasang IUD ini sempat terasa sakit seperti disuntik, tapi tidak terlalu parah. Rasa nyerinya masih bisa ditoleransi dan prosesnya pun cepat selesai;
  • Hasil pasang IUD memuaskan. Setelah dicek lewat USG, posisinya bagus dan tidak menimbulkan efek samping tertentu;
  • Kamu juga bisa menjalani pemasangan IUD dengan membeli paket treatment melalui HDmall.id. Kunjungi link berikut untuk membeli paket pemeriksaan kesehatan yang kamu butuhkan:
  • Bingung soal pasang IUD (KB spiral)? Tenang saja! Kamu bisa menggunakan fitur chat untuk berkonsultasi dengan apoteker kami secara gratis untuk menemukan paket pemeriksaan kesehatan yang sesuai dengan kondisi, budget, dan lokasi kamu.

Memberikan jarak antar anak tidak hanya penting untuk memastikan anak tumbuh kembang dengan baik, tapi juga memaksimalkan tubuh ibu sebelum menjalani kehamilan berikutnya. Nah, dari sekian banyak jenis alat kontrasepsi yang tersedia, ada KB spiral atau IUD yang bisa jadi solusi tepat untuk wanita yang ingin menunda kehamilan. Nah, buat kamu yang masih ragu-ragu ingin pakai IUD, review pasang IUD di Klinik Kiara berikut ini bisa jadi referensi.

Maria memilih alat KB berupa IUD karena tidak mengandung hormon dan efektivitasnya mencapai 99%. Menurutnya, proses pemasangan IUD hanya terasa sedikit sakit, mirip seperti sakit disuntik. Namun, rasa sakitnya tidak parah dan masih bisa ditoleransi. Kuncinya adalah tetap rileks selama pasang IUD sehingga prosesnya bisa cepat selesai.

Review pasang IUD di Klinik Kiara

Menyandang predikat menjadi ibu dengan 2 anak menjadi tantangan tersendiri bagi aku. Apalagi kalau jaraknya dekat, rasanya bersyukur sekaligus waswas jangan sampai kejadian ini terulang lagi. Bukan gimana-gimana sih, lebih kepada ingin memberikan kasih sayang maksimal untuk kedua anakku agar tumbuh kembangnya optimal.

Nah, dari pengalaman inilah, aku ingin pasang KB untuk memberikan jarak kehamilan. Ada banyak jenis KB yang tersedia, mulai dari KB hormonal dan non hormonal. 

Aku dengar dari banyak sekali ibu-ibu yang bilang kalau KB hormonal seperti suntik KB atau implan itu cukup berpengaruh ke tubuh. Ada yang jadi jerawatan, mood swing atau bahasa awamnya uring-uringan, sampai kenaikan berat badan.

Dari aku sendiri sih inginnya pakai KB yang gak ngaruh ke hormon. Kebetulan, dokter pun memang menganjurkan aku untuk pakai KB spiral atau IUD yang tidak mengandung hormon. 

Selain itu, menurut saya IUD ini juga aman sekali. Bahkan, tingkat efektivitasnya bisa mencapai 99% pasti tidak hamil. Wah, sebagai mamak muda kan happy ya. Walaupun jujur tetap ada rasa takut juga sih, karena alatnya berupa logam dan ada benang yang akan dimasukkan ke rahim. 

Untungnya, dokter Gaby yang menanganiku di Klinik Kiara baik sekali. Pertama kali tahu klinik ini tuh pas cari di Google, lalu muncul harga pasang IUD (KB spiral) di Klinik Kiara kok cukup terjangkau dan gak terlalu mahal dibanding rumah sakit. Aku langsung booking paketnya via HDmall.id buat dapat harga promonya.

Awalnya sempat malu-malu juga (padahal sama-sama perempuan, ya. Hehe), tapi akhirnya proses pemasangan IUD lancar tanpa hambatan. Intinya sih rileks dan berusaha se-tenang mungkin, supaya cepat selesai. Akhirnya pakai KB juga!

Kapan waktu yang tepat untuk pasang IUD?

Kadang satu hal yang bikin wanita bingung sebelum pasang IUD adalah soal waktu pemasangan. Ada yang bilang harus saat haid, tapi ada juga yang bilang tanpa haid pun bisa dilakukan.

Nah, pasang IUD itu memang bisa dilakukan saat haid maupun tidak. Namun, dari dokter memang menyarankan untuk pasang IUD saat haid supaya organ kewanitaan lebih terbuka dan tidak sakit. 

Namun, bukan berarti pasang IUD saat tidak haid itu tidak bisa atau pasti sakit, ya. Hal ini tergantung dari seberapa rileks kita saat pemasangan IUD. Intinya, semakin kita rileks, proses pemasangan IUD akan berjalan dengan lancar dan minim nyeri.

