Cara Merawat Luka Sunat agar Cepat Kering Tanpa Infeksi


Klik link di bawah ini untuk mempermudah menemukan informasi yang mau kamu simak:

Buka

Tutup

Menjalani proses khitan atau sunat bisa menjadi momen yang menegangkan bagi kaum pria. Belum lagi dengan pemulihan setelah sunat yang memerlukan penanganan yang tepat agar luka sunat cepat kering. Sebab, salah-salah langkah, malah bisa timbul infeksi dan memperlama masa penyembuhan. Sudah tahu cara merawat luka sunat agar cepat kering? Simak ulasan berikut hingga tuntas, ya!

Apakah luka sunat bisa sembuh sendiri?

Khitan atau sunat adalah prosedur pengangkatan atau pemotongan prepusium (kulit luar) atau kulup yang menutupi kepala penis. Dalam dunia medis, proses ini disebut dengan sirkumsisi (circumcision).

Sunat dapat dilakukan sejak bayi usia 10 hari hingga dewasa. Biasanya, prosedur khitan ini berlangsung singkat, sekitar 10-60 menit, tergantung metode yang dipilih.

Sama seperti operasi lainnya, sunat juga akan meninggalkan luka bekas jahitan. Nah, bekas luka ini tentu harus dirawat dengan tepat agar penyembuhannya berjalan dengan optimal tanpa keluhan dan terhindar dari infeksi.

Pada prinsipnya, setiap luka bisa sembuh dengan sendirinya, termasuk luka pasca sunat Kecuali jika ada beberapa kendala seperti infeksi, proses pemulihannya tentu perlu waktu lebih lama dan penanganan lebih lanjut.

Ya, infeksi menjadi salah satu risiko efek samping sunat yang mungkin terjadi. Kondisinya bisa berupa timbulnya nanah hingga nyeri berkepanjangan, apalagi jika pasien tidak merawat luka sunat dengan benar. Karena itulah, pasien perlu mengikuti anjuran dokter mengenai perawatan luka pasca sunat.

Cara merawat luka sunat

Risiko infeksi setelah sunat bisa dicegah dengan perawatan khitan yang tepat. Cara merawat luka sunat adalah sebagai berikut:

1. Minum obat nyeri

Sunat sering kali membuat anak-anak takut karena akan terasa nyeri. Padahal, sebelum disunat, dokter akan menyuntikkan bius lokal pada saraf-saraf yang menuju kulit prepusium.

Pemberian obat bius berfungsi untuk menghilangkan nyeri selama disunat hingga beberapa waktu setelahnya. Memang, setelah efek biusnya hilang, pasien bisa merasa kesakitan.

Namun, tak perlu khawatir karena dokter dapat memberikan obat-obatan seperti obat antinyeri, obat anti pembengkakan dan peradangan, hingga antibiotik. Ketiga jenis obat ini sebaiknya segera diminum setelah sunat selesai supaya pasien tidak merasakan nyeri.

Ingat, antibiotik harus dihabiskan untuk mencegah infeksi dan resistensi. Sedangkan obat-obatan lainnya dapat diminum sesuai keluhan. Jangan ragu untuk menanyakan aturan minum obat ke dokter agar lebih jelas penggunaannya.

2. Istirahat

Luka bekas sunat umumnya akan ditutup dengan kasa yang sudah diolesi krim antibiotik. Penggunaan kasa ini berfungsi untuk melindungi luka agar tidak mudah infeksi.

Selain itu, luka khitan juga perlu ditutup perban untuk menyerap rembesan darah dari bekas lukanya. Walaupun tidak terjadi perdarahan, dokter biasanya akan tetap mengoleskan krim antibiotik pada luka sunat.

Pasien dianjurkan untuk banyak istirahat pasca sunat. Tak hanya untuk mempercepat pemulihan, perawatan sunat ini penting untuk mengurangi nyeri.

3. Hindari aktivitas berat

Karena jahitan masih basah dan menggunakan perban, kamu tidak boleh melakukan aktivitas fisik yang berat. Terutama untuk anak-anak, hindari berlari bermain bola, atau aktivitas fisik sejenis.

Selain mempercepat pemulihan, ini penting untuk mencegah perdarahan atau terlepasnya jahitan. Istirahatkan diri selama beberapa hari, setidaknya sampai dokter membolehkan kamu beraktivitas seperti biasanya.

