Review: Pengalaman Pap Smear Thin Prep, Tidak Sesakit yang Dibayangkan


Ringkasan

Buka

Tutup

  • Pemeriksaan pap smear sering kali menjadi hal menakutkan bagi wanita karena takut terasa nyeri atau malu dengan dokter. Padahal, sebetulnya, pemeriksaan ini tidak semenakutkan yang dibayangkan;
  • Pertama, saya memakai baju rumah sakit, lalu melepaskan celana. Sebelum pemeriksaan dimulai, dokter menanyakan riwayat kesehatan keluarga, terutama jika ada yang terkena kanker serviks atau kanker payudara;
  • Setelah berbaring di atas tempat yang disediakan, kaki diletakkan di penyangga sehingga posisi mengangkang. Dokter memberikan afirmasi positif agar kita tetap rileks, tenang, dan tidak tegang. Semakin tegang, semakin besar pula risiko mengalami nyeri selama pemeriksaan;
  • Dokter menggunakan alat forcep atau cocor bebek untuk membuka vagina sehingga memudahkan saat pengambilan sampel sel-sel serviks. Bagian dalam vulva juga bisa digunakan untuk pemeriksaan HPV, infeksi yang disebabkan oleh penyakti menular seksual;
  • Dokter menggunakan sikat kecil khusus untuk mengambil sampel sel serviks. Beberapa wanita mengalami perdarahan ringan, tapi ini merupakan hal yang normal;
  • Kamu juga bisa menjalani pemeriksaan ThinPrep dengan membeli paket treatment melalui HDmall. Kunjungi link berikut untuk membeli paket pemeriksaan kesehatan yang kamu butuhkan:
  • Bingung soal pap smear? Tenang saja! Kamu bisa menggunakan fitur chat untuk berkonsultasi dengan apoteker kami secara gratis untuk menemukan paket pemeriksaan kesehatan yang sesuai dengan kondisi, budget, dan lokasi kamu.

Saat melakukan pemeriksaan kesehatan, terutama pada organ bagian dalam seperti vagina, tidak sedikit wanita yang auto berjalan mundur karena takut sakit. Alasan lainnya, mungkin ada rasa malu dengan dokter karena pemeriksaan ini dilakukan untuk area yang sensitif. Padahal, sebetulnya, pemeriksaan tersebut tidak semenakutkan itu, kok.

Pemeriksaan dalam dilakukan untuk memeriksa organ dan sistem reproduksi, baik secara internal maupun eksternal. Untuk melihat kondisi ovarium, vagina, dan organ-organ reproduksi lainnya, hal ini bisa dilakukan dengan pemeriksaan pap smear ThinPrep untuk skrining kanker serviks atau pemeriksaan HPV DNA.

Selain itu, saya juga sudah melakukan pemeriksaan kesehatan tahunan secara lengkap. Semua bisa dibaca di pengalaman medical check up untuk deteksi penyakit sejak dini.

Nah, ada dua jenis metode untuk skrining kanker serviks, yaitu pap smear dan ThinPrep. Pap smear adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan melihat kondisi sel-sel leher rahim di bawah mikroskop. Sedangkan ThinPrep menggunakan cairan tertentu untuk membantu mendeteksi kanker serviks.

Ada juga pemeriksaan HPV DNA yang lebih mendalam dan sangat akurat. Beda dengan skrining kanker serviks lainnya, pemeriksaann ini mampu mendeteksi 14 jenis HPV yang berisiko tinggi menyebabkan kanker, termasuk HPV strain 16 dan 18.

Prosedur pemeriksaan dalam

Sebelum pemeriksaan, saya mengganti pakaian dengan baju rumah sakit untuk memudahkan pemeriksaan. Saya ditangani oleh dokter wanita yang sangat baik. Setelah ngobrol singkat, rasanya seperti saya sedang ngobrol dengan ibu sendiri--saking baiknya.

Dokter mulai menanyakan soal riwayat kesehatan saya dan di keluarga. Apakah ada yang pernah terkena kanker serviks atau kanker payudara?

Dokter juga menanyakan riwayat aktivitas seksual pasien. Mungkin ini bertujuan sebagai referensi penyebab jika nantinya ditemukan adanya abnormalitas pada hasil.

