Klik link di bawah ini untuk mempermudah menemukan informasi yang mau kamu simak:
Tutup
Tutup
Pemeriksaan kesehatan atau medical check up dapat dilakukan oleh siapa saja, baik pria maupun wanita. Medical check pun sebaiknya dilakukan secara rutin sejak usia muda. Khusus untuk pria, apa saja jenis medical check up yang penting dilakukan? Berapa kisaran biaya medical check up pria?
Kapan pria harus rutin medical check up?
Sama seperti wanita, para pria pun harus rutin melakukan medical check up meskipun menganggap tubuhnya sehat bugar. Pada dasarnya, medical check up penting untuk mencegah sekaligus mendeteksi penyakit sejak dini, meskipun kamu merasa sehat-sehat saja.
Sebelum menginjak usia 50 tahun, pria dianjurkan untuk rutin melakukan medical chekc up setidaknya 3-5 tahun sekali. Namun, untuk pria 50 tahun ke atas, disarankan untuk memeriksakan kesehatannya lebih sering, yakni minimal setahun sekali.
9 Jenis medical check up untuk pria
1. Cek diabetes
Cek gula darah (diabetes) secara rutin penting untuk pria usia 45 tahun ke atas. Jenis medical check up untuk pria ini juga dianjurkan untuk yang memiliki indeks massa tubuh di atas 25, terlepas dari berapapun usianya.
Kamu disarankan lebih sering cek gula darah jika:
- Mengalami prediabetes;
- Terdapat riwayat diabetes dalam keluarga;
- Berusia 45 tahun ke atas dan mengalami obesitas atau kelebihan berat badan;
- Terkena penyakit jantung, seperti serangan jantung, angina, stroke, atau penyempitan pembuluh darah;
- Berusia 55 tahun atau lebih;
- Jarang beraktivitas fisik;
- Memiliki kebiasaan makan makanan tak sehat, seperti makanan tinggi lemak, tinggi gula, tinggi garam, atau rendah serat;
- Perokok aktif.
2. Cek kolesterol
Siapa bilang kalau masalah kolesterol tinggi hanya bisa dialami oleh orang dewasa? Hati-hati, masalah kesehatan ini kerap mengintai anak muda, lho!
Mulai usia 18 tahun, kamu disarankan untuk melakukan cek kadar lemak darah (kolesterol) setidaknya satu kali dalam 5 tahun. Namun, jenis pemeriksaan kesehatan ini bisa jadi lebih sering dilakukan kalau kamu termasuk kelompok berisiko, seperti:
- Terdapat riwayat kolesterol tinggi atau serangan jantung dalam keluarga;
- Perokok aktif;
- Mengonsumsi makanan yang tidak sehat;
- Kelebihan berat badan atau obesitas;
- Memiliki penyakit diabetes;
- Jarang olahraga;
- Berusia lebih dari 45 tahun.
3. Cek tekanan darah
Tekanan darah tinggi yang tidak terkendali dapat memicu sejumlah masalah kesehatan, khususnya penyakit jantung. Maka itu, pria disarankan untuk cek tekanan darah minimal 2 tahun sekali.
Jika usianya sudah melebihi 40 tahun, frekuensi cek tekanan darah harus lebih sering. Terlebih jika kamu termasuk kelompok berisiko seperti terdapat riwayat hipertensi, stroke, atau serangan jantung dalam keluarga, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
4. Skrining kanker prostat
Pria usia 50-70 tahun dianjurkan untuk melakukan tes PSA (Prostate Specific Antigen) untuk mendeteksi risiko kanekr prostat, baik pada pria yang sudah merasakan gejala atau belum. Jenis pemeriksaan kesehatan ini mengukur jumlah proetin yang diproduksi oleh sel-sel di kelenjar prostat.
5. Skrining kanker usus
Dibandingkan wanita, pria lebih rentan terserang kanker usus. Karena itulah, jadikan skrining kanker usus sebagai bagian dari rutinitas tahunanmu.
Skrining kanker usus dilakukan dengan memeriksa sampel feses menggunakan bahan kimia tertentu. Dokter juga dapat melakukan kolposkopi untuk melihat gangguan pada usus besar dan rektum.
Jenis medical check up untuk pria ini sebaiknya mulai dilakukan sejak usia 45 tahun atau 10 tahun sebelum diagnosis kanker usus pada orang terdekat. Misalnya, jika terdapat anggota keluarga yang didiagnosis kanker usus di usia 46 tahun, maka kamu sebaiknya mulai melakukan skrining kanker usus sejak usia 36 tahun.
