
Klik link di bawah ini untuk mempermudah menemukan informasi yang mau kamu simak:
Tutup
Tutup
Dibandingkan kacamata, banyak orang yang lebih suka pakai softlens alias lensa kontak karena alasan estetika. Tak hanya membantu memperjelas penglihatan, softlens warna-warni membuat penggunanya tampak lebih modis dan fashionable. Meski begitu, penting juga untuk mengetahui tanda-tanda tidak cocok pakai lensa kontak.
Ya, ternyata tidak semua orang cocok pakai softlens, lho. Alih-alih bermanfaat, memaksakan diri pakai lensa kontak justru bisa berakibat buruk pada mata.
Apa itu lensa kontak?
Softlens atau lensa kontak adalah piringan plastik tipis dan bening yang dapat ditempelkan di mata. Ketika dipakai, posisi lensa kontak ini mengapung di film cairan mata yang menutupi kornea.
Sama seperti kacamata, fungsi utama lensa kontak bertujuan untuk meningkatkan penglihatan. Selain itu, lensa kontak juga dapat memperbaiki masalah penglihatan yang disebabkan oleh kelainan refraksi.
Kelainan refraksi adalah kondisi ketika mata tidak bisa membiaskan atau memfokuskan cahaya dengan tepat ke dalam mata. Akibatnya, pandangan jadi kabur dan tidak jelas.
Penggunaan lensa mata cocok untuk orang-orang dengan kondisi berikut:
- Miopi (rabun jauh)
- Hipermetropi (rabun dekat)
- Astigmatisme (penglihatan terdistorsi)
- Presbiopi (rmata tua)
Keunggulan lensa kontak
Lensa kontak memberikan keuntungan tersendiri bagi penggunanya. Dibandingkan dengan kacamata, softlens memberikan jangkauan dan daya pandang yang lebih luas, termasuk di sudut-sudut mata yang biasanya terhalang oleh kacamata.
Selain itu, masih ada kelebihan lensa kontak yang bisa jadi pertimbangan, antara lain:
- Tidak akan berkabut akibat keringat atau panas
- Bisa bergerak bebas dan tidak mengganggu gerak selama olahraga atau bekejra
- Dibuat sesuai kelengkungan mata
- Tersedia berbagai macam model dan warna lensa kontak
Tanda tidak cocok pakai lensa kontak
Walau tampaknya membuat tampilan mata jadi lebih menawan, kamu harus memperhatikan tanda-tanda tidak cocok pakai softlens.
Jika tanda-tanda ini muncul, sebaiknya segera hentikan penggunaan softlens karean bisa jadi kamu tidak cocok pakai lensa kontak:
1. Merasa tidak nyaman
Awal-awal pemakaian softlens memang kerap membuat tidak nyaman. Itu artinya, mata sedang beradaptasi dengan benda asing yang menempel di permukaannya--sama seperti saat seseorang baru pertama kali pakai behel gigi.
Namun, jika mata terasa semakin tidak nyaman dari hari ke hari, bahkan disertai gatal, bisa jadi ini tanda kamu tidak cocok pakai lensa kontak.
2. Mata terasa panas
Waspadai saat mata sering terasa panas akibat pemakaian softlens. Sebab, ini bisa jadi salah satu tanda mata kering akibat lensa kontak.
Mata kering terjadi ketika produksi cairan di mata tidak cukup untuk melembapkan seluruh bagian mata. Meski penyebab mata kering bermacam-macam, pemakaian lensa kontak menjadi salah satu penyebab paling seringnya.
Jika kamu mengalaminya, sebaiknya segera lepas lensa kontak agar tidak memperparah mata kering.
3. Iritasi mata
Cara paling mudah untuk mengetahui cocok atau tidaknya lensa kontak adalah melihat kondisi mata sendiri. Ambil kaca dan perhatikan baik-baik, apakah mata sering terasa sakit, gatal, atau kemerahan?
Jika iya, sebaiknya segera lepaskan softlens dan beralihlah ke kacamata. Mata yang normal semestinya terlihat jernih dan putih bersih.
Apabila yang terjadi justru mata jadi kemerahan disertai gatal, hal tersebut bisa jadi gejala iritasi mata akibat lensa kontak.
Kamu boleh saja menggantinya dengan softlens yang baru, sebab bisa jadi softlens tersebut sduah kotor atau tidak layak pakai alias kedaluwarsa. Makanya, mata jadi lebih sering gatal karena mata jadi iritasi.
Namun, jika mata terus-terusan iritasi meski sudah gonta-ganti softlens, kemungkinan kamu memang tidak cocok pakai lensa kontak.
4. Pandangan buram
Penggunaan lensa kontak bertujuan untuk membantu memperjelas penglihatan. Namun, kalau yang terjadi justru sebaliknya, yakni pandangan jadi tidak jelas atau buram, bisa jadi ada yang salah dengan softlens tersebut.
Kondisi ini biasanya dialami oleh orang-orang yang asal membeli softlens tanpa berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter mata. Alhasil, ukuran softlens tidak sesuai dengan ukuran lensa sehingga pandangan malah jadi buram.
Maka itu, cara terbaik untuk meningkatkan kecocokan dengan lensa kontak adalah lakukan pemeriksaan mata terlebih dahulu. Dokter akan membantu menentukan jenis dan ukuran softlens yang tepat sesuai kebutuhan. Namun, jika memang sudah mengalami tanda-tanda tidak cocok pakai lensa kontak, tidak ada salahnya untuk beralih ke kacamata.
Baca juga artikel lain seputar pemeriksaan kesehatan:
- Serba-serbi Operasi Kelopak Mata: Jenis, Prosedur, dan Syarat
- Tanyakan 11 Hal Ini pada Dokter Saat Medical Check Up
- 10 Paket Medical Check Up di Klinik Kesehatan Terdekat Area Jakarta dan Sekitarnya
Referensi
Tutup
Tutup
- American Academy of Ophthalmology. Contact Lenses for Vision Correction. (https://www.aao.org/eye-health/glasses-contacts/contact-lens-102).
- Everyday Health. 8 Dos and Don’ts for Contact Lens Wearers. (https://www.everydayhealth.com/news/dos-donts-contact-lens-wearers/).
- WebMD. When should someone stop wearing contact lenses? (https://www.webmd.com/eye-health/qa/when-should-someone-stop-wearing-contact-lenses) .
- All About Vision. When Should I Stop Wearing Contact Lenses Before LASIK?. (https://www.allaboutvision.com/visionsurgery/faq-stop-cls.htm).