Klik link di bawah ini untuk mempermudah menemukan informasi yang mau kamu simak:
Tutup
Tutup
Saat alami batuk berdahak, dahak yang keluar biasanya berwarna putih. Namun, pada kondisi tertentu, warna dahak bisa berubah menjadi kehijauan. Kira-kira apa penyebab dahak berwarna hijau? Apakah tanda bahaya?
Sebelum mencari cara mengatasi dahak berwarna hijau, penting untuk mengetahui dulu penyebabnya berikut ini.
Kenapa dahak berwarna hijau?
Dahak pada saluran pernapasan merupakan tempat favorit bagi bakteri untuk tumbuh hingga menimbulkan infeksi. Sel darah putih akan berkumpul di titik tempat terjadinya infeksi pada tubuh.
Perubahan warna dahak menjadi kehijauan dipengaruhi oleh keberadaan enzim myeloperoksidase (MPOs) yang terdapat pada sel darah putih. Alih-alih jadi tanda bahaya, hal ini justru menjadi pertanda baik bahwa tubuh sedang bekerja melawan infeksi.
Penyebab dahak berwarna hijau
Tak hanya warna dahak hijau, perubahan dahak yang kekuningan juga menjadi sinyal bahwa tubuh sedang merespon terhadap infeksi. Semula berwarna putih, dahak akan berubah warna menjadi kekuningan sebelum lanjut menjadi kehijauan. Hal ini tergantung dari tingkat keparahan dan lamanya penyakit.
Meski begitu, warna hijau pada dahak juga bisa menjadi gejala penyakit serius yang perlu diwaspadai. Beberapa penyebab batuk berwarna hijau antara lain:
1. Sinusitis
Sinusitis adalah peradangan yang terjadi pada rongga kecil berisi udara di hidung. Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari infeksi virus, bakteri hingga alergi.
Dahak berwarna hijau merupakan salah satu gejala sinusitis akibat bakteri. Biasanya, kondisi ini juga disertai dengan hidung tersumbat, postnasal drip, dan tekanan pada rongga sinus.
2. Bronkitis
Bronkitis adalah infeksi saluran pernapasan yang menyebabkan peradangan di paru-paru atau bronkus. Gejala bronkitis tahap awal ditandai dengan batuk kering disertai dahak putih.
Seiring berjalannya waktu, warna dahak hijau mulai tampak. Fase ini menandakan bahwa infeksi berkembang dari virus ke bakteri dan berpotensi menyebabkan batuk lebih dari 90 hari.
3. Pneumonia
Sering disebut paru-paru basah, pneumonia adalah peradangan yang terjadi pada kantong paru-paru. Kondisi ini merupakan komplikasi yang tidak boleh disepelekan.
Pneumonia juga menjadi salah satu penyebab batuk berwarna hijau. Namun, gejala penyerta lainnya dapat disertai batuk, demam, menggigil, hingga sesak napas--tergantung jenis pneumonia yang diderita.
4. Cystic fibrosis
Warna dahak yang kehijauan juga bisa menjadi salah satu gejala cystic fibrosis, yaitu penyakit paru-paru kronis yang menimbulkan lendir di paru-paru. Penyakit ini paling sering menyerang anak-anak hingga remaja.
Cara mengatasi dahak berwarna hijau
Meski menjadi respon tubuh dalam melawan penyakit, penyebab batuk berwarna hijau juga terdiri dari beberapa ganggaun pernapasan yang berbahaya. Namun, tak perlu khawatir karena kondisi ini bisa diatasi dengan perawatan yang tepat.
Ada 2 cara mengatasi dahak berwarna hijau yang dapat dilakukan, yaitu:
1. Perawatan rumah
- Gunakan neti pot
Neti pot adalah alat seperti teko kecil yang dapat membantu membuang kelebihan lendir pada saluran sinus. Tambahkan larutan garam ke dalam neti pot, lalu teteskan ke salah satu lubang hidung dan keluarkan cairan tersebut pada lubang hidung sebelahnya.
Selain membantu mengatasi dahak berwarna hijau, penggunaan neti pot juga bisa melembapkan saluran hidung. Ulangi penggunaannya secara bergantian pada lubang hidung satunya.
- Kompres air hangat
Sudah coba kompres area wajah pakai air hangat? Cara sederhana ini bisa bantu mengencerkan dahak dan meringankan nyeri, lho!
