Tespek Positif Palsu tapi Tidak Hamil? Ini 7 Penyebabnya


Klik link di bawah ini untuk mempermudah menemukan informasi yang mau kamu simak:

Buka

Tutup

Tespek merupakan alat tes kehamilan yang mudah dan praktis digunakan. Jika hasilnya menunjukkan dua garis alias positif, banyak yang langsung mengira bahwa ini adalah tanda kehamilan. Namun, jika ternyata tidak hamil, bisa jadi kamu mendapatkan hasil tespek positif palsu.

Ya, ada sejumlah kondisi yang bisa menyebabkan tespek menunjukkan hasil dua garis alias positif, tapi bukan karena kehamilan. Yuk, kenali penyebab tespek positif palsu berikut ini!

Penyebab tespek positif palsu

Alat tespek (test pack) bekerja dengan mendeteksi keberadaan hormon human chorionic gonadotropin (hCG). Hormon hCG adalah hormon yang diproduksi saat hasil pembuahan berhasil berimplantasi atau menempel ke dinding rahim pada awal kehamilan.

Hormon hCG ini baru bisa terdeteksi 12 hari setelah pembuahan. Biasanya, hal ini ditandai dengan tidak menstruasi ketika jadwalnya tiba.

Namun, ada sejumlah kemungkinan yang membuat hasil tespek positif palsu. Artinya, hasilnya menunjukkan seolah-olah pertanda hamil, padahal ternyata tidak.

Berikut beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab hasil tespek positif palsu:

1. Kehamilan kimia

Kehamilan kimia terjadi ketika embrio atau sel telur yang sudah dibuahi tidak berkembang menjadi janin. Alat tespek menunjukkan hasil positif karena sudah bisa mendeteksi adanya hormon hCG dalam urine.

Namun, sebelum terlihat oleh USG, kehamilan ini berakhir dengan keguguran. Bahkan, tampilannya sering kali seperti darah haid biasa sehingga kerap tidak disadari.

Ada beberapa penyebab kehamilan kimia, antara lain:

  • Fibroid (miom)
  • Jaringan parut
  • Anomali uterus kongenital sehingga uterus tidak beraturan
  • Faktor hormonal, contohnya progesteron, dapat menurunkan potensi terjadinya implantasi dan pertumbuhan embrio

2. Hamil ektopik

Hamil ektopik adalah kondisi ketika sel telur yang sudah dibuahi menempel di luar rongga rahim. Karena itulah, kejadian ini juga sering disebut dengan hamil di luar kandungan.

Kasus kehamilan ektopik dapat terjadi di serviks, indung telur, hingga rongga perut, namun paling sering terjadi di saluran tuba fallopii. Hal ini terjadi ketika sel telur sudah berhasil dibuahi, namun gagal berjalan menuju rahim. 

Sejumlah penyebab kehamilan ektopik antara lain:

  • Jaringan parut atau peradangan di tuba fallopii
  • Riwayat infeksi uterus di masa lalu
  • Tuba fallopii tidak sesuai

Karena menempel di luar rahim, embrio tentu tidak dapat berkembang menjadi kehamilan normal. Pasalnya, tidak ada tempat untuk tumbuh karena lingkungannya tidak mendukung.

Tanda dan gejala kehamilan ektopik meliputi:

  • Mual dan nyeri payudara, yang kerpa menjadi gejala kehamilan normal
  • Rasa nyeri tajam di area perut, panggul, bahu, hingga leher
  • Rasa nyeri yang parah di salah satu sisi perut
  • Bercak atau perdarahan ringan hingga berat
  • Pusing bahkan bisa sampai pingsan
  • Rasa tertekan di area rektum

Sebagian besar kasus kehamilan ektopik akan berakhir dengan keguguran. Waspadai risiko perdarahan akibat pecahnya jaringan yang menjadi tempat tumbuhnya janin. Jika berlanjut, hal ini bisa memicu perdarahan ekstrem hingga kehilangan organ reproduksi.

3. Keguguran yang baru terjadi

Faktanya, walau sudah terjadi keguguran, tespek tetap bisa menunjukkan hasil positif. Sebab, saat plasenta tumbuh, kadar hCG terus meningkat bahkan hingga 2 kali lipat setiap beberapa hari. Kadar hormon tersebut akan mencapai puncaknya sekitar 10 minggu.

Ketika terjadi keguguran pun, kadar hCG memang akan mengalami penurunan, namun cenderung lambat. Hormon ini tetap bisa ada di dalam darah dan urine hingga sekitar 6 minggu pasca keguguran.

Maka tak heran jika hasil tespek positif palsu tetap terjadi sampai kadar hCG kembali ke kondisi sebelum hamil.

4. Kesalahan pengguna

Penting untuk selalu mengikuti petunjuk penggunaan testpek yang tertera pada kemasan. Jangan lupa juga untuk periksa tanggal kedaluwarsa sebelum menggunakannya.

Walau cenderung mudah digunakan, beberapa pengguna dapat melakukan kesalahan saat memakai tespek. Salah satu kesalahan yang paling umum adalah melakukan tes kehamilan terlalu dini.

