Normal atau tidaknya tes asam urat harus dikonfirmasi melalui tes medis. Hasil tes ini digunakan untuk membandingkan kadar asam urat pasien dengan kadar asam urat normal sebagai nilai rujukan. Kadar asam urat normal pada pria adalah 3,4-7,0 mg/dl. Kadar asam urat normal pada wanita adalah 2,4-5,7 mg/dl, sementara pada anak-anak usia 10-18 tahun kadar normalnya adalah 2,0-5,0 mg/dl.
Beberapa tes yang dapat digunakan untuk mendiagnosis asam urat adalah tes cairan sendi, tes darah, tes urine, rontgen sinar-X, CT-scan, dan ultrasound (USG).
Asam urat tinggi berarti kadar asam urat pasien di atas normal. Beberapa faktor yang meningkatkan risiko ini adalah: pertambahan usia dan jenis kelamin pria, riwayat kesehatan keluarga, obesitas, konsumsi obat-obatan tertentu, kondisi medis tertentