8 Penyebab Demam Berulang pada Anak, Ortu Wajib Tahu!


Klik link di bawah ini untuk mempermudah menemukan informasi yang mau kamu simak:

Buka

Tutup

Sekali anak demam saja sudah membuat orangtua khawatir, apalagi jika demam terjadi berulang kali dan tak kunjung reda. Demam memang menjadi bagian mekanisme pertahanan tubuh anak dalam melawan penyakit, namun jika terjadi secara berulang tentu patut diketahui penyebabnya. Dengan begitu, harapannya demam bisa segera diatasi dan tidak berulang di lain waktu. Yuk, kenali penyebab demam berulang pada anak!

Penyebab demam berulang pada anak

Demam pada anak terjadi apabila suhu tubuhnya mengalami kenaikan hingga di atas 38 derajat Celsius. Perlu diketahui bahwa tidak semua kasus demam tinggi pasti disebabkan oleh infeksi yang mengancam jiwa. 

Pada dasarnya, demam merupakan respon alami tubuh untuk melawan infeksi yang masuk ke dalam tubuh. Beberapa anak bahkan bisa mengalami demam tinggi akibat penyakit yang tergolong ringan, contohnya common cold atau batuk pilek biasa.

Namun, bukan berarti orangtua bisa menyepelekannya begitu saja. Para ortu tetap harus waspada, apalagi jika demam terjadi pada anak berusia di bawah 2 tahun atau jika terjadi demam berulang. Anak demam berulang kali dikhawatirkan menjadi indikasi penyakit serius yang perlu penanganan segera.

Berbagai kondisi yang bisa menjadi penyebab demam pada anak meliputi:

1. Abses gigi

Gigi berlubang yang tidak diobati dapat menyebabkan abses gigi. Kondisi ini ditandai dengan munculnya nanah di bagian dalam gigi akibat infeksi bakteri.

Jika nanah tersebut dibiarkan dalam waktu yang lama, infeksi bakteri bisa masuk ke aliran darah. Hal inilah yang menyebabkan demam berulang pada anak.

Selain itu, tanda dan gejala abses gigi juga dapat disertai dengan:

  • Demam beberapa hari
  • Sakit gigi
  • Nyeri rahang
  • Pembengkakan wajah, terutama di pipi
  • Gigi goyang
  • Bau mulut

Ada yang merasakan sakit saat mengalami abses gigi, tapi ada juga yang tidak. Sebaiknya segera konsultasikan ke dokter gigi utnuk mengeluarkan nanah tersebut dan mencegah demam berulang atau gejala lainnya.

2. Sindrom demam periodik

Tidak semua anak demam merupakan pertanda adanya infeksi. Pasalnya, ada suatu kondisi yang bernama sindrom demam periodik.

Sindrom demam periodik adalah sindrom genetik yang diturunkan dari orangtua yan gmenyebabkan anak demam tanpa infeksi. Hal ini terjadi akibat mutasi gen dalam tubuh anak.

Gejala sindrom demam periodik ditandai dengan:

  • Demam berulang
  • Sakit perut
  • Nyeri dada
  • Nyeri sendi
  • Radang ginjal

Sindrom demam periodik pada anak dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti tempat tinggal, etnis, dan area tubuh yang terkena sindrom. Dengan begitu, pengobatan sindrom demam periodik juga akan disesuaikan dengan faktor pencetusnya masing-masing.

3. Penyakit neutropenia

Penyebab demam berulang pada anak juga bisa disebabkan oleh penyakit neutropenia. Neutropenia adalah kelainan darah yang ditandai dengan kekurangan neutrofil, yaitu jenis sel darah putih yang bertugas melindungi tubuh dari infeksi bakteri dan jamur.

Tanda dan gejala neutropenia antara lain:

  • Demam
  • Sariawan
  • Kurang nafsu makan
  • Penyakit gusi

Dibandingkan penyebab lainnya, demam berulang pada anak akibat neutropenia cenderung lebih berpola atau memiliki siklus. Biasanya, jangka waktu dari berkurangnya sel darah putih hingga masa sembuhnya terjadi selama 3 minggu sekali.

4. Borrelia Burgdorferi

Borrelia adalah jenis bakteri penyebab penyakit Lyme yang dapat ditularkan pada manusia dan hewan melalui kutu. Hal ini bisa menjadi salah satu penyebab demam berulang pada anak.

Bakteri borrelia ini umumnya ada di hewan dan hutan yang lebat. Ciri-ciri penyakit Borrelia Burgdorferi antara lain:

  • Demam
  • Meriang
  • Berkeringat di malam hari
  • Nyeri otot
  • Nyeri sendi
  • Kelelahan
  • Mual
  • Sakit kepala
  • Ruam

Salah satu penanganannya dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik di bagian tubuh yang digigit kutu.

5. Penyakit Crohn

Penyakit Crohn adalah penyakti radang usus yang dapat memengaruhi setiap bagian saluran pencernaan, mulai dari mulut hingga anus. Tak hanya membuat anak demam berulang kali, kondisi ini juga dapat menyebabkan radang perut hingga peradangan ke seluruh tubuh.

Berikut tanda dan gejala penyakit Crohn yang perlu diwaspadai:

  • Demam
  • BAB berdarah
  • Diare
  • Kelelahan
  • Luka di mulut
  • Malnutrisi

Jika mengalami salah satu atau beberapa gejala tersebut, segera periksakan diri ke dokter untuk memastikan penyebabnya. Bila dibiarkan, penyakit Crohn diam-diam dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam nyawa penderitanya.