Selain itu, waktu penggunaan urine ke tespek juga tak kalah penting. Sebaiknya lakukan tes kehamilan saat urine sangat terkonsentrasi, yakni ketika bangun tidur di pagi hari.

Perhatikan juga rentang waktu mencelupkan strip ke dalam tampungan urine sesuai petunjuk. Bila perlu, gunakan bantuan timer dengan stopwatch untuk memastikannya.

5. Pengaruh obat-obatan

Bagi yang sedang menjalani program hamil, biasanya diresepkan obat penyubur kandungan dari dokter. Salah satunya berupa suntikan hCG sintetis.

Obat-obatan tersebut berfungsi untuk membantu folikel melepaskan sel telur matang. Namun, hal ini juga bisa menyebabkan tespek positif palsu jika tesnya dilakukan terlalu dini.

Beberapa jenis obat lainnya juga dapat menimbulkan efek serupa. Obat-obatan ini termasuk tapi tidak terbatas pada:

  • Obat anticemas, seperti diazepam atau alprazolam
  • Antipsikotik, seperti clozapine atau chlorpromazine
  • Antikonvulsan, seperti fenobarbital atau barbiturat lainnya
  • Obat penyakit Parkinson, seperti bromocriptine
  • Diuretik, seperti furosemide
  • Antihistamin, termasuk promethazine
  • Metadon

6. Garis penguapan (evaporasi)

Garis penguapan atau garis evaporasi terkadang disalahartikan sebagai hasil tes kehamilan positif. Bagaimana cara membedakannya?

Dua garis positif pertanda kehamilan biasanya berwarna cerah, seperti pink, merah, atau biru. Terkadang, garis kedua yang cenderung samar-samar juga bisa menjadi tanda-tanda kehamilan.

Namun, jika muncul dua garis pada tespek tapi tidak berwarna, bisa jadi itu merupakan garis penguapan. Mudahnya, garis evaporasi ini tampak seperti dua garis positif pertanda kehamilan, tapi cenderung sudah memudar karena penguapan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh faktor hormonal, tapi bukan tanda kehamilan.

Agar tidak bingung dengan garis penguapan, pastikan untuk selalu mengikuti petunjuk penggunaan tespek sesuai yang tertera pada kemasan.

7. Kondisi medis tertentu

Sejumlah kondisi medis tertentu juga bisa menyebabkan hasil tespek positif palsu, meski jarang terjadi. Contohnya pada beberapa kasus tumor sel telur ovarium atau penyakit trofoblas gestasional, hormon hCG dapat terbentuk. Dua kondisi tersebut merupakan kejadian langka yang dapat menyebabkan sel-selnya membentuk plasenta.

Selain itu, kondisi medis lainnya yang juga dapat menyebabkan hasil tespek dua garis adalah:

  • Infeksi saluran kemih
  • Penyakit ginjal, menyebabkan darah atau sel darah putih dalam urine
  • Kista ovarium, terutama kista korpus luteum
  • Kanker ovarium
  • Gangguan hipofisis (jarang terjadi)

Ini yang harus kamu lakukan

Jika menemukan tespek garis dua, namun ternyata tidak hamil, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Dokter mungkin akan menyarankan tes urine dan cek darah guna memantau kadar hCG. 

Bila perlu, dokter juga dapat melakukan USG transvaginal untuk mencari kantung kehamilan. Dengan begitu, dokter dapat memastikan apakah benar terjadi kehamilan atau tidak.

Cara memastikan hasil tespek positif akurat

Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan hasil tespek positif yang akurat dan benar-benar menunjukkan tanda kehamilan:

1. Tes kehamilan di waktu yang tepat

Hindari menggunakan tespek terlalu dini, sebab kemungkinan besar hasilnya akan positif palsu. Jika sudah merasa terlambat haid, sebaiknya tunggu beberapa hari sebelum mulai mencoba menggunakan tespek. 

2. Ikuti petunjuk penggunaan tespek

Sebelum menggunakan tespek, pastikan alat tes kehamilan tersebut tidak kedaluwarsa. Baca dulu petunjuknya sebelum digunakan, lalu ikuti langkah-langkahnya dengan tepat untuk menghindari hasil tespek positif palsu.

3. Lakukan tes kehamilan lanjutan

Jika hasil tespek menunjukkan garis dua, jangan buru-buru senang dulu. Sebaiknya pastikan dengan cek darah untuk memastikan ada atau tidaknya kehamilan. Hasil tes darah cenderung lebih akurat, namun kamu juga bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menjalaninya.

Apabila hanya ingin mengandalkan tespek saja, sebaiknya ulangi tes kehamilan dalam 3-5 hari. Jika hasilnya masih garis dua alias positif, maka bisa jadi hasilnya benar menunjukkan bahwa kamu memang sedang hamil.

Jadi, hasil tespek positif palsu bisa saja terjadi, meskipun cukup jarang. Apabila hasil tespek menunjukkan dua garis, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter dan lakukan USG atau pemeriksaan kandungan untuk memastikan terjadinya kehamilan atau tidak.

Baca juga artikel lain seputar alat kontrasepsi:


Referensi

Buka

Tutup