Cara Tepat Pakai Kondom untuk Cegah Kehamilan dan Penyakit Menular Seksual


Klik link di bawah ini untuk mempermudah menemukan informasi yang mau kamu simak:

Buka

Tutup

Kondom merupakan salah satu alat kontrasepsi andalan yang banyak digunakan karena alasan praktis. Selain itu, alat KB pria ini juga mudah ditemukan di toko swalayan, supermarket, atau apotek terdekat. Supaya efektif dalam mencegah kehamilan, cara memakai kondom tentu harus tepat agar tidak bocor dan malah membuat 'kebobolan'.

Efektivitas kondom untuk cegah kehamilan

Dibandingkan alat kontrasepsi lainnya, kondom termasuk alat KB yang paling populer dan banyak dipilih masyarakat. Tingkat efektivitasnya pun terbilang tinggi, yakni bisa mencegah kehamilan hingga 98%.

Efektivitas kondom secara maksimal bisa didapatkan jika digunakan dengan cara yang benar. Sebaliknya, masih ada kemungkinan 'kebobolan' sebesar 2% jika kondom bocor akibat penggunaan yang tidak tepat. 

Manfaat pakai kondom sebelum berhubungan seksual

Kondom memang dikenal sebagai KB andalan. Terlebih bagi wanita yang ingin menghindari KB hormonal maupun IUD, biasanya cenderung memilih kondom untuk mencegah kehamilan.

Tak hanya itu, manfaat kondom juga bisa membantu mencegah penyakit menular seksual. Mulai dari HIV, sifilis, gonore, klamidia, hingga herpes genital.

Seperti yang diketahui, berbagai penyakit tersebut menular lewat berhubungan seksual. Nah, hanya kondom lah satu-satunya alat kontrasepsi yang mampu mencegah kehamilan sekaligus penyakit menular seksual.

Cara memakai kondom yang benar

Pada dasarnya, cara memakai kondom sebelum berhubungan seks itu sangatlah mudah. Namun saking mudahnya, hal ini dianggap sepele dan berujung pada penggunaan yang tidak tepat.

Alih-alih mencegah, kondom yang tidak terpasang dengan benar malah bisa bocor. Maka jangan heran jika peluang terjadinya kehamilan jadi meningkat.

Nah, supaya tidak salah langkah, ikuti cara memakai kondom yang benar berikut ini:

1. Cek tanggal kedaluwarsa

Sebelum bercinta pakai kondom, pastikan dulu kondomnya masih bisa digunakan dan tidak expired. Kamu bisa melakukannya dengan mengecek tanggal kedaluwarsa yang tertera pada kemasan.

Jangan salah, kontrasepsi pria ini juga punya 'masa berlaku' yang harus diperhatikan. Jika sudah kedaluwarsa, itu artinya kondom tersebut sudah tidak layak pakai dan gampang sobek.

Sebetulnya, kondom yang dijual di pasaran sudah melewati beragam tes sehingga teruji kekuatan dan efektivitasnya. Jadi, risiko kondom bocor saat masih dalam kemasan biasanya tergolong rendah.

Untuk membuktikannya, cobalah tiup kondom seperti balon atau mengisinya dengan air. Jika kondisinya baik, kondom tersbeut tentu tidak akan pecah atau bocor--kecuali jika sebelumnya kondom tersebut memang cacat.

2. Sobek bungkus kondom secara hati-hati

Setelah memastikan kondom masih bagus dan aman, bukalah bungkusnya secara perlahan. Tak perlu repot-repot memakai gunting, biasanya di ujung kemasan kondom sudah ada tanda panah yang menunjukkan di mana kamu harus mengawali sobekan.

Jangan membuka kemasan kondom dengan gigi atau gunting, ya. Hati-hati juga saat menyobek bungkus kondom dengan kuku jari yang tajam. Pastikan jangan sampai kondom tersobek secara tidak sengaja.

3. Tunggu sampai penis ereksi

Sebelum memasang kondom, pastikan penis sudah ereksi maksimal terlebih dahulu, ya. Sebab jika tidak, kondom akan terasa longgar dan mudah copot bila dipasang pada penis yang masih loyo.

4. Tahan ujung kondom

Letakkan kondom di ujung penis, lalu tahan bagian ujung kondom (bagian yang agak lancip) dengan jari telunjuk dan jempol. Hal ini akan memberikan ruang pada ujung kondom sebagai tempat menampung cairan mani.

Selain itu, menekan ujung kondom juga akan mengeluarkan sisa-sisa udara. Hal inilah yang akan membantu meminimalkan risiko kondom bocor atau kepenuhan.

5. Pasang kondom sampai pangkal penis

Sambil tetap 'mencubit' ujung kondom, gulung kondom sampai membungkus seluruh batang penis. Pastikan seluruh batang penis terselimuti oleh kondom.

Ciri-ciri kamu memakai kondom dengan benar adalah kondom terasa pas, tidak terlalu longgar maupun ketat. Tak hanya efektif mencegah kehamilan, hal ini juga akan membantu menurunkan risiko penularan penyakit menular seksual dari kulit ke kulit.

6. Pakai pelumas (lubrikan), bila perlu

Pada dasarnya, kondom sudah dilumasi dengan pelumas bawaan. Namun, jika masih dirasa kurang, kamu boleh saja memakai pelumas tambahan agar lebih nyaman saat bercinta.

Selain melancarkan aksi di ranjang, memakai pelumas sebelum berhubungan intim juga akan membuat seks terasa lebih nyaman dan nikmat, lho!

Cara melepas kondom yang benar

Sudah selesai bercinta? Jangan asal lepas kondom sembarangan, ya!

Selesai ejakulasi dan berhubungan intim, penting untuk segera melepas kondom dengan cara yang benar. Jangan disepelekan, melepas kondom secara asal-asalan bisa membuat kondom bocor dan meningkatkan risiko kehamilan, lho!

Begini cara melepas kondom yang benar agar tidak bocor:

  • Selesai ejakulasi dan penis masih dalam kondisi ereksi, pegang kondom di pangkal penis sambil menarik penis ke luar dari vagina.
  • Lepaskan kondom secara perlahan.
  • Bungkus dengan tisu atau plastik sebelum dibuang ke tempat sampah.

Jika ingin lanjut berhubungan seks lagi, pakailah kondom yang baru. Hal ini wajib dilakukan, terlepas dari sempat atau tidaknya ejakulasi sebelumnya.

Setiap kondom hanya bisa digunakan sekali, lalu langsung buang. Hindari memakai kondom berulang kali karena justru bisa menurunkan fungsi kondom. Alih-alih praktis, hal ini malah bisa meningkatkan risiko kehamilan dan infeksi menular seksual.

Baca juga artikel lain seputar alat kontrasepsi:


Referensi

Buka

Tutup