Klik link di bawah ini untuk mempermudah menemukan informasi yang mau kamu simak:
Tutup
Tutup
- Apa itu miom?
- Gejala mioma uteri
- Pemeriksaan miom rahim
- Ini tandanya harus segera ke dokter
- Booking paket USG kehamilan via HDmall.id dengan diskon spesial!
Miom rahim atau mioma uteri merupakan salah satu kondisi yang mengintai kaum hawa, selain kanker serviks. Sayangnya, kebanyakan wanita tidak menyadari gejala mioma uteri karena sering kali muncul tanpa gejala berarti.
Padahal, semakin cepat terdeteksi, potensi keberhasilan penanganannya akan semakin tinggi. Itulah kenapa penting untuk mengenali ciri-ciri miom rahim sejak awal agar penanganannya lebih cepat.
Apa itu miom?
Miom sebetulnya merupakan istilah masyarakat untuk kondisi medis fibroid uteri atau mioma uteri. Miom adalah tumor jinak yang berkembang di dalam atau di sekitar janin.
Kondisi ini membuat otot-otot rahim tumbuh secara abnormal di area tertentu hingga berukuran besar. Bentuknya berupa benjolan atau tumor, dalam istilah medis disebut dengan leiomioma yang artinya tumor jinak pada otot polos dinding rahim.
Sekitar 20% wanita subur diketahui mengalami fibroid. Meskipun bisa terjadi siapa saja, masalah ini kerap dialami wanita usia 30 tahun ke atas.
Selain itu, wanita yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas dan belum pernah melahirkan berisiko lebih tinggi terkena fibroid rahim.
Gejala mioma uteri
Berat atau ringannya gejala mioma uteri dipengaruhi oleh letak, ukuran, dan jumlah fibroid dalam rahim. Saat ukurannya masih kecil, gejala miom rahim sering kali tersamarkan bahkan tidak dirasakan sama sekali.
Namun, ketika tumornya berkembang dan membesar, gejalanya jadi lebih jelas, bisa dirasakan, bahkan diamati. Ciri-ciri dan gejala mioma uteri antara lain:
1. Perdarahan menstruasi yang berlebihan
Salah satu gejala miom rahim yang paling umum adalah perdarahan haid yang lebih berat dari biasanya. Hal ini ditandai dengan pembalut yang cepat penuh bahkan sampai bocor.
Lebih mudahnya, jika kamu menemui adanya gumpalan darah di pembalut saat haid, maka itu pertanda bahwa kamu mengalami perdarahan menstruasi yang berlebihan.
2. Haid lebih lama
Gejala mioma uteri juga ditandai dengan durasi haid yang memanjang. Jika biasanya wanita normal haid selama 3-6 hari, miom rahim bisa membuat waktu haid menjadi 10 hari bahkan lebih.
Kondisi ini harus segera ditangani agar tidak memicu anemia akibat kekurangan sel darah merah. Jika kadar hemoglobin sudah sangat rendah, pasien harus menjalani transfusi darah untuk memperbaikinya.
3. Nyeri dan terasa tekanan pada perut
Pertumbuhan miom akan memberikan tekanan tambahan pada organ tempat ia menempel. Rasanya bisa sangat menyakitkan, terutama jika tumbuh di sekitar rahim yang menyebabkan nyeri perut bagian bawah.
Tak hanya itu, mioma uteri juga membuat perut tampak lebih besar dari biasanya. Kondisi ini sering disalahartikan sebagai kehamilan atau efek berat badan naik.
Jika mengalami nyeri panggul atau tekanan di daerah perut, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan menyeluruh.
4. Nyeri saat haid dan berhubungan intim
Nyeri haid memang tidak selalu menjadi gejala mioma uteri. Pasalnya, ada banyak gangguan lain yang juga menyebabkan haid terasa sakit, seperti adenomiosis dan endometriosis.
Namun, kedua kondisi tersebut juga bisa terjadi bersamaan dengan miom. Adenomiosis terjadi ketika endometrium tumbuh masuk ke dalam lapisan tengah dinding rahim.
Sedangakn endometriosis terjadi saat jaringan endometrium ditemukan di luar rahim, misalnya tuba falopii. Semua kondisi ini sama-sama menyebabkan rasa sakit yang hebat pada perut.
5. Gangguan perkemihan dan sembelit
Karena muncul di sekitar rahim, organ lain yang turut terkena dampak tumor rahim adalah kandung kemih. Posisi kandung kemih tepat berada di depan rahim, sehingga jika terdapat pertumbuhan abnormal di rahim, tentu akan memengaruhi kandung kemih.
Ketika rahim membesar karena pertumbuhan miom, maka kandung kemih akan ikut tertekan. Akibatnya, gejala mioma uteri juga ditandai dengan inkontinensia urine atau ketidakmampuan untuk mengontrol aktivitas berkemih. Pasien juga akan merasa ingin buang air kecil terus-menerus.
Tak hanya di kandung kemih, usus besar juga ikut mendapatkan tekanan dari pembesaran miom rahim. Hal ini membuat penderitanya mengalami gejala sembelit hingga perut kembung.
Selain beberapa gejala miom rahim, ada juga ciri-ciri lainnya yang perlu diwaspadai, antara lain:
- Infertilitas
- Abrupsio plasenta
- Persalinan prematur
- Penyumbatan ginjal berikut ureter
- Flek atau spotting sebelum atau sesudah haid
Pemeriksaan miom rahim
Jika mengalami salah satu atau gejala mioma uteri yang telah disebutkan, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter kandungan. Hal ini penting untuk memastikan penyebabnya, apakah karena miom rahim atau kondisi lain yang gejalanya mirip seperti endometriosis maupun kanker serviks.
Dokter dapat melakukan sejumlah pemeriksaan fisik hingga penunjang untuk memastikan ukuran, jumlah, dan letak miom dalam rahim. Sejumlah pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain:
- USG pelvis, untuk melihat lokasi dan ukuran miom
- Histerogram, untuk melihat lokasi dan jumlah miom secara lebih detail
- Pemeriksaan darah lengkap, untuk memastikan pasien anemia atau tidak
- Laparoskopi, untuk menemukan fibroid pada permukaan luar rahim sebelum diangkat (miomektomi)
- Histeroskopi, untuk melihat bagian dalam rahim
Bagi wanita yang mengalami nyeri parah, perdarahan, tekanan hebat pada panggul, atau mengalami keguguran berulang saat hamil, dokter dapat merekomendasikan pemeriksaan lain untuk memastikan penyebabnya. Hal ini bisa karena endometriosis atau penyakit radang panggul (PID).
Ini tandanya harus segera ke dokter
Meski tergolong jarang, gejala mioma uteri bisa mengancam nyawa. Segera cari pertolongan medis jika mengalami gejala seperti:
- Perdarahan hebat
- Nyeri parah pada perut, panggul, atau punggung bawah
- Kehilangan kesadaran, meskipun hanya sesaat
- Sesak napas atau kesulitan bernapas
- Pusing
- Kulit pucat dan terasa dingin
- Detak jantung cepat (takikardia)
- Pingsan
Dokter dapat melakukan sejumlah pemeriksaan untuk menentukan penanganan yang tepat. Bila memungkinkan, pasien dapat menjalani operasi miom sesuai kondisi pasien.
Biasanya, dokter akan merekomendasikan pemeriksaan USG guna mendeteksi keberadaan miom. Agar lebih praktis, kamu bisa booking paket USG via HDmall.id untuk mendapatkan harga terjangkau.
Pilih lokasi USG di klinik atau rumah sakit terdekat dengan fasilitas terbaik. Hubungi nomor WhatsApp tim customer service HDmall.id untuk informasi lebih lanjut.
Baca juga artikel lain seputar kesehatan wanita:
- Penyebab Kanker Serviks dan Ini Cara Mencegahnya
- 11 Jenis Medical Check Up yang Sebaiknya Dilakukan Wanita, Apa Saja?
- Pap Smear: Prosedur, Cara Baca Hasil, dan Biaya
- Ingin Cek Payudara? Ini 4 Jenis Pemeriksaan Payudara pada Wanita
- Keputihan Saat Hamil dan Haid, Apa Bedanya?
- 4 Fase Siklus Menstruasi Wanita dan Cara Hitungnya
Referensi
Tutup
Tutup
- Laughlin-Tommaso SK. Alternatives to hysterectomy: Management of uterine fibroids. Obstetrics and Gynecology Clinics of North America. 2016;43:397.
- Uterine fibroids. American College of Obstetricians and Gynecologists. https://www.acog.org/Patients/FAQs/Uterine-Fibroids.
- Smith RP. Uterine leiomyomata (fibroids, myoma). In: Netter's Obstetrics and Gynecology. 3rd ed. Philadelphia, Pa.: Elsevier; 2018. https://www.clinicalkey.com.
- National Library of Medicine. (2017). Uterine fibroids: Overview. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/PMH0072719/)
- Mayo Clinic Staff. (2018). Uterine fibroids. (http://www.mayoclinic.com/health/uterine-fibroids/DS00078)
- Medical News Today. Fibroids: Causes, symptoms, and treatments. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/151405.php)