Klik link di bawah ini untuk mempermudah menemukan informasi yang mau kamu simak:
Tutup
Tutup
Pemeriksaan payudara bisa dilakukan dengan beberapa cara. Salah satunya dengan mammografi. Manfaatnya sendiri dapat membantu mendeteksi risiko kanker payudara pada wanita. Bagaimana prosedur mammografi dilakukan? Cek informasi lengkapnya, yuk!
Apa itu mammografi?
Mammografi adalah prosedur pemeriksaan untuk melihat gambar payudara, termasuk kelenjar dan jaringan di sekitarnya secara lebih mendalam.
Pemeriksaan mammografi atau mammogram umumnya ditujukan sebagai salah satu cara deteksi dini kanker payudara. Selain itu, mammografi dapat membantu memeriksa bentuk kelainan payudara lain, meliputi tumor jinak, kista payudara, hingga kalsifikasi (penumpukan kalsium) di jaringan payudara.
Pada dasarnya, setiap wanita disarankan untuk melakukan pemeriksaan payudara secara berkala dan mandiri dengan teknik SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri). Tujuannya untuk mengetahui apakah ada atau tidak perubahan pada payudara secara kasat mata. Jika ada, pemeriksaan mendalam dengan mammografi sebaiknya segera dilakukan.
Manfaat dan jenis pemeriksaan mammografi
Berdasarkan manfaatnya, mammografi terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Mammografi skrining (screening mammography)
Tes pemeriksaan mammografi skrining dilakukan untuk mendeteksi kelainan pada payudara walau tidak ada tanda atau keluhan yang terlihat secara kasat mata. Tujuan pemeriksaan mammografi adalah untuk mendeteksi dini kanker payudara pada wanita yang berisiko tinggi.
2. Mammografi diagnostik (diagnostic mammography)
Pemeriksaan mammografi diagnostik dilakukan untuk mencari tahu atau mengidentifikasi penyebab perubahan pada bentuk payudara yang sudah terlihat secara kasat mata. Jenis pemeriksaan mammografi ini juga bisa digunakan untuk mengevaluasi hasil mammografi skrining yang tidak normal.
Siapa saja yang perlu pemeriksaan mammografi?
Prosedur mammografi umumnya dilakukan setiap 1-2 tahun sekali, terutama bagi wanita berusia 40 tahun ke atas. Namun, ibu hamil dan atau ibu menyusui tidak disarankan melakukan pemeriksaan payudara ini.
Mammografi juga disarankan untuk dilakukan sebelum usia 40 tahun apabila seorang wanita dinilai berisiko menderita penyakit kanker payudara, terutama yang memiliki riwayat penyakit kanker payudara di keluarga.
Tanda atau gejala yang menunjukkan perlunya pemeriksaan mammografi adalah:
- Benjolan di payudara
- Penebalan kulit payudara
- Nyeri pada payudara
- Keluar cairan dari puting payudara
- Perubahan warna sekitar payudara
Prosedur pemeriksaan mammografi
Prosedur pemeriksaan payudara dengan mamografi umumnya berlangsung cepat dan hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Pemeriksaan mammografi ini bekerja menggunakan teknologi foto rontgen (X-ray).
Pemeriksaan mammografi dapat dilakukan dalam posisi duduk maupun berdiri di depan mesin X-ray, kemudian bagian payudara akan diletakkan di antara dua plat dengan pemberian tekanan pada payudara dan meratakan jaringan di dalamnya.
Alat mammografi akan mengambil gambar payudara dari beberapa sudut untuk mengetahui kondisi payudara. Selama proses pengambilan gambar payudara, pasien akan diminta untuk menahan napas dan ada kemungkinan merasakan sedikit nyeri serta rasa tidak nyaman saat tindakan berlangsung.
Persiapan sebelum mammografi
Sebelum melakukan pemeriksaan mammografi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, di antaranya:
- Tidak sedang hamil ataupun menyusui. Beritahu dokter jika pernah melakukan operasi payudara
- Hindari pemeriksaan payudara saat masa haid dan jadwalkan kembali 1-2 minggu kemudian
- Hindari minum kopi, teh, soda, dan coklat selama 5-7 hari sebelum pemeriksaan
- Tidak menggunakan deodoran, lotion, krim, ataupun bedak sekitar payudara dan ketiak
- Tidak menggunakan perhiasan atau aksesoris logam terutama di bagian leher dan dada
- Konsumsi obat pereda nyeri (jika diminta dokter) sekitar 1 jam sebelum pemeriksaan
- Ganti baju dengan pakaian yang telah disediakan di rumah sakit atau klinik kesehatan
Seperti apa hasil pemeriksaan mammografi?
Hasil mammografi biasanya akan keluar setelah beberapa hari pasca pemeriksaan dan tersedia dalam bentuk foto rontgen. Meski menjadi salah satu cara deteksi dini kanker payudara, pemeriksaan mammografi juga dapat memperlihatkan ada tidaknya kelainan pada jaringan payudara.
Akan tetapi, pada beberapa kasus, prosedur mammografi tidak bisa memberikan diagnosis kanker yang akurat. Hasil tes mammografi bisa saja keliru, baik hasil positif palsu (false-positive) maupun negatif palsu (false-negative).
Jika hasil mammografi mengarah pada risiko kanker payudara, pemeriksaan payudara tambahan, seperti USG mammae, MRI, hingga biopsi payudara sangat disarankan untuk memastikan hasil diagnosis tersebut.
Buat kamu yang memerlukan pemeriksaan payudara atau tes kanker, booking saja paketnya dengan mudah via HDmall.id. Ada beragam paket yang bisa dipilih sesuai kebutuhan dan kondisimu dengan harga, mulai dari Rp900.000.
Informasi lengkap seputar pemeriksaan kanker bisa kamu tanyakan ke customer service HDmall.id. Tim kami siap membantu memberikan rekomendasi paket perawatan terbaik berdasarkan kebutuhan, budget, dan lokasimu.
Baca juga artikel lain seputar pemeriksaan payudara:
- Ingin Cek Payudara? Ini 4 Jenis Pemeriksaan Payudara pada Wanita
- Manfaat dan Prosedur Pemeriksaan Payudara dengan USG Mammae
- Biopsi Payudara untuk Deteksi Gejala Kanker Payudara
- Review: Pengalaman Mammogram untuk Skrining Kanker Payudara
Referensi
Tutup
Tutup
- Johns Hopkins Medicine. Mammogram Procedure. (https://www.hopkinsmedicine.org/health/treatment-tests-and-therapies/mammogram-procedure)
- Healthline. Everything You Need to Know About Mammograms. (https://www.healthline.com/health/mammography)
- Medline Plus. Mammography. (https://medlineplus.gov/mammography.html)
- Mayo Clinic. Mammogram. (https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/mammogram/about/pac-20384806)