Tes HIV: Manfaat, Prosedur, Tempat, Hasil, dan Biaya


tes hiv, pemeriksaan hiv

Klik link di bawah ini untuk mempermudah menemukan informasi yang mau kamu simak:

Buka

Tutup

Human Immunodeficiency Virus atau HIV adalah virus patogen yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Jika dibiarkan, infeksi ini dapat berkembang menjadi AIDS yang lebih membahayakan. Hal ini hanya dapat diketahui lewat tes HIV.

Virus HIV merusak tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Semakin banyak CD4 yang hancur, daya tahan tubuh akan semakin lemah hingga rentan terserang penyakit.

Gejala HIV tak langsung muncul sejak awal terjadinya infeksi. Ada periode jendela (window period) yang membuat virus ini seperti tidur dalam tubuh dan baru aktif setelah bertahun-tahun.

Satu-satunya cara untuk mengetahui infeksi HIV adalah melalui tes HIV. Semakin cepat diketahui, semakin cepat pula penanganan dilakukan sehingga meningkatkan tingkat kesembuhan.

Apa itu tes HIV?

Tes HIV adalah jenis pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi virus HIV. Ini merupakan satu-satunya cara untuk mengidentifikasi virus, karena gejalanya sering kali tak disadari selama beberapa tahun.

Jenis tes HIV

Ada empat jenis tes HIV yang tersedia, yaitu:

  • Tes darah: Dilakukan dengan mengambil sampel darah dari pembuluh vena untuk diuji di laboratorium. Hasil tes darah bisa didapatkan langsung atau beberapa hari setelah pemeriksaan.
  • Saliva (air liur) atau darah ujung jari: Selain dari pembuluh vena, tes HIV juga dapat dilakukan dengan sampel air liur atau darah dari ujung jari. Sampel ini tidak perlu dikirim ke laboratorium, hanya memerlukan alat sederhana dan hasilnya diperoleh dalam waktu beberapa menit.
  • Tes asam nukleat (NAT test): Disebut juga tes viral load dengan cara mengambil sampel darah dari pembuluh vena untuk diuji di laboratorium/

Siapa yang memerlukan tes HIV?

CDC merekomendasikan tes HIV dilakukan setidaknya satu kali saat usia 13-64 tahun.

Pemeriksaan HIV dianjurkan untuk orang-orang yang berisiko, seperti:

  • Bergonta-ganti pasangan seksual
  • Berhubungan seksual tanpa pengaman dengan orang yang terinfeksi HIV atau tidak diketahui riwayat seksualnya
  • Menggunakan jarum suntik bersama
  • Pernah melakukan pemeriksaan TBC, hepatitis, atau penyakit menular seksual lainnya seperti sifilis, gonore, klamidia, atau herpes
  • Pekerja seks komersial

Prosedur tes HIV

Prosedur tes HIV sama seperti tes darah pada umumnya. Hal ini dilakukan dengan mengambil sampel darah pasien untuk dianalisa di laboratorium.

Petugas lab akan mengikat bagian lengan atas dengan torniquet atau karet elastis terlebih dahulu. Fungsinya supaya aliran darah terpusat ke area siku bagian dalam yang menjadi titik pengambilan darah. Selain itu, ini juga akan mempermudah petugas untuk menemukan pembuluh vena.

Setelah titik pembuluhnya ditemukan, petugas kemudian menusukkan jarum suntik ke area yang dituju. Darah akan diambil sesuai kebutuhan, lalu bekas suntiknya akan ditutup dengan plester guna menghentikan perdarahan.

Pada tes HIV jenis rapid test, prosedurnya mirip tetapi dilakukan di ujung jari. Prosesnya mirip seperti tes diabetes, yakni menusukkan jarum ke ujung jari, lalu beberapa tetes darah dimasukkan ke alat sederhana. 

Hanya dalam beberapa menit, hasil rapid test HIV akan langsung terlihat pada alat tersebut.

Hasil tes HIV

Hasil pemeriksaan HIV tertulis dengan salah satu dari dua pernyataan, yaitu positif atau negatif.

Jika ditemukan tanda-tanda infeksi, hasil tes HIV akan menunjukkan positif. Namun, ini bukan berarti seseorang sudah pasti mengidap AIDS atau penyakit yang sudah stadium lanjut. Dokter biasanya akan merekomendasikan pemeriksaan lanjutan guna menegakkan diagnosis.

Sebaliknya, hasil negatif menunjukkan bahwa tidak ditemukan adanya tanda-tanda infeksi dalam tubuh akibat HIV. Pasien disarankan untuk melakukan pemeriksaan ulang 6 bulan berikutnya untuk memastikannya. Hal ini karena waktu 6 bulan diperkirakan memberikan antibodi yang cukup untuk mendapatkan hasil pada beberapa tes.

Tes darah melalui pembuluh vena merupakan tes HIV yang memberikan hasil paling akurat. Hasil pemeriksaan HIV dengan cara ini bisa diandalkan dan akurat jika dilakukan sebulan setelah terinfeksi.

Jenis tes darah untuk HIV lainnya cenderung kurang akurat, apalagi jika baru dilakukan setelah terinfeksi dalam jangka waktu yang lama. Hal ini karena ada periode jendela (window period) yang membuat virus HIV seakan 'tertidur'.

  • Tes antibodi: Dapat mendeteksi HIV 23 hingga 90 hari setelah terpapar.
  • Rapid test dari ujung jari: Dapat mendeteksi HIV 18 hingga 90 hari setelah terpapar.
  • Tes darah dari pembuluh vena: Dapat mendeteksi HIV 18 hingga 45 hari setelah terpapar.
  • Tes asam nukleat (NAT): Dapat mendeteksi HIV 10 hingga 33 hari setelah terpapar.

Beberapa tes HIV mungkin perlu diulang 1-3 bulan setelah terpapar virus. Semakin cepat terdeteksi, semakin cepat pula penanganan dilakukan sehingga bisa meningkatkan peluang kesembuhan.

Dimana saya bisa melakukan tes HIV?

Pemeriksaan HIV dapat dilakukan di rumah sakit, klinik, Puskesmas, dan fasilitas layanan kesehatan lainnya.

Berapa biaya tes HIV?

Biaya tes HIV bervariasi, tergantung lokasi dan jenis pemeriksaan yang dipilih. Semakin akurat hasilnya, maka semakin mahal pula harganya.

Namun, kini kamu tak perlu khawatir lagi dengan harga pemeriksaan HIV karena biayanya terjangkau jika memesannya via HDmall.id. Biaya tes HIV via HDmall.id berkisar dari 130.000-3.000.000 tergantung jenis pemeriksaannya.

Klinik dan rumah sakit penyedia tes HIV tersebar di seluruh Indonesia dan bisa kamu pilih sesuai dengan lokasi terdekat. Jika masih ada pertanyaan seputar pemeriksaan HIV, hubungi hubungi nomor WhatsApp tim customer service HDmall.id yang siap membantu memilihkan paket kesehatan terbaik sesuai dengan kebutuhan, budget, dan lokasi kamu. 

Segera booking dan dapatkan promo tes HIV terbaik hanya di HDmall.id!

Baca juga artikel lain seputar pemeriksaan kesehatan:

Referensi

Buka

Tutup