Selanjutnya, saya diminta untuk melepas celana atau bawahan sampai celana dalam. Barulah berbaring di atas tempat tidur dan meletakkan kedua kaki di penyangga. Ya, posisi kita jadi seperti mengangkang.

Nah, di sinilah yang paling sering bikin wanita jadi panik dan takut. Apalagi kalau sudah melihat alat cocor bebek. Ngebayangin-nya saja udah ngilu yaa.....

Selama pemeriksaan, dokter banyak ngajak ngobrol supaya saya lebih rileks dan tidak tegang. Dokter selalu menekankan kalau semakin kita tegang, semakin besar pula risikonya bakal sakit. Makanya, sebisa mungkin saya berusaha rileks dan tenang supaya prosesnya cepat selesai.

Dokter menggunakan alat cocor bebek untuk membantu membuka vagina sehingga memudahkan proses pengambilan sampel. Cara ini bisa dilakukan untuk 2 pemeriksaan sekaligus, yaitu ThinPrep dan HPV DNA. Pemeriksaan panggul juga bisa dilakukan untuk melihat risiko kanker serviks sehingga bisa dideteksi sejak awal.

Dengan menggunakan sikat kecil khusus, dokte rmulai mengambil sel-sel serviks di dinding vagina. Mungkin akan ada sedikit perdarahan, namun jangan panik karena itu hal yang normal dan wajar, kok. 

Dokter melakukan banyak pemeriksaan di sini, termasuk memeriksa kondisi vagina untuk melihat ada atau tidaknya kelainan. Saya merasa agak risi dan resah sehingga enggak sadar jadi banyak bergerak. Maklum, agak takut juga ya ternyata. 

Rasanya memang sedikit agak sakit, tapi masih bisa ditolerir. Proses dari awal sampai akhir pun ternyata cuma 10 menit, lho. Tapi, kok, rasanya lama banget yaaaaa....... Hahaha.

Pemeriksaan ThinPrep dan HPV DNA ini bertujuan untuk melihat risiko kanker serviks lebih akurat daripada hanya dengan ThinPrep saja. Kata dokter, jika pemeriksaan dalam ini tidak dapat mendeteksi HPV, ia merekomendasikan saya untuk segera vaksin kanker serviks, atau disebut juga vaksin HPV.

Bagi yang belum pernah berhubungan seks, vaksin HPV dapat memberikan perlindungan terhadap risiko infeksi menular seksual hingga 70-80%! Kalau kamu belum pernah divaksin HPV, mending buruan, deh.

Apalagi sekarang sudah ada vaksin yang mengandung 9 strain. Menurut dokter, jensi vaksin ini memberikan perlindungan dari hanya 20% menjadi 30% pada orang-orang yang aktif secara seksual.

Yang bikin kaget, faktanya, lebih dari 50% wanita yang hanya punya satu pasangan saja bisa terinfeksi HPV. Padahal, jenis infeksi ini cenderung jarang terjadi.

Meskipun sudah pakai kondom pun, ternyata ini tidak menjamin 100% melindungi kita dari risiko infeksi HPV karena virusnya sangat kecil. Makanya, vaksin HPV itu penting untuk mencegah beberapa jenis kanker seperti kanker serviks, kanker mulut, kanker tenggorokan, hingga kutil kelamin.

Oh iya, ada lagi yang penting, nih. Setelah selesai pemeriksaan, saya mengalami keputihan dengan sedikit darah dari vagina. Untungnya, saya tidak panik karena katanya ini hal yang normal terjadi setelah pemeriksaan vagina. Hal tersebut dipengaruhi oleh alat yang dimasukkan ke dalam vagina selama pemeriksaan sehingga ada beberapa cairan yang keluar.

Jika kamu ingin melakukan pemeriksaan infeksi menular seksual seperti saya, segera booking paketnya via HDmall. Kamu bisa menemukan paket pap smear sampai vaksin HPV yang tersedia di berbagai klinik dengan harga terjangkau.

Sebagai wanita, jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan ini, ya. Semakin cepat terdeteksi, semakin cepat pula penanganan dilakukan dan mencegah perkembangan penyakit semakin parah. Enggak mau itu terjadi, kan?