Meningitis: Jenis Pemeriksaan dan Pentingnya Manfaat Vaksin


Meningitis adalah penyakit yang menyerang kepala dan biasanya disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau parasit. Pemeriksaan meningitis apa saja? Apakah vaksin meningitis bisa mencegah penyakit meningitis?

Daftar Isi

Buka

Tutup

Kenapa pasien meningitis mengalami sakit kepala?

Izin bertanya. Saya punya riwayat penyakit meningitis dan apakah bisa terkena penyakit lain di kepala? Saya suka pingsan dan rasanya sakit.

Secara umum, ada 2 penyebab sakit kepala, yaitu:

  • Sakit kepala primer. Sakit kepala yang tidak disebabkan oleh kondisi apapun. Hasil pemeriksaan laboratorium dan CT scan  kepala biasanya normal
  • Sakit kepala sekunder. Terdapat penyakit yang mendasari sakit kepala itu sendiri, biasanya terlihat melalui CT scan.

Beberapa jenis penyebab sakit kepala sekunder, antara lain:

  • Cedera leher, kepala, atau tulang belakang
  • Peradangan atau gangguan pembuluh darah di otak, termasuk stroke, infeksi (meningitis), tumor otak, atau tekanan dalam otak yang terlalu tinggi atau rendah

Faktor risiko lain yang menyebabkan sering sakit kepala adalah jenis kelamin perempuan dan memiliki kondisi seperti cemas, depresi, gangguan tidur, obesitas, mengorok, konsumsi kafein berlebihan, dan konsumsi obat sakit kepala berlebihan.

Cara yang dapat dilakukan untuk membantu mengatasi sakit kepala adalah menghindari aktivitas yang memperburuk sakit kepala serta menggunakan obat antinyeri seperti paracetamol atau ibuprofen (tidak boleh dikonsumsi lebih dari 3 hari dalam seminggu).

Bila sakit kepala masih tidak membaik dapat berkonsultasi dengan dokter ahli saraf untuk dilakukan pemeriksaan fisik serta tes penunjang lainnya.

Dijawab oleh dr. Ferdy 

Vaksin meningitis disuntik dimana? Apakah ada efek samping vaksin meningitis?

Apa dampak jika pemberian vaksin meningitis diberikan secara intrakutan?

Vaksin meningitis meliputi penyuntikan antigen bakteri penyebab meningitis yang sudah dilemahkan ke dalam tubuh sehingga terbentuk zat kekebalan terhadap penyakit meningococcal atau meningitis. 

Vaksin meningitis mempunyai cara pemberian yang berbeda pada beberapa kelompok usia, yaitu:

  • Pada anak usia 9-23 bulan, suntik meningitis diberikan secara intramuskular. Bila perlu diberikan dosis ulangan pada saat anak berusia 3 tahun atau 5 tahun
  • Pada usia 2-55 tahun, suntik meningitis diberikan secara intramuskular. Dosis pengulangan dilakukan tiap 5 tahun kemudian
  • Pada usia 55 tahun ke atas, suntik vaksin meningitis diberikan secara subkutan dan bisa diulang tiap 5 tahun

Bila suntikan vaksin meningitis diberikan secara intrakutan ada kemungkinan menimbulkan nyeri yang jauh lebih hebat karena meregangkan kulit juga dapat mengurangi efektivitas vaksin tersebut. 

Oleh karenanya, vaksin meningitis perlu diberikan dengan cara yang benar untuk mendapat hasil yang maksimal. Jangan lupa untuk berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum vaksinasi.

Dijawab oleh dr. Felicia Ivanty

Apakah penderita B20 bisa menerima vaksin meningitis untuk keperluan umroh? Adakah efek sampingnya?

Pada pasien HIV positif, perlu dilakukan evaluasi hitung CD4 untuk dapat melanjutkan rencana vaksinasi meningitis ini. Rekomendasi CD4 count sebaiknya di atas 200 sel/mm3, terutama untuk vaksin yang berisi mikroorganisme yang dilemahkan.

Jenis inaktif vaksin dan jenis vaksin seperti sub unit, recombinant, polysaccharide, dan conjugate vaccines cenderung lebih aman diberikan pada pasien dengan HIV. 

Oleh karena itu, sebelum melakukan vaksinasi meningitis sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Secara umum, pemberian vaksin meningitis aman diberikan untuk pasien dengan HIV yang ingin berangkat Umroh atau Haji. Begitu pula berkaitan dengan interaksi obat ARV. 

Bila pasien HIV sudah mendapatkan ARV, maka akan membantu meningkatkan sistem imun tubuh terhadap HIV dan hal ini semakin didukung juga dengan pemberian vaksin.

Hal itu membuat pasien dengan HIV positif yang belum mendapatkan ARV pun tetap boleh melanjutkan vaksinasi untuk pencegahan resiko infeksi, termasuk vaksin meningitis.

Dijawab oleh dr. Ferdy 

Bagaimana cara mengetahui meningitis? Apakah tes darah bisa mendeteksi meningitis?

Agar mengetahui positif atau negatifnya seseorang menderita meningitis, tes apa yang harus dilakukan? Apakah bisa dengan cek darah?

Dalam mendiagnosis meningitis, dokter akan mengawalinya dengan melakukan pemeriksaan fisik, mengamati potensi penyebaran penyebab meningitis di lingkungan sekitar, menanyakan riwayat penyakit atau tindakan medis yang pernah dijalani, serta memeriksa faktor risiko lain.

Setelah dilakukan evaluasi tersebut, pemeriksaan meningitis dapat dilanjutkan dengan melakukan tes untuk mencari tahu secara pasti penyebab meningitis.

Beberapa tes meningitis yang dapat dilakukan, antara lain:

  • Tes darah. Dokter akan mengambil sampel darah pasien untuk pemeriksaan lebih lanjut. Cek darah ini bertujuan untuk melihat adakah mikroorganisme yang membahayakan di dalam darah pasien
  • CT scan atau MRI. Pemindaian CT scan di kepala serta MRI dapat dilakukan untuk memeriksa pembengkakan atau peradangan di sekitar kepala
  • Lumbal pungsi. Dalam tes ini, cairan serebrospinal digunakan sebagai sampel untuk mendiagnosis meningitis. Penderita meningitis umumnya memiliki kandungan gula yang rendah serta terjadi peningkatan jumlah sel darah putih dan protein dalam cairan serebrospinal

Dokter juga dapat melakukan tes polymerase chain reaction (PCR) atau pemeriksaan lain yang bekerja dengan memeriksa antibodi dalam tubuh apabila meningitis yang ada dicurigai disebabkan oleh infeksi virus.

Dijawab oleh dr. Ferdy 

Artikel terkait

Pertanyaan lain yang sering diajukan