Ingin Operasi Payudara? Perhatikan Usia Minimal dan Syaratnya Dulu!

Operasi payudara yang dikenal juga dengan augmentasi payudara (breast augmentation) merupakan salah satu prosedur bedah plastik yang paling populer di dunia. Operasi pembesaran payudara umumnya dilakukan demi alasan kecantikan dengan tujuan untuk membuat payudara terlihat lebih besar dan berisi. 

Implan saline atau silikon yang digunakan dapat membantu mengubah bentuk payudara menjadi lebih simetris. Penggunaan implan juga dapat memperbaiki ukuran payudara dalam prosedur operasi rekonstruksi payudara.

Meski aman, prosedur operasi pembesaran payudara harus dilakukan secara hati-hati dan mempertimbangkan sejumlah aspek penting. Kamu perlu memahami segala manfaat dan risiko operasi payudara secara jelas sebelum menjalani tindakan operasi.

Adakah hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan operasi payudara? Berapa usia minimal untuk melakukan operasi pembesaran payudara? Apa saja syarat yang harus dipenuhi sebelum operasi pembesaran payudara?

Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan operasi payudara

Berapa usia minimal untuk melakukan operasi pembesaran payudara?

Secara umum, ada aturan yang disepakati oleh para dokter bedah plastik mengenai usia minimal seseorang dalam melakukan operasi payudara. Khusus implan payudara saline, batasan usia minimal adalah 18 tahun, sedangkan operasi pembesaran payudara dengan implan silikon mewajibkan pasien harus berusia di atas 22 tahun. Kisaran usia ini menjadi acuan karena umumnya payudara seseorang akan terus bertumbuh sampai usia tersebut.

Apa saja syarat yang harus dipenuhi sebelum operasi pembesaran payudara?

Ada sejumlah kondisi yang harus dipastikan sebelum seorang pasien menjalani operasi pembesaran payudara. Kondisi ini menjadi ukuran apakah seseorang bisa menjalani tindakan ini atau tidak. Kondisi-kondisi tersebut adalah:

• Sehat secara fisik dan mental
• Tidak menderita infeksi atau kanker payudara 
• Memiliki keinginan yang realistis terhadap operasi payudara
• Sedang tidak hamil ataupun menyusui
• Payudara sudah sepenuhnya berkembang atau melewati masa pertumbuhan
• Tidak nyaman dengan kondisi payudara yang dimiliki, baik asimetris maupun terlalu kecil
• Hasil pemeriksaan melalui tes darah dan gambar payudara tidak menunjukkan kondisi yang dapat meningkatkan risiko komplikasi

Hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan operasi payudara lainnya

Pada masa persiapan operasi payudara, pasien perlu memperhatikan asupan yang dikonsumsi, seperti tidak mengonsumsi aspirin karena berisiko meningkatkan perdarahan, berhenti merokok atau apapun yang mengandung nikotin, tidak konsumsi alkohol, serta menyesuaikan segala jenis obat termasuk vitamin dan obat herbal.

Umumnya, operasi pembesaran payudara membutuhkan anestesi umum dengan durasi waktu bedah plastik sekitar 1-2 jam. Pasca-operasi, dokter mungkin akan meresepkan obat anti-nyeri seperti acetaminophen untuk mengurangi rasa tidak nyaman.

Hal yang perlu diketahui saat masa pemulihan setelah operasi memperbesar payudara:

• Beristirahat total pasca bedah plastik setidaknya 1-2 minggu 
• Tidak melakukan aktivitas berat sekitar 1 bulan
• Mengenakan bra olahraga (tanpa kawat) selama 3 bulan pasca-operasi
• Tidak boleh mengemudi setidaknya selama 1 minggu

Baca juga: Upgrade Penampilan dengan Implan Payudara, Kenali Jenis dan Prosedurnya!

Berapa lama implan payudara dapat bertahan?

Hasil operasi pembesaran payudara biasanya akan mulai terlihat dan terasa lebih alami setelah beberapa bulan kemudian. Meski sudah menjalani operasi payudara, kenaikan atau penurunan berat badan serta bertambahnya usia juga dapat memengaruhi tampilan payudara.

Jika merasa kurang puas dengan penampilan payudara, silakan konsultasikan ke dokter bedah plastik yang menangani untuk dilakukan operasi lanjutan untuk memperbaiki masalah tersebut, termasuk ketika implan payudara pecah. 

Operasi implan payudara sendiri bersifat tidak permanen sehingga diperlukan tindakan bedah plastik lanjutan sekitar 10-15 tahun kemudian. Selain itu, pasien operasi payudara juga direkomendasikan untuk menjalani pemeriksaan rutin dengan MRI atau ultrasonografi setiap 2-3 tahun sekali untuk memantau kondisi implan payudara.