Cek Fakta Kesehatan: Kerokan Bisa Sembuhkan Angin Duduk?

Di Indonesia, banyak orang yang masih percaya bahwa kerokan adalah solusi untuk segala jenis banyak penyakit, termasuk kondisi yang disebut “angin duduk.” Memangnya kerokan seefektif itu ya buat mengatasi angin duduk? 

Daripada main tebak-tebakan, baca artikel ini buat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul seputar angin duduk, kerokan, dan masuk angin!

Mitos atau Fakta: Angin Duduk Sama dengan Masuk Angin Biasa?

MITOS! Dalam dunia kesehatan, angin duduk dikenal sebagai angina pectoris—rasa nyeri atau tidak nyaman di dada yang disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke otot jantung. Kondisi ini menandakan bahwa jantung kekurangan oksigen, biasanya akibat penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah koroner.

Jika tidak ditangani dengan benar, angina bisa berubah menjadi serangan jantung mendadak yang berpotensi fatal.

Kenapa Gejala Angin Duduk Sering Dianggap Masuk Angin?

Karena gejalanya mirip masuk angin, banyak yang tertipu. Berikut beberapa gejala khas angin duduk:

• Nyeri dada seperti tertimpa beban berat atau ditusuk
• Nyeri menjalar ke bahu kiri, lengan, leher, rahang, atau punggung
• Sesak napas, mual, dan keringat dingin
• Badan terasa lemas, pusing, bahkan bisa pingsan
• Umumnya muncul setelah aktivitas fisik berat, stres, atau makan besar

Jadi, Apa Penyebab dan Faktor Risiko Angin Duduk?

Angin duduk disebabkan oleh gangguan aliran darah ke jantung. Faktor risikonya meliputi:

• Merokok
• Kolesterol tinggi
• Tekanan darah tinggi
• Diabetes
• Obesitas
• Kurang olahraga
• Riwayat keluarga dengan penyakit jantung

Mitos atau Fakta: Angin Duduk Bisa Diatasi Hanya dengan Kerokan?

MITOS! Kerokan justru bisa membahayakan orang yang mengalami gejala angin duduk. Kerokan memang memberi sensasi hangat dan rileks, tapi tidak menyelesaikan akar masalah angin duduk. Justru, tindakan ini bisa mengalihkan perhatian dari gejala penyakit jantung yang membutuhkan pertolongan medis segera. Bahkan, ada kasus penderita angin duduk justru kolaps saat sedang dikerok, karena tubuhnya sudah terlalu lemah dan tidak mendapat penanganan yang tepat waktu.

Langkah Apa yang Harus Dilakukan jika Mengalami Angin Duduk?

Jika kamu atau orang terdekat mengalami gejala-gejala di atas:

• Segera hentikan aktivitas.
• Jangan dikerok, jangan dipijat.
• Bawa segera ke IGD atau hubungi layanan gawat darurat.
• Penanganan medis bisa meliputi EKG, pemberian obat jantung, atau tindakan lanjutan seperti pemasangan ring (stent).

Kalau Begitu, Angin Duduk dan Masuk Angin Dua Penyakit Berbeda?

“Masuk angin” sebenarnya bukan istilah medis resmi. Ini adalah istilah khas Indonesia untuk menggambarkan kumpulan gejala seperti meriang, kembung, pegal-pegal, mual, pusing, terutama saat tubuh sedang tidak fit. Dalam dunia medis, gejala-gejala tersebut bisa mengarah ke banyak kondisi, seperti:

• Dispepsia (gangguan pencernaan atau kembung)
• Infeksi virus ringan (seperti flu atau common cold)
• Fatigue akibat kelelahan fisik atau stres
• Myalgia (nyeri otot)

Jadi, “masuk angin” lebih merupakan persepsi tubuh yang sedang tidak fit, bukan kondisi akibat “angin yang masuk” ke dalam tubuh.

Reminder: Kalau Dada Terasa Sesak, Jangan Malah Kerokan

Angin duduk adalah kondisi serius yang membutuhkan penanganan medis, bukan kerokan. Jangan sampai keliru membedakan antara masuk angin biasa dan angina pectoris, karena perbedaannya bisa menjadi soal hidup dan mati. Kenali gejalanya, waspadai risikonya, dan sebarkan kesadarannya, karena nyawa terlalu berharga untuk hanya diatasi dengan koin dan minyak.

Informasi lengkap dan pemesanan pemeriksaan jantung, bisa kamu tanyakan ke customer service HDmall.id. Dapatkan promo menarik di klinik kesehatan terdekat serta program cicilan hingga 12 bulan.

Baca juga artikel lain seputar pemeriksaan kesehatan:

• Sudahkah Kamu Medical Check Up Rutin? Ini, Lho, Manfaatnya!
• Selain Buat Tes Pack, Cek Kesehatan Bisa Dilakukan dengan Tes Urine Lho
• Serba-serbi Tes Darah: Jenis, Syarat, dan Cara Baca Hasil