6. Pemeriksaan mata
Seiring bertambahnya usia, daya penglihatan mengalami penurunan. Hal ini menyebabkan risiko terjadinya glaukoma, katarak, retinopati diabetik, hingga degenerasi makula cenderung meningkat.
Makanya, pria yang berusia lebih dari 60 tahun disarankan agar melakukan periksa mata minimal sekali setahun. Bisa jadi lebih sering jika kamu memiliki faktor risiko tertentu seperti:
- Terdapat riwayat penyakit mata dalam keluarga;
- Pernah terkena penyakit mata atau cedera mata;
- Mengalami hipertensi atau diabetes;
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu;
- Merokok.
7. Tes kepadatan tulang
Osteoporosis lebih sering terjadi pada wanita, tapi bukan berarti pria bisa terbebas dari kondisi tersebut. Tes kepadatan tulang penting dilakukan mulai usia 60 tahun, namun lebih cepat lebih baik.
Jenis medical check up untuk pria ini paling sering dilakukan pada orang-orang dengan kondisi berikut:
- Didiagnosis osteoporosis atau osteopenia;
- Pernah menggunakan obat kortikosteroid jangka panjang;
- Mengalami kekurangan kalsium;
- Kadar vitamin D rendah dalam tubuh;
- Konsumsi alkohol atau kafein lebih dari batas normal;
- Kurang aktivitas fisik;
- Mengalami penyakit ginjal atau hati kronis, penyakit tiroid atau kelenjar tiroid terlalu aktif, hingga nyeri tulang kronis terutama nyeri tulang belakang.
8. Tes risiko aneurisma aorta abdominal
Pria usia 65-75 tahun sangat disarankan untuk melakukan jenis medical check up untuk pria yang satu ini, apalagi jika pernah menjadi perokok aktif semasa muda.
Aneurisma aorta abdominal adalah pembesaran bagian tubuh di bawah aorta, pembuluh darah utama yang memasok darah ke tubuh. Ketika pembuluh darah ini pecah, maka dapat memicu perdarahan yang mengancam jiwa.
9. Skrining penyakit menular seksual
Segera setelah aktif secara seksual, pria disarankan untuk melakukan pemeriksaan penyakit menular seksual (STD). Jenis pemeriksaan ini sangat dianjurkan untuk pria muda di usia remaja (usia 20 tahunan) atau usia berapa pun jika pernah berhubungan seks tanpa kondom atau gonta-ganti pasangan seks.
Selain itu, dokter juga dapat menyarankan pemeriksaan HIV. Tanyakan lebih lanjut pada dokter mengenai hal ini.
Berapa biaya medical check up pria?
Harga medical check up untuk pria berbeda-beda di setiap klinik atau rumah sakit, tergantung dari jenis pemeriksaan yang dijalani. Namun, biaya medical check up untuk pria berkisar antara Rp900.000-2.000.000.
Ada baiknya untuk berdiskusi terlebih dahulu dengan dokter untuk menentukan jenis pemeriksaan kesehatan yang tepat dan sesuai kebutuhanmu, lalu pesan paket medical check up di HDmall.id. Apa pun paket tes kesehatan yang kamu pilih, sebaiknya dilakukan secara rutin demi memantau kesehatan tubuh.
Untuk mendapatkan informasi lengkap seputar medical check up untuk pria, kamu bisa tanya langsung ke customer service HDmall.id. Dapatkan promo menarik di klinik terdekat serta program cicilan hingga 12 bulan.
Baca juga artikel lain seputar pemeriksaan kesehatan:
- Cek Kesehatan dengan Pemeriksaan Medical Check Up, Yuk!
- Manfaat Sunat serta Pilihan Metode untuk Anak dan Pria Dewasa
- Berencana Menikah? Jangan Lewatkan 5 Tes Kesehatan untuk Pria!
- Review Medical Check Up, Jangan Tunggu Sakit untuk Cek Kesehatan!
Referensi
Tutup
Tutup
- WebMD. Annual Physical Examinations. (https://www.webmd.com/a-to-z-guides/annual-physical-examinations). 18 Oktober 2020.
- Department of Health, State Government of Victoria, Australia. Health checks for men. (https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/health-checks-for-men). 27 Mei 2019.
- Mayo Clinic Health System. Men's health: Checkups, screenings key beyond COVID-19 pandemic. (https://www.mayoclinichealthsystem.org/hometown-health/speaking-of-health/mens-health-checkups-and-screenings-are-key). 6 Juli 2021.
- Healthline. Medical Test Every Man Should Get. (https://www.healthline.com/health/top-10-tests-men-should-get#lipids). 27 November 2017.
- UAB Medicine. The 7 Health Screenings Every Man Should Get - and When. (https://www.uabmedicine.org/-/the-7-health-screenings-every-man-should-get-and-when).