10 Penyakit Penyebab Bintik Merah dan Nanah pada Kulit


Klik link di bawah ini untuk mempermudah menemukan informasi yang mau kamu simak:

Buka

Tutup

Kulit merupakan bagian terluar tubuh sehingga rentan terserang benda asing hingga tertular penyakit. Akibatnya, kulit terkena infeksi akibat bakteri, virus dan jamur hingga menimbulkan bintik merah bahkan sampai bernanah.

Bintik merah pada kulit merupakan pertanda adanya infeksi, baik itu cacar, kudis, impetigo, folikulitis, hingga dermatitis. Setiap jenis infeksi memiliki penanganan tersendiri sehingga penting untuk mengetahui penyebab bintik merah pada kulit agar dapat diatasi dengan tepat.

Penyebab bintik merah pada kulit

Ada sejumlah infeksi dan penyakit yang bisa menjadi penyebab bintik merah pada kulit dan bernanah, antara lain:

1. Bisul

Bisul adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus yang menginfeksi folikel rambut atau kelenjar minyak. Kondisi ini rentan dialami oleh orang yang kurang menjaga kebersihan tubuh, mengalami kurang gizi, sistem imun lemah, hingga diabetes.

Ciri-ciri bisul ditandai dengan benjolan lunak berwarna merah pada kulit yang terinfeksi. Warnanya dapat berubah menjadi putih dan menumpuk nanah di bawahnya setelah 4-7 hari. 

2. Impetigo

Impetigo adalah jenis penyakit menular yang disebabkan oleh Staphylococcus aurus. Dibandingkan orang dewasa, infeksi kulit ini lebih rentan terjadi pada bayi dan anak-anak.

Tanda dan gejala impetigo adalah luka lecet atau bintik merah pada kulit sekitar hidung, mulut, tangan, hingga kaki. Luka tersebut dapat mengeluarkan cairan berwarna kuning dan meninggalkan kerak.

Dokter biasanya menangani impetigo dengan memberikan krim oles atau tablet antibiotik sesuai dosis masing-masing pasien.

3. Selulitis

Selulitis juga bisa menjadi penyebab bintik merah pada kulit yang menjadi nanah. Pasalnya, infeksi kulit ini disebabkan oleh bakteri yang membuat kulit bengkak, terasa panas atau perih, hingga bernanah.

Masalah selulitis paling sering terjadi di kaki. Namun, kondisi ini juga bisa muncul di bagian tubuh lainnya. Hati-hati, sifatnya yang menyebar membuat infeksi ini harus segera diatasi.

4. Jerawat

Jerawat tidak selalu menyebabkan nanah, apalagi jika masih tergolong ringan. Biasanya, jerawat ringan hanya muncul berupa bintik hitam atau putih.

Namun, jika sudah terinfeksi dan parah, bintik tadi akan berkembang menjadi kemerahan disertai nanah dan jaringan parut. Kondisi ini bisa terjadi di banyak bagian tubuh, seperti wajah, punggung, hingga dada.

Kamu bisa menggunakan tiga jenis obat jerawat, yaitu yang mengandung benzoil peroksida, golongan retinoid, hingga antibiotik. Pastikan untuk berkonsutlasi terlebih dahulu sebelum menggunakan obat jerawat apa pun, terutama yang mengandung obat keras.

5. Dermatitis

Dermatitis termasuk salah satu penyebab bintik merah pada kulit yang kerap menyebabkan gatal. Penyebab dermatitis bisa karena:

  • Ganggaun imun tubuh
  • Kontak langsung dengan zat iritan atau pemicu alergi
  • Faktor genetik

Semula hanya berupa kemerahan pada kulit, paparan bakteri bisa membuat bintik merah mengandung nanah. 

6. Furunkulosis

Furunkulosis adalah infeksi bakteri yang menyebabkan benjolan bernanah dan terasa nyeri pada kulit. Benjolan ini disebut furunkel.

Furunkel umumnya muncul di leher, ketiak, paha, bokong, hingga sekitar anus. Jika benjolan merah berkembang menjadi bisul, lalu berkumpul jadi satu, maka disebut dengan karbunkel (carbuncle).

7. Karbunkel (carbuncle)

Karbunkel (carbuncle) disebabkan oleh Staphylococcus aureus hingga menimbulkan bisul merah yang nyeri dan bernanah. Kondisi ini kerap muncul di area tubuh yang berbulu, seperti bokong, paha, selangkangan, hingga ketiak.

8. Folikulitis

Sama seperti namanya, folikulitis terjadi akibat infeksi bakteri atau jamur pada folikel rambut. Bentuknya mirip seperti jerawat, tapi terdapat rambut di tengahnya.

Tak hanya sekadar benjolan, kulit kerap terasa gatal atau perih bahkan berisi darah atau nanah. Kondisi ini dapat terjadi akibat kebiasaan menggunakan pakaian ketat, keseringan bercukur, berkeringat yang lama dibairkan, hingga berendam air panas yang kotor.

Kabar baiknya, folikulitis dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, jangan ragu untuk segera konsultasi ke dokter jika peradangannya semakin parah.

9. Cacar air

Gejala cacar air ditandai dengan muncul ruam atau bintik merah pada kulit. BIasanya, kondisi ini juga disertai rasa gatal dan bintiknya berisi cairan bening.

Penyebab cacar air terjadi akibat infeksi virus Varicella zoster yang sifatnya mudah menular. Bahkan, seseorang dapat ketularan hanya dengan berada di dalam ruangan yang sama dengan penderita meski tanpa bersentuhan.

Maka itu, penderita cacar air sebaiknya beristirahat di ruangan terpisah agar tidak menularkannya pada orang lain. Hindari juga menyentuh barang-barang pribadi milik penderita untuk menurunkan risiko penularan.

10. Kudis

Kudis adalah penyakit kulit yang menyebabkan gatal hingga ruam disertai lepuhan kecil. Penyakit ini disebabkan oleh tungau dan bisa berkembang menjadi nanah jika terinfeksi bakteri.

Penularan kudis bisa terjadi melalui:

  • Bersentuhan dengan kulit penderita
  • Tidur di ranjang yang sama
  • Menggunakan handuk, pakaian, atau barang pribadi yang sama

Kudis harus segera diobati supaya tungau dan telurnya mati. Dengan begitu, rasa gatal dan luka bisa dicegah agar tidak semakin parah.

Kapan periksa ke dokter?

Pastikan untuk selalu menjaga kebersihan kulit agar terhindar dari berbagai penyebab bintik merah pada kulit disertai nanah. Jika menemukan perubahan bentuk pada kulit yang tampak mencurigakan hingga menyebabkan rasa tidak nyaman, segera konsultasikan ke dokter.

Terlebih, beberapa kondisi dapat menular dengan mudah melalui udara atau bersentuhan. Maka itu, sebaiknya hindari berdekatan dengan penderita infeksi kulit agar tidak mudah tertular.

Baca juga artikel lain seputar perawatan kulit:

Referensi

Buka

Tutup