Gejala Kanker Serviks Stadium 1, 2, 3 dan Pencegahannya


gejala kanker serviks, ciri-ciri kanker serviks, stadium kanker serviks

Klik link di bawah ini untuk mempermudah menemukan informasi yang mau kamu simak:

Buka

Tutup

Kanker serviks menempati urutan kedua sebagai penyebab kematian terbanyak akibat kanker pada wanita, setelah kanker payudara. Sayangnya, kebanyakan penderita baru mengetahuinya saat kanker serviks sudah stadium lanjut. Lantas, mungkinkah mengenali gejala kanker serviks stadium 1, 2, atau 3?

Bagaimana ciri-ciri kanker serviks stadium awal?

Kanker serviks adalah perkembangan sel-sel abnormal pada permukaan yang melapisi leher rahim. Beberapa di antaranya menyebut kanker ini sebagai kanker mulut rahim.

Pada kasus kanker, sel-sel abnormal tadi terus berkembang dan melawan sistem kekebalan tubuh. Sel-sel kanker yang menang terus mengganas. Bahkan, sel kanker bisa menyebar ke lapisan organ yang lebih jauh seperti rahim, kelenjar getah bening, hingga aliran darah.

Kebanyakan kasus kanker serviks tidak menimbulkan gejala khusus di awal kemunculannya. Hal inilah yang membuat pemeriksaan pap smear secara rutin penting dilakukan. Terlebih jika kamu berusia 21 tahun ke atas atau sudah aktif secara seksual.

Sejumlah gejala kanker serviks stadium awal yang kerap terjadi antara lain:

  • Perdarahan abnormal, biasanya terjadi di luar siklus haid, setelah berhubungan seks, atau pasca menopause
  • Keputihan tidak biasa, berbentuk encer, berwarna merah muda, atau berbau busuk
  • Nyeri panggul, terjadi selama berhubungan seksual atau saat istirahat tanpa penyebab yang jelas

Setiap gejala yang muncul memang tidak pasti menunjukkan ciri-ciri kanker serviks. Maka itu, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter guna memastikan penyebabnya.

Jika sudah dipastikan bahwa penyebab gejalanya berasal dari kanker serviks, dokter akan mulai menentukan tingkat atau stadium perkembangan kanker. Hal ini penting karena setiap stadium kanker membutuhkan terapi yang berbeda-beda.

Stadium kanker serviks ditentukan menggunakan sistem TNM, yaitu:

  • Tumor (T): Menggambarkan ukuran tumor atau kanker
  • Nodus limfatikus (N): Menentukan penyebaran kanker di kelenjar getah bening
  • Metastasis (M): Menentukan penyebaran kanker ke bagian tubuh lainnya, seperti hati, tulang, atau otak

Pada stadium kanker serviks tingkat awal atau 0, sel-sel kanker dinyatakan terbatas pada permukaan serviks. Tahapan ini disebut juga dengan karsinoma in situ (CIS) atau cervical intraepithelial neoplacia (CIN) grade III. 

Penderita kanker serviks stadium 0 umumnya tidak mengalami gejala apa pun akibat ulah sel kankernya. Pengobatan kanker serviks stadium awal dapat ditangani dengan operasi untuk menghilangkan kanker serviks atau mengangkat leher rahim dan rahim (histerektomi). Hal ini ditentukan berdasarkan ukuran kanker dan ada-tidaknya rencana program hamil di masa depan.

Gejala kanker serviks stadium 1

Memasuki stadium I, kanker mulai tumbuh lebih dalam ke leher rahim. Namun, sel-sel kanker ini belum sampai menyebar ke luar.

Ciri-ciri kanker serviks stadium I terbagi menjadi dua, yaitu:

  • Stadium IA: Ukuran kanker masih kecil, yakni kurang dari 5 mm (dalam) dan lebar kurang dari 7 mm. Keberadaan sel kanker hanya bisa diketahui melalui mikroskop;
  • Stadium IB: Kanker mulai bisa dilihat secara kasat mata, karena ukurannya mencapai 4 cm atau lebih dari 5 mm (dalam) dan lebar 7 mm.

Gejala kanker serviks stadium 1 umumnya masih belum terlihat jelas. Beberapa pasien ada yang mengalami keputihan berwarna merah muda dan sedikit berdarah saat berhubungan seksual.