4. Jaga perban tetap kering dan bersih

Selama beberapa hari setelah sunat, jaga perban dari air, benda-benda kotor, atau hal lainnya yang bisa merusak perban. Selain menjaga luka khitan tetap kering dan bersih, hal ini bertujuan untuk mencegah risiko infeksi.

Gunakan pakaian dan celana yang nyaman, namun pastikan jangan sampai menyentuh bekas jahitan secara langsung. Sebaiknya gunakan celana khusus khitan, sarung, atau celana longgar.

Walau rasanya nyeri dan sedikit panas, hindari mengipasi penis yang baru disunat agar tidak terkena debu atau udara kotor. Alih-alih mengipasinya, lebih baik minum obat antinyeri yang diresepkan dokter atau konsultasikan jika obat tersebut tidak mempan mengurangi nyeri pasca khitan.

5. Jaga luka agar tidak terkena air kencing

Meski tidak mudah, usahakan jangan sampai air kencing mengenai bekas luka sunat. Ini merupakan cara merawat luka sunat yang tak kalah penting. Ingat, perban harus tetap kering dan bersih agar bisa cepat sembuh.

Cara menghindarinya, siapkan beberapa lembar tisu kering, lalu ambil posisi buang air kecil seperti biasa atau bisa juga dengan duduk jongkok. Jika sudah selesai berkemih, segera keringkan dengan tisu sebanyak 3 kali atau sesuai kebutuhan.

6. Gunakan celana longgar

Penis akan terasa lebih nyeri dan sensitif setelah disunat. Karena itulah, usahakan jangan sampai bekas lukanya tersenggol, termasuk dengan celana.

Selain menyebabkan nyeri, memakai celana yang telralu ketat juga bisa membuat aliran darah penis jadi kurang lancar dan meningkatkan kelembapan. Akibatnya, proses penyembuhan pun bisa jadi lebih lama.

Sebaiknya gunakan celana longgar atau sarung agar lebih mudah dibuka-tutup. Kamu juga bisa menggunakan celana khusus khitan yang kini tersedia di pasaran. 

7. Bersihkan luka secara rutin

Kontrol pasca sunat umumnya dilakukan di hari ketiga setelah khitan. Perban biasnaya akan dibuka untuk melihat ada atau tidaknya tanda-tanda infeksi atau penyulit lainnya, serta mengevaluasi penggunana obat.

Jadi, pada dasarnya tidak ada cara merawat luka sunat yang khusus. Cukup bersihkan luka secara rutin dan istirahat total untuk memperepat pemulihan.

Pastikan untuk selalu mengikuti cara merawat luka sunat dari dokter. Jika sudah waktunya lepas perban, biasanya luka tersebut sudah tidak perlu diperban ulang. Meskipun terkadang masih tampak basah atau ada cairan yang keluar, kondisi ini tergolong wajar terjadi. Cukup keringkan dengan kasa steril tanpa membalutnya.

Kecuali jika terdapat cairan putih atau kuning kental dan berbau busuk, itu merupakan nanah yang menjadi pertanda telah terjadi infeksi. Apalagi jika disertai dengan nyeri dan demam, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.

Kapan harus ke dokter?

Dengan melakukan cara merawat sunat yang tepat, luka khitan akan lebih cepat sembuh. Biasanya, dibutuhkan waktu 2-4 minggu sampai luka benar-benar kering.

Segera konsultasikan ke dokter jika mengalami nyeri, demam, dan disertai keluarnya nanah. Hal ini merupakan pertanda infeksi yang perlu penanganan lanjutan dari dokter, bisa dengan mengganti obat antibiotik atau menambah dosis obat. 

Bila perlu, dokter juga akan memberikan cairan antiseptik atau krim antibiotik untuk dioleskan pada luka guna mengatasi infeksi. Jangan lupa ikuti saran lainnya dari dokter mengenai cara merawat luka sunat agar cepat kering dan tidak infeksi.

Berencana ingin disunat? Kamu bisa booking paket sunat di HDmall.id secara online yang tersedia dengan harga terjangkau, mulai dari Rp480.000.

Jika ada pertanyaan seputar metode sunat, kamu juga bisa tanyakan ke tim customer service HDmall.id yang siap membantu memberikan rekomendasi paket sesuai dengan kebutuhan, budget, dan lokasi kamu.

Baca juga artikel lain seputar sunat:

Referensi

Buka

Tutup