6. Virus Epstein-Barr

Disebut sebagai infeksi mononucleosis atau kissing disease, virus Epstein-Barr menular melalui air liur dari berciuman atau makan maupun minum secara bersamaan. Virus ini sangat umum di kalangan anak-anak dan remaja, seringnya tergolong ringan namun bisa berkembang menjadi kondisi serius.

Virus ini bisa menjadi salah satu penyebab demam berulang pada anak, apalagi saat virusnya sudah menyebar dalam tubuh. Selain itu, ditandai juga dengan gejala berikut:

  • Sakit tenggorokan
  • Kelelahan ekstrem
  • Batuk
  • Sakit kepala
  • Sakit perut
  • Meriang
  • Ruam

Karena itulah, biasanya dibutuhkan waktu beberapa minggu untuk mendongkrak sistem imun tubuh sampai virusnya bisa diatasi.

7. Sindrom Behcet

Sindrom Behcet adalah gangguna autoimun langka yang menyebabkan peradangan dan nyeri di pembuluh darah hingga urat nadi. Meski biasanya terjadi pada orang-orang dengan rentang usia 20-30 tahun, kondisi ini bisa terjadi di segala usia.

Pada anak-anak, sindrom Behcet bisa menyebabkan demam berulang dan gejala seperti:

  • Sariawan
  • Luka (ulkus) di kulit dan kelamin
  • Radang mata
  • Luka pada sistem pencernaan
  • Sakit kepala
  • Nyeri sendi

Kabar baiknya, sindrom ini tidak menular dan punya peluang tinggi untuk disembuhkan.

8. Limfoma

Limfoma adalah jenis kanker yang muncul di sistem limfatik atau sistem yang menghubungkan kelenjar getah bening di seluruh bagian tubuh. Kondisi ini bisa menjadi salah satu penyebab demam berulang pada anak, karena kankernya menyerang sistem kekebalan tubuh.

Ada dua jenis limfoma, yaitu linfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin. Namun, secara umum, gejala limfoma ditandai dengan:

  • Demam berulang
  • Sering keringatan di malam hari
  • Berat badan turun drastis
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Sakit perut
  • Batuk
  • Kelelahan

Cara mengatasi demam berulang pada anak

Secara umum, demam pada anak bukanlah hal serius. Namun, bukan berarti juga kondisi ini bisa disepelekan.

Meski memang dapat membantu melawan infeksi, demam yang sudah tergolong tinggi tentu tak boleh dibiarkan. Jika anak cenderung sehat atau hanya sesekali mengalami demam ringan, cobalah lakukan beberapa hal berikut untuk membantu menurunkan risiko demam berulang pada anak, yaitu:

1. Kompres hangat

Saat anak demam, segera berikan kompres hangat di bagian lipatan-lipatan tubuhnya seperti ketiak, leher, hingga selangkangan. Cara ini bisa membantu menurunkan demam berulang pada anak dengan memberikan sinyak pada otak bahwa suhu tubuh anak sudah tinggi. Setelah itu, tubuh akan meresponnya dengan menurunkan suhunya secara perlahan.

2. Jangan pakai baju tebal atau selimut

Jika kamu masih menganut kepercayaan harus memakaikan baju tebal atau selimut saat anak demam, mulai sekarang hentikan kebiasaan tersebut. Alih-alih menurunkan demam, penggunaan baju atau selimut tebal justru dapat menahan panas. Akibatnya, tubuh anak malah bisa menggigil dan demam pun tak kunjung turun.

Sebaiknya gunakan baju yang longgar dan selimut tipis. Pastikan anak merasa nyaman agar demamnya cepat turun.

3. Penuhi kebutuhan cairan tubuh anak

Suhu tubuh yang meningkat dapat membuat tubuh anak kehilangan cairan. Oleh karena itu, jangan lupa penuhi kebutuhan cairan anak dengan memberikannya air putih atau cairan lainnya seperti kuah sup, kaldu, atau jus buah. 

4. Berikan obat demam

Jika anak masih mengalami demam bahkan sampai berulang, segera berikan obat demam anak agar suhu tubuhnya menurun. Kamu bisa mendapatkan obat demam yang dijual bebas tanpa resep dokter, seperti paracetamol atau ibuprofen.

Pastikan untuk selalu mengikuti dosis dan aturan minum obat yang tertera pada kemasan. Jika masih bingung, jangan segan untuk menanyakan informasi lengkapnya pada apoteker atau dokter.

Kapan harus periksa ke dokter?

Jika demam sudah berlangsung lebih dari 2-3 hari atau terjadi secara berulang, segera bawa Si Kecil ke dokter terdekat. Apalagi jika orangtua sudah melakukan berbagai cara alami tadi, tapi demam anak tak juga mereda.

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik hingga tes penunjang untuk memastikan penyebab demam pada anak. Dokter dapat merekomendasikan pemeriksaan demam dan kabar baiknya kamu bisa memesan paketnya via HDmall.id. Tim customer service HDmall.id siap bantu menemukan paket kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan, budget, dan lokasimu. Dapatkan promo pemeriksaan demam dengan harga terbaik di HDmall.id!

Baca juga artikel lain seputar kesehatan anak:

Referensi

Buka

Tutup