- Home
- Paket Kesehatan
- Organ Vital Seksual
Organ Vital Seksual
Mau tahu biaya Perawatan Organ Vital Seksual? Dapatkan berbagai pilihan Perawatan Organ Vital Seksual sekarang juga! Harga terbaru. KUOTA TERBATAS! Chat kami sekarang sebelum kehabisan.
0 hasil untuk
Pemeriksaan Kesuburan untuk Pasangan Jika Belum Diberi Momongan
Mungkin masih banyak yang beranggapan bahwa kesuburan dan ketidaksuburan itu masalahnya hanya terjadi pada sang istri. Padahal, sekitar 40 persen pasangan yang tidak bisa memiliki momongan / mandul ternyata penyebab tunggal atau faktor penyebabnya berasal dari sang suami. Pasangan yang belum mendapatkan momongan meski sudah lama menikah diduga memiliki masalah dengan kesuburan, baik itu dialami oleh pria maupun wanita. Oleh karena itu, pemeriksaan kesuburan idealnya dilakukan oleh kedua belah pihak.
Apa yang dimaksud dengan mandul?
Di Indonesia, tingkat kesadaran suami istri yang belum punya anak untuk melakukan cek kesuburan masih termasuk rendah. Dari penelitian yang dilakukan pada sebuah rumah sakit di Indonesia, ditemukan bahwa 56 persen pasangan memilih untuk tidak melakukan pemeriksaan kesuburan mereka karena takut menghadapi hasil terburuk pemeriksaan, seperti dinyatakan mandul. Padahal, pemeriksaan kesuburan sangat penting agar masalah keturunan bisa mendapatkan solusinya. Sebelum melakukan cek kesuburan, ada baiknya Anda mengetahui kapankah seseorang dinyatakan mandul?
Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) menyatakan kemandulan atau infertilitas adalah gangguan pada sistem reproduksi yang menyebabkan kegagalan untuk mencapai kehamilan setelah melakukan hubungan intim tanpa alat kontrasepsi selama 12 bulan berturut-turut. Kesulitan memiliki anak bagi pasangan yang belum punya anak sama sekali disebut infertilitas primer, sedangkan pasangan yang gagal untuk memiliki anak berikutnya disebut infertilitas sekunder. Pada sebagian besar kasus kemandulan, masalah kesuburan disebabkan karena terhambatnya ovulasi pada saluran indung telur, masalah saluran tuba falopi yang terhambat, atau karena masalah dengan sperma. Sedangkan, ada juga pasangan yang tidak berhasil memiliki anak meski semua hasil pemeriksaan kesuburan normal.
Kapan saat yang tepat yang dianjurkan untuk pemeriksaan kesuburan?
Bagi pasangan yang baru menikah selama 4 bulan, tidak perlu was-was dulu apabila belum memiliki anak. Karena pada umumnya, 75 persen pasangan yang menikah akan hamil dalam jangka waktu kurang dari 6 bulan, sedangkan 25 persen akan hamil dalam waktu 6-9 bulan setelah menikah. Namun bila Anda sudah menikah selama 12 bulan dan aktif melakukan hubungan suami-istri tanpa menggunakan alat kontrasepsi dan tanda-tanda kehamilan juga belum terlihat, maka Anda dianjurkan untuk melakukan cek kesuburan.
Jenis-jenis pemeriksaan kesuburan
Kondisi kesehatan secara umum dapat memengaruhi tingkat kesuburan. Tes atau pemeriksaan kesuburan seringkali diawali dengan pemeriksaan fisik. Kemudian akan dilanjutkan dengan tes-tes khusus pada bagian reproduksi dan pemeriksaan kelamin.
Cek kesuburan pria
- Analisis sperma. Anda akan diminta memberikan contoh air mani untuk dilakukan pemeriksaan. Dapat diperoleh melalui masturbasi atau saat berhubungan seksual dan mengeluarkan air mani ke tempat khusus. Kemudian akan dilakukan analisis sperma.
- USG. Melalui proses pemeriksaan USG, dokter dapat mendeteksi kemungkinan adanya gangguan pada organ reproduksi pria.
- Pemeriksaan hormon. Pemeriksaan ini perlu dilakukan guna menentukan tingkat testosteron dan hormon pria lainnya.
- Biopsi testis. Pada kasus tertentu, perlu diambil sampel dari jaringan testis. Tes ini bertujuan untuk memeriksa jika ada masalah pada proses produksi sperma.
- Pemeriksaan genetik. Kemungkinan dilakukannya tes ini untuk mengetahui apakah ada kelainan genetik yang dapat menyebabkan mandul.
Cek kesuburan wanita
- Tes ovulasi. Diperlukan pemeriksaan darah untuk mengukur tingkat hormon untuk menentukan apakah Anda berovulasi dan dapat menghasilkan sel telur secara teratur.
- Tes pencitraan. Pemeriksaan USG panggul bisa dilakukan untuk mencari kemungkinan gangguan pada rahim atau tabung saluran indung telur. Pada pemeriksaan kesuburan ini, cairan kontras khusus akan disuntikkan ke dalam rahim. Kemudian dilakukan foto rontgen untuk menentukan apakah rongga rahim normal, sekaligus memastikan cairan mengalir dengan baik dari tabung saluran indung telur.
- Hysteroscopy. Pemeriksaannya dilakukan dengan memasukkan alat khusus melalui leher rahim untuk memantau kondisi rahim dan memeriksa apakah terdapat kelainan.
- Tes hormon. Kemungkinan Anda akan diminta melakukan tes hormon terkait lainnya. Misalnya, hormon tiroid dan kelenjar pituitari atau hipofisis yang juga turut mengendalikan proses reproduksi.
Dalam menjalani serangkaian pemeriksaan kesuburan, terkadang tidak hanya berkisar masalah fisik, namun juga harus dipertimbangkan mengenai faktor psikologis dan biaya. Untuk itu dibutuhkan kesabaran, kerja sama, dan saling mendukung antar pasangan.