Manfaat, Prosedur, dan Biaya Pemeriksaan Kultur Darah


Pemeriksaan Kultur Darah

Klik link di bawah ini untuk mempermudah menemukan informasi yang mau kamu simak:

Buka

Tutup

Selain cek golongan darah, pemeriksaan darah lengkap ternyata juga bisa dipakai untuk cek kultur darah, lho. Apa manfaat cek kultur darah dan bagaimana prosedur pemeriksaan kultur darah dilakukan? Baca informasi lengkapnya di artikel berikut.

Apa itu pemeriksaan kultur darah?

Kultur darah adalah metode pemeriksaan yang biasa digunakan untuk mengidentifikasi atau mendeteksi mikroorganisme dalam darah yang disebabkan oleh adanya infeksi jamur, bakteri, atau parasit. Kondisi ini biasa disebut bakteremia. 

Cek kultur darah umum dilakukan apabila terdapat bakteremia pada darah yang menimbulkan gejala, seperti sakit kepala, lemas, menggigil, demam, jantung berdebar, sesak nafas, dan nyeri otot. 

Jika tidak segera ditangani, infeksi mikroorganisme tersebut bisa berkembang dan menyebar ke jaringan tubuh lain yang menyebabkan peradangan (sepsis). Pasalnya, bakteremia yang berkelanjutan dapat membahayakan tubuh bahkan meningkatkan risiko kematian.

Beberapa gejala sepsis yang perlu diwaspadai adalah pusing, mual, muncul bintik di kulit, tekanan darah menurun, hilang kesadaran, serta berkurangnya produksi urine akibat penurunan fungsi organ tubuh.

Manfaat cek kultur darah

Umumnya, manfaat cek kultur darah direkomendasikan bagi pasien yang berisiko mengalami peradangan pada tubuh (sepsis) pasca tindakan medis tertentu. Salah satunya adalah pasien yang baru selesai menjalani tindakan operasi atau pembedahan, misalnya operasi katup jantung.

Pemeriksaan kultur darah juga biasanya dilakukan pada pasien yang sedang mengonsumsi obat imunosupresif atau anak-anak yang dikhawatirkan mengalami infeksi. Cek kultur darah juga dianjurkan bagi penderita kanker, diabetes, penyakit autoimun, dan HIV/AIDS.

Meski pemeriksaan kultur darah aman dilakukan, ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan, seperti infeksi, perdarahan di bawah jaringan kulit (hematoma), penurunan kesadaran, serta pembengkakan di area pengambilan darah. 

Prosedur pemeriksaan kultur darah

Pada dasarnya, pemeriksaan kultur darah untuk mengetahui ada tidaknya mikroorganisme dalam darah tidak memerlukan persiapan tertentu. Kamu hanya perlu memberitahu dokter mengenai obat atau suplemen yang dikonsumsi agar tidak memengaruhi hasil pemeriksaan. 

Cara pengambilan sampel darah pada pemeriksaan kultur darah juga sama seperti tes darah lainnya. Hasil pengambilan sampel untuk tes kultur darah nantinya akan dimasukkan ke dalam tabung kecil yang akan disimpan dalam wadah khusus.

Pada pemeriksaan lanjutan, jumlah waktu yang diperlukan untuk mendeteksi ada tidaknya mikroorganisme dalam darah bisa berbeda-beda, tergantung jenis bakteri atau jamur yang ingin diamati. Rata-rata waktu yang dibutuhkan bakteri untuk berkembang biak adalah 5 hari atau bahkan bisa mencapai 4 minggu.

Jika hasil pemeriksaan kultur darah positif, artinya pasien mengalami infeksi bakteri atau jamur dalam darah. Jenis dan penyebab infeksi mungkin akan diberitahukan oleh dokter bersamaan dengan jenis obat yang tepat untuk mengatasinya.

Hasil cek kultur darah juga memungkinkan dokter melakukan uji ketahanan bakteri dengan antibiotik yang disebut tes resistensi. Cara ini akan dilakukan selama 24-48 jam untuk menentukan jenis antibiotik yang paling efektif membunuh bakteri tersebut.

Biaya cek kultur darah di HDmall.id

Jika ingin melakukan pemeriksaan kultur darah untuk mendeteksi adanya infeksi pada tubuh, kamu bisa booking paket cek kultur darah di klinik kesehatan terdekat via HDmall.id. Ada beragam paket yang tersedia dengan harga, mulai dari Rp580.000.

Informasi lengkap seputar pemeriksaan kultur darah bisa kamu tanyakan ke customer service HDmall.id. Tim kami siap membantu memberikan rekomendasi paket perawatan terbaik berdasarkan kebutuhan, budget, dan lokasimu.

Baca juga artikel lain seputar pemeriksaan kesehatan:

Referensi

Buka

Tutup