Manfaat, Prosedur, dan Hasil Tes Analisa Gas Darah


Analisa Gas Darah

Klik link di bawah ini untuk mempermudah menemukan informasi yang mau kamu simak:

Buka

Tutup

Analisa gas darah merupakan tes untuk mengetahui kemampuan kerja paru paru dalam mengalirkan oksigen ke dalam darah serta mengeluarkan karbon dioksida dari dalam darah.

Apa saja manfaat tes analisa gas darah? Bagaimana prosedur tes ini dilakukan dan seperti apa cara membaca hasil pemeriksaan tes AGD? Simak informasinya di artikel HDmall.id berikut ini.

Apa itu analisa gas darah?

Analisa gas darah adalah metode pemeriksaan untuk mengukur kadar oksigen, karbon dioksida, dan tingkat pH dalam darah. Analisis gas darah atau AGD akan berfokus pada fungsi paru paru yang merupakan tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida.

Sel darah merah yang mengangkut oksigen dan karbon dioksida ke seluruh tubuh dikenal sebagai gas darah. Ketika darah melewati paru-paru, oksigen akan masuk ke dalam darah, sedangkan karbon dioksida keluar ke paru-paru.

Jika hasil pemeriksaan analisa gas darah (AGD) menunjukkan tanda ketidakseimbangan antara oksigen, karbon dioksida, dan tingkat pH darah, maka hal itu dapat menjadi indikasi adanya suatu penyakit atau kondisi medis tertentu. Beberapa gejala yang umum dirasakan, antara lain sesak nafas, mual, pusing, hingga penurunan kesadaran.

Manfaat tes analisa gas darah

Manfaat utama tes analisa gas darah adalah untuk memberikan hasil pengukuran yang tepat berdasarkan kadar oksigen dan karbon dioksida dalam tubuh. 

Tak hanya menentukan seberapa baik fungsi paru-paru bekerja, tes AGD juga berkaitan dengan fungsi sistem pernapasan, peredaran darah, dan proses metabolisme tubuh.

Kondisi atau diagnosis penyakit yang memerlukan tes analisa gas darah adalah:

  • Penyakit paru-paru, seperti asma, PPOK, atau pneumonia
  • Cedera kepala atau leher yang memengaruhi pernapasan
  • Gagal ginjal, gagal hati, atau gagal jantung
  • Diabetes yang tidak terkontrol
  • Sepsis atau infeksi berat lainnya
  • Gangguan tidur
  • Keracunana zat kimia
  • Overdosis obat

Pemeriksaan analisa gas darah (AGD) tak hanya membantu memberikan diagnosis penyakit, melainkan untuk memantau dan mengevaluasi kondisi pasien setelah menjalani perawatan tertentu, termasuk penggunaan alat bantu pernapasan. 

Tes analisa gas darah seringkali dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan lainnya, seperti cek gula darah (untuk memeriksa kadar gula darah) serta pemeriksaan kreatinin (untuk memantau fungsi ginjal). 

Bagaimana prosedur analisa gas darah?

Prosedur analisa gas darah dilakukan melalui pengambilan sampel darah dari pembuluh darah arteri, baik di pergelangan tangan, lengan, atau pangkal paha.

Namun, pembuluh darah arteri yang terletak lebih dalam daripada pembuluh darah vena serta adanya saraf-saraf di sekitar dapat menimbulkan rasa tidak nyaman saat tes darah berlangsung. Selain itu, beberapa efek samping yang mungkin dialami dapat berupa pusing, nyeri, perdarahan, atau memar di area suntikan. 

Proses analisis gas darah sendiri diawali dengan mensterilkan area suntikan dengan cairan antiseptik. Lalu, dokter atau petugas medis akan menyuntikkan jarum ke dalam pembuluh darah arteri dan mengambil sampel darah sesuai kebutuhan, yakni sekitar 1-3 ml. 

Setelah selesai, jarum suntik akan dilepas secara perlahan dan luka bekas suntikan akan ditutup dengan perban. Kemudian, sampel darah tersebut akan dianalisis di laboratorium. Demi hasil yang akurat, sampel darah biasanya akan dianalisis dalam waktu 10 menit sejak tes dilakukan.

Cara membaca hasil pemeriksaan analisa gas darah

Pemeriksaan analisis gas darah dapat menunjukkan sejumlah hal, meliputi:

  • pH darah. Tingkat asam basa atau pH darah bisa diukur dengan melihat jumlah ion hidrogen dalam darah. Jika pH darah berada di bawah normal (<7), maka disebut asam. Sedangkan pH yang lebih besar dari 7 disebut basa dengan kadar karbon dioksida yang lebih tinggi
  • Bikarbonat. Bikarbonat adalah zat kimia yang bertindak untuk menjaga keseimbangan pH darah agar tidak terlalu asam ataupun basa
  • Saturasi oksigen. Saturasi oksigen dapat menunjukkan jumlah oksigen yang dibawa oleh hemoglobin di dalam sel darah merah
  • Tekanan parsial oksigen. Tekanan parsial oksigen untuk mengukur tekanan oksigen yang larut dalam darah dan menentukan seberapa baik oksigen dapat mengalir dari paru paru ke dalam darah
  • Tekanan parsial karbon dioksida. Tekanan parsial karbon dioksida untuk mengukur tekanan karbon dioksida yang larut di dalam darah. serta mengetahui seberapa baik karbon dioksida mampu dikeluarkan dari tubuh

Hasil analisa gas darah normal

Secara umum, nilai normal analisa gas darah adalah sebagai berikut:

  • pH darah: 7,38–7,42
  • Bikarbonat (HCO3): 22–28 mEq/L
  • Saturasi oksigen (SaO2): 94–100%
  • Tekanan parsial oksigen (PaO2): 75–100 mmHg
  • Tekanan parsial karbon dioksida (PaCO2): 38–42 mmHg

Hasil analisa gas darah abnormal

Hasil analisa gas darah abnormal dapat menandakan adanya kondisi atau penyakit tertentu, seperti:

  • pH darah <7.4, Bikarbonat rendah, PaCO2 rendah, kondisi asidosis metabolik, bisa menunjukkan tanda gagal ginjal, syok, atau ketoasidosis diabetik
  • pH darah >7.4, Bikarbonat rendah, PaCO2 rendah, kondisi alkalosis respiratorik, bisa menunjukkan adanya tanda kecemasan atau rasa nyeri
  • pH darah >7.4, Bikarbonat tinggi, PaCO2 tinggi, kondisi alkalosis metabolik, bisa menunjukkan tanda hipokalemia atau kondisi muntah kronis
  • pH darah <7.4, Bikarbonat tinggi, PaCO2 tinggi, kondisi asidosis respiratorik, bisa menunjukkan tanda penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), pneumonia, atau penyakit paru lainnya

Perlu diketahui bahwa kisaran nilai analisis gas darah bisa bervariasi, bergantung dari tempat laboratorium serta metode pengukuran yang dipakai untuk menganalisa sampel darah.

Hasil pemeriksaan analisis gas darah yang bersifat normal maupun abnormal juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor lain, seperti usia, jenis kelamin, dan riwayat kesehatan.

Jika ingin mendapatkan penjelasan lebih mendalam terkait diagnosis atau pemeriksaan lanjutan yang diperlukan, kamu dapat berkonsultasi dengan dokter mengenai hasil tes AGD tersebut. 

Baca juga artikel lain seputar pemeriksaan kesehatan:

Referensi

Buka

Tutup