Anus Gatal Bikin Tak Nyaman? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya


Klik link di bawah ini untuk mempermudah menemukan informasi yang mau kamu simak:

Buka

Tutup

Rasa gatal di bagian tubuh mana pun tentu terasa tak nyaman, apalagi jika terjadi di area privat seperti dubur (anus). Ketimbang menggaruknya, sebaiknya cari tahu penyebab anus gatal dan cara mengatasinya yang lebih aman.

Menggaruk anus yang gatal memang bisa meredakan, tapi efek tersebut hanya sementara dan malah bisa membuat semakin gatal dan tak nyaman. Apalagi jika menggaruknya terlalu keras atau berlebihan, bisa jadi memperparah kondisinya.

Penyebab anus gatal

Dalam istilah medis, anus gatal disebut juga dengan pruritus ani. Penyebab anus gatal bisa bermacam-macam, mulai dari masalah kulit, kebiasaan cebok berlebihan, hingga gangguan kesehatan seperti wasir atau ambeien.

Berikut berbagai kemungkinan penyebab anus gatal, antara lain:

1. Iritasi kulit

Anus gatal bisa terjadi akibat gesekan dan kelembapan di area dubur yang cenderung sensitif. Tak hanya itu, faktor penggunaan sabun berpewangi atau mengandung pewarna tertentu juga dapat memicu iritasi dan gatal anus.

2. Masalah pencernaan

Penyebab anus gatal juga bisa terjadi jika kamu mengalami diare. Pasalnya, diare kerap menyebabkan iritasi di sekitar anus sehingga memicu gatal.

Ditambah lagi saat diare, frekuensi buang air besar cenderung bertambah sehingga sering bolak-balik ke toilet. Akibatnya, feses bersentuhan dengan anus cukup lama. Jika tidak segera dibersihkan, hal ini bisa memperparah rasa gatal di dubur.

3. Ambeien

Anus sering terasa gatal tak tertahankan? Bisa jadi ini disebabkan oleh wasir atau ambeien.

Ambeien terjadi akibat kebiasaan sering mengejan saat buang air besar. Akibatnya, terjadi gesekan antara feses dan dubur sehingga memicu rasa gatal dan perih.

4. Infeksi menular seksual

Hati-hati, infeksi menular seksual seperti keputihan pada wanita juga bisa menjadi penyebab anus gatal, lho!

Sementara pada anak, kasus anus gatal bisa menjadi pertanda infeksi cacing kremi yang tak kunjung hilang.

5. Penyakit kulit

Dubur yang terasa gatal dapat terjadi akibat penyakit kulit tertentu. Contohnya psoriasis dan dermatitis kontak.

Kondisi medis lain seperti diabetes, gangguan tiroid, atau tumor anus juga dapat memberikan gejala serupa.

Cara mengatasi anus gatal

Memahami penyebab anus gatal sangat penting untuk menentukan penanganan. Beda penyebab tentu akan beda cara mengatasinya dan harus dipastikan jangan sampai tertukar.

Jika mengalami gatal anus yang tak kunjung hilang, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan. Dokter biasanya akan meresepkan obat berikut guna mengatasi anus gatal:

  • Krim atau salep hidrokortison, diberikan jika penyebab anus gatal karena alergi. Oleskan krim atau salep tipis-tipis pada area yang gatal untuk mengurangi peradangan.
  • Salep pelindung mengandung seng oksida, contohnya Desitin atau Balmex.
  • Antihistamin, guna mengurangi rasa gatal yang memburuk di malam hari.
  • Obat anti parasit, jika anus gatal disebabkan oleh infeksi cacing kremi.

Selain itu, kamu juga bisa melakukan berbagai tips mengatasi anus gatal secara alami di rumah, yaitu:

  • Cebok dengan lembut. Segera bersihkan area anus setelah buang air besar secara perlahan. Hindari menggosok terlalu kuat atau menggunakan tisu toilet yang permukaannya kasar.
  • Keringkan area dubur. Gunakan tisu atau kain yang lembut dan usap area dubur hingga benar-benar kering sebelum memakai celana.
  • Hindari kebiasaan menggaruk. Alih-alih meredakan, hal ini justru bisa memperparah iritasi dan  memicu peradangan. Sebaiknya gunakan kompres dingin pada anus yang gatal atau mandi dengan air hangat.
  • Kenakan pakaian berbahan katun dan longgar. Hal ini bertujuan untuk melindungi kulit di area anus tetap kering.
  • Hindari penyebab iritasi anus, seperti sabun yang menghasilkan banyak busa atau mengandung pewangi.
  • Gunakan pelembap, seperti zink oksida atau petroleum jelly untuk membantu menjaga kelembapan anus.
  • Batasi atau hindari makanan penyebab diare. Contohnya yang mengandung kafein, minuman berkarbonasi, makanan pedas, atau makanan yang terlalu asam.
  • Konsumsi makanan berserat, untuk mencegah feses keras yang bisa melukai daerah anus.

Kapan harus ke dokter?

Sebagian besar kasus anus gatal tidak membutuhkan perawatan medis. Namun, kondisi ini juga tidak boleh disepelekan apabila berlangsung cukup lama.

Segera periksakan ke dokter jika mengalami:

  • Anus gatal semakin parah dan berlangsung terus-menerus (kronis)
  • Terjadi perdarahan, baik saat atau setelah buang air besar
  • Mengganggu kegiatan sehari-hari
  • Disertai demam dan keluar nanah, dikhawatirkan terjadi infeksi.

Pruritus ani atau anus gatal dapat disembuhkan dengan penanganan yang tepat. Pastikan untuk selalu menjaga kebersihan area privat seperti dubur untuk mencegah infeksi.

Baca juga artikel lain seputar kesehatan umum:

Referensi

Buka

Tutup