Pap Smear dan Tes HPV DNA untuk Deteksi Kanker Serviks​​


Pap Smear dan Tes HPV DNA

Klik link di bawah ini untuk mempermudah menemukan informasi yang mau kamu simak:

Buka

Tutup

Pap smear dan tes HPV DNA adalah jenis metode pemeriksaan kanker serviks yang bekerja dengan mendeteksi virus HPV pada wanita. Apa perbedaan papsmear dan tes HPV DNA? Berikut penjelasannya!

Apa itu pap smear dan tes HPV DNA?

Pap smear

Pap smear adalah metode pemeriksaan yang umum dilakukan untuk mendeteksi kanker serviks pada wanita. Papsmear dilakukan dengan mengambil sampel lendir dari sel serviks, kemudian dioleskan dengan cairan tertentu untuk diteliti di laboratorium.

Hasil pap smear akan terlihat dalam bentuk gambar mengenai ada tidaknya perubahan atau kelainan yang terjadi pada sel leher rahim atau serviks. Perubahan abnormal pada sel serviks tersebut dapat menjadi indikasi perkembangan kanker.

Tes HPV DNA

Tes HPV DNA (HPV DNA test) adalah bentuk skrining untuk mendeteksi penyebab kanker serviks pada wanita, terutama infeksi HPV risiko tinggi (high risk) yang meliputi virus HPV tipe 16 dan tipe 18.

Metode pemeriksaan HPV DNA dilakukan dengan mengambil sampel sel dari leher rahim (serviks). Kemudian, sampel tersebut akan diteliti di laboratorium untuk diketahui ada tidaknya materi genetik (DNA) dari HPV (human papillomavirus) di dalam sel serviks.

Kapan pap smear dan tes HPV DNA perlu dilakukan?

Pemeriksaan HPV, baik pap smear maupun tes HPV DNA biasanya direkomendasikan bagi para wanita berusia 30-65 tahun sebagai bentuk skrining atau deteksi dini terhadap risiko kanker serviks. 

Pasien yang menjalani pemeriksaan HPV akan diminta berbaring sambil menekuk lutut agar dokter bisa memasukkan spekulum ke dalam vagina untuk memudahkan dokter mengambil sampel dari dalam serviks. Setelah sampel berhasil didapatkan, maka sampel akan disimpan pada wadah khusus untuk dibawa dan diteliti di laboratorium.

Pada dasarnya, prosedur pap smear dan tes HPV DNA untuk mendeteksi infeksi HPV sama-sama dilakukan dengan pengambilan sampel sel serviks. Oleh karenanya, papsmear maupun HPV test bisa dilakukan secara bersamaan dan rutin setiap 5-10 tahun sekali.

Hasil pemeriksaan pap smear dan tes HPV DNA

Umumnya, hasil pap smear dapat diketahui setelah 10 hari pemeriksaan. Sedangkan, hasil tes HPV DNA mungkin baru akan keluar sekitar 1-3 minggu. Hanya saja, bentuk hasil pemeriksaan yang berbeda. 

Metode papsmear akan menunjukkan hasil berupa visualisasi atau gambaran kelainan yang sudah terjadi pada sel-sel leher rahim. Pada tes HPV DNA, hasil akan memperlihatkan ada tidaknya materi genetik virus pada sel serviks meski belum ada perubahan signifikan dari sel-sel tersebut.

Hasil papsmear terbagi menjadi 2, yakni:

  • Negatif atau normal. Artinya, leher rahim terlihat sehat dan tidak ada perubahan sel abnormal pada leher rahim. Semua sel serviks memiliki ukuran dan bentuk yang normal;
  • Positif atau abnormal. Artinya, ada perubahan atau kelainan pada serviks yang berbeda dari normal. Hal ini mungkin disebabkan oleh infeksi HPV dan berisiko kanker;

Di sisi lain, tes HPV DNA yang menunjukkan hasil positif, artinya ada infeksi HPV risiko tinggi. Sedangkan, hasil tes HPV DNA negatif, artinya tidak ada infeksi HPV risiko tinggi.

Jika pemeriksaan HPV memperlihatkan hasil positif atau abnormal, maka dokter akan merekomendasikan sejumlah langkah tindakan, berupa pemeriksaan ulang, tes kolposkopi, maupun biopsi untuk memastikan hasil diagnosis.

Berapa biaya pap smear dan tes HPV DNA?

Biaya pap smear dan tes HPV DNA cukup bervariasi, tergantung metode pemeriksaan yang dipilih. Kamu bisa booking paket pap smear dan tes HPV DNA di HDmall.id secara online yang tersedia mulai dari Rp200.000. Nikmati promo menarik dan beragam kemudahan cara pembayaran. 

Jika masih memiliki pertanyaan seputar pemeriksaan HPV, silakan tanyakan ke tim customer service HDmall.id yang siap membantu kamu mendapatkan rekomendasi paket terbaik sesuai kebutuhan, budget, dan lokasi kamu.

Baca juga artikel lain seputar kesehatan wanita:

Referensi

Buka

Tutup