Prosedur pasang IUD

Walau sudah ketemu sama dokter wanita, rasanya masih deg-degan dan agak malu juga. Hahaha. Soalnya prosesnya kan sama seperti mau USG transvaginal ya, jadi dalam posisi mengangkang.

Sebetulnya, aku sendiri gak begitu tahu persis gimana prosesnya. Setelah masuk ke ruangan tindakan, aku sempat konsul dan ngobrol sebentar dengan dokternya. Aku juga udah mempersiapkan mentalku sebelum mulai pakai IUD.

Selesai konsultasi, aku lihat susternya mulai mempersiapkan alat-alat seperti cocor bebek dan IUD itu sendiri. Aku diminta untuk lepas celana dalam sebelum tiduran di atas tempat tidur. Jujur, sempet malu, padahal kan ini memang prosedurnya, ya.  Hahaha.

Setelah berbaring, aku diminta membuka paha dengan lebar dengan posisi mengangkang. Suster juga mengingatkan untuk tetap rileks supaya nanti tidak sakit selama pasang IUD.

Posisi dokter sudah berada di depanku sambil memegang alat yang aku gak tahu persis apa itu. Dokter mulai mengoleskan pelumas supaya alatnya lebih mudah masuk.

Tarik napas.........

Buang napas.......

Akhirnya IUD-nya terpasang dan selesai. Ya, proses pasang IUD ternyata cepat.

Pasang IUD sakit atau tidak?

Nah, ini sih yang paling banyak ditanyain sama ibu-ibu yang berencana KB pakai IUD (termasuk aku juga sih sebelumnya). Kira-kira, apakah pasang IUD itu sakit?

Kalau dari pengalamanku, rasanya agak sakit gitu ternyata. Lebih ke sakit kayak disuntik, tapi gak parah parah banget ya. Sejauh ini aman dan gak ada efek samping lainnya, kok!

Seperti apa hasil pasang IUD?

Setelah IUD terpasang, dokter melakukan USG untuk melihat posisi IUD. Wah, ini sih gak kalah deg-degan karena takut nanti yang muncul bukannya IUD, tapi malah bayi (?)

Pas lihat di layar, dokter bilang hasil pasang IUD-nya bagus. Posisinya tepat dan sempurna, kayak lagu kau begitu sempurnaa. Hahahaha.

Akhirnya, aku dan suami jadi lega karena setelah pakai IUD, itu artinya aku sudah sah pakai KB untuk menunda kehamilan. Dokter sendiri gak ada memberikan pantangan tertentu, namun mengingatkan jika saat berhubungan suami istri, respon suami perlu diperhatikan. Lho, emangnya kenapa?

Kalau saat berhubungan intim suami merasakan tertusuk atau tidak nyaman, kemungkinan benang IUD-nya terlalu panjang dan perlu dipotong. Jika itu terjadi, kami perlu kontrol lagi untuk pengecekan posisi IUD dan benangnya. Namun, kalau tidak, berarti posisinya sudah bagus dan tidak perlu kontrol.

Dokter menyarankan untuk tetap rutin kontrol IUD. Jangka waktunya bisa 1 bulan, lalu lanjut 6 bulan. Setelah semuanya oke, baru kontrolnya bisa dilakukan minimal sekali setahun.

Berapa harga pasang IUD?

Berkat HDmall.id, saya bisa pasang IUD dengan harga terjangkau. Kemarin saya hanya bayar sekitar 700 ribuan (gak sampai 800 ribu), sudah termasuk IUD, jasa pemasangan, dan konsultasi. Murah banget dan gak jauh dari harga di rumah sakit, kan?

Booking paket pemasangan IUD di Klinik Kiara via HDmall.id memudahkan sekali. Apalagi buat saya yang bukan orang asli Jakarta, bahkan baru 2 bulan di sini karena ikut suami kerja, saya jadi terbantu sekali karena prosesnya praktis.

Harga segitu menurut saya sebanding dengan pelayanan yang saya dapatkan. Dari tim customer service yang merespon dengan cepat dan menjelaskan detail alamat hingga paket pasang IUD dengan lengkap, lalu dilayani dengan dokter dan petugas yang sangat baik dan ramah.

Puas sekali dengan HDmall.id karena pelayanannya top markotop. Pasti akan ku rekomendasikan ke teman-teman yang mau pasang KB atau treatment lainnya biar booking paket pasang IUD via HDmall.id aja. Hubungi nomor WhatsApp tim customer service untuk pesan paket yang kamu inginkan.

Rekomendasi artikel dari HDmall.id