Gejala kanker serviks stadium 2

Stadium kanker serviks tingkat 2 menunjukkan bahwa sel kanker sudah melampaui leher rahim hingga ke rahim. Akan tetapi, sel kanker tidak mencapai dinding panggul atau bagian bawah vagina maupun kelenjar getah bening.

Ada 2 kategori gejala kanker serviks stadium 2, yaitu:

  • Stadium IIA: Kanker belum menyebar ke jaringan yang ada di samping leher rahim, namun kemungkinan sudah tumbuh di bagian atas vagina;
  • Stadium IIB: Kanker telah menyebar ke jaringan yang berada di samping leher rahim (parametria).

Pasien yang mengalami kanker serviks stadium 2 biasanya sudah mulai merasakan gejala. Salah satu yang paling sering muncul adalah perdarahan saat berhubungan seks dan keluar keputihan yang tidak biasa.

Dokter biasanya menganjurkan terapi radiasi dengan kemoterapi sebagai langkah pengobatan kanker serviks stadium lanjut. Perawatan ini juga bisa dikombinasikan dengan metode operasi jika terdapat risiko kekambuhan kanker dalam tubuh.

Gejala kanker serviks stadium 3

Penyebaran kanker serviks stadium 3 terjadi semakin jauh menginvasi organ-organ tubuh lainnya. pada tahap ini, kanker sudah menyebar ke bagian bawah vagina atau dinding panggul, namun tidak mencapai kelenjar getah bening.

Gejala kanker serviks stadium 3 terbagi menjadi 2 kategori, yaitu:

  • Stadium IIIA: Kanker menyebar ke sepertiga bagian bawah vagina, namun tidak ke dinding panggul;
  • Stadium IIIB: Kanker tumbuh di dinding panggul hingga memblokir kedua ureter, namun belum menyebar ke kelenjar getah bening.

Penderita kanker serviks stadium 3 merasakan gejala yang sangat jelas, mulai dari perdarahan abnormal, keputihan yang tak biasa, hingga nyeri panggul.

Untuk mengobati kanker serviks stadium lanjut, kemoterapi yang dikombinasikan dengan terapi radiasi menggunakan dosis rendah. Kemoterapi dosis tinggi hanya diberikan untuk membantu mengendalikan gejala kanker yang sudah sangat masif.

Apa yang dirasakan penderita kanker serviks stadium 4?

Pada stadium lanjut, kanker serviks sudah menyebar ke organ-organ tubuh lainnya yang letaknya jauh dari leher rahim. Gejalanya terbagi menjadi 2, yaitu:

  • Stadium IVA: Sel kanker menyebar ke kandung kemih atau rektum;
  • Stadium IVB: Sel kanker menyebar ke organ di luar panggul, seperti paru-paru atau hati

Gejala kanker serviks stadium 4 sama seperti penderita stadium 3, namun juga mengalami tanda-tanda berikut:

  • Kelelahan
  • Sakit punggung
  • Kaki sakit atau bengkak
  • Berat badan turun drastis
  • Kebocoran urine atau feses dari vagina
  • Mudah mengalami patah tulang

Mencegah kanker serviks dengan vaksin HPV

Ingat pepatah lebih baik mencegah daripada mengobati. Semakin cepat upaya pencegahan dilakukan, semakin cepat pula tubuh terlindungi dari risiko kanker serviks yang membahayakan tubuh.

Untungnya, kanker serviks adalah satu-satunya jenis kanker yang bisa dicegah dengan vaksin, lho! Maka itu, jangan lewatkan kesempatan untuk mendapatkan vaksin HPV agar hidup lebih sehat dan terhindar dari kanker serviks.

Layanan vaksin HPV untuk cegah kanker serviks kini semakin dekat. Kamu bisa booking paket vaksin HPV via HDmall.id dan mendapatkan harga terjangkau.

Pilih lokasi vaksin HPV di klinik atau rumah sakit terdekat dengan fasilitas terbaik. Hubungi nomor WhatsApp tim customer service HDmall.id untuk informasi lebih lanjut.

Baca juga artikel lain seputar kesehatan wanita:

Referensi

Buka

Tutup