Ambil handuk kecil yang sudah dibasahi dengan air hangat, lalu letakkan handuk di wajah selama kurang lebih satu menit. Sensasi hangatnya juga bisa bantu merilekskan otot-otot wajah yang menegang.
- Pakai humidifier
Pelembap ruangan atau humidifier bisa dimanfaatkan untuk melegakan saluran pernapasan yang tersumbat. Letakkan humidifier di dalam kamar atau ruangan rumah agar lebih banyak uap air yang dihirup, sehingga saluran pernapasan jadi lebih lega.
- Kumur air garam
Campurkan secangkir air hangat dengan setengah sendok teh garam, lalu gunakan untuk berkumur. Cara sederhana ini bisa membantu mengencerkan dahak hijau akibat alergi atau infeksi sinus.
- Pakai minyak kayu putih
Minyak kayu putih wajib ada dalam kotak obat karena bisa bantu melegakan tenggorokan saat mengalami batuk berdahak hijau. Oleshakn minyak kayu putih pada dada dan tenggorokan, lalu istirahatkan tubuh sejenak.
- Minum obat herbal
Kombinasi jahe dan kunyit bisa menjadi obat herbal andalan untuk menghilangkan dahak hijau yang menumpuk di tenggorokan. Olah kedua bahan tersebut menjadi teh herbal dan minum saat tenggorokan terasa tidak nyaman.
Khasiat jahe dapat membantu melawan infeksi saluran pernapasan, sedangkan bahan aktif dalam kunyit bisa membunuh bakteri.
2. Minum obat batuk berdahak
Jika beberapa cara alami di atas tak juga mampu meredakan batuk berdahak hijau, sudah saatnya kamu minum obat batuk berdahak. Ada banyak jenis obat batuk berdahak yang bisa bantu meringankan gejala, antara lain:
- Antihistamin: Cocok untuk meringankan gejala sinus dan alergi.
- Dekongestan: Berupa alat semprot mulut atau semprot hidung yang sama-sama membutuhkan resep dokter.
- Ekspektoran: Seperti guaifenesin, bekerja dengan mengencerkan dahak sehingga dahak bisa keluar tanpa rasa sakit.
Kapan periksa ke dokter?
Meski ada banyak cara yang bisa membantu mengatasi batuk berdahak hijau, sebaiknya tetap konsultasikan dulu dengan dokter. Dokter akan membantu menyarankan cara perawatan yang tepat sesuai penyebab batuk berdahak hijau yang dialami.
Terlebih jika mengalami gejala berikut, jangan tunda untuk periksa ke dokter:
- Mengi (batuk ngik-ngik)
- Demam tinggi selama lebih dari 3 hari
- Batuk terus-menerus selama 3 minggu
- Batuk mengeluarkan dahak hijau disertai darah
- Susah bernapas
- Denyut jantung tidak teratur
- Nyeri dada
- Kecemasan
- Kulit dan bibir membiru
- Batuk berdahak saat hamil atau berusia lebih dari 65 tahun
Gejala tersebut merupakan kondisi serius yang memerlukan penanganan segera. Semakin cepat diperiksakan, semakin cepat penyebab diketahui sehingga dapat ditangani dengan maksimal.
Baca juga artikel lain seputar kesehatan:
- Anak Batuk di Malam Hari saat Tidur, Harus Apa?
- Gejala Paru Paru Basah dan Cara Mengatasinya
- Flek Paru Paru atau TBC: Penyebab, Gejala, dan Cara Pengobatan
- Cek Kesehatan dengan Pemeriksaan Medical Check Up, Yuk!
- Antibiotik: Jenis, Manfaat, dan Efek Samping
Referensi
Tutup
Tutup
- Healthline. Yellow, Brown, or Green Phlegm: What it Means. (https://www.healthline.com/health/green-phlegm)
- PSNC. Green phlegm and snot ‘not always a sign of an infection needing antibiotics’. (https://psnc.org.uk/sunderland-lpc/green-phlegm-and-snot-not-always-a-sign-of-an-infection-needing-antibiotics/)
- Medical News Today. Phlegm: Colors, textures, and home care. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/318359.php)
- The Ohio State University Wexner Medical Center. What does the color of phlegm mean? (https://wexnermedical.osu.edu/blog/what-does-the-color-of-your-phlegm-mean)
- Graham Rogers, MD. Phlegm (https://www.healthline.com/health/green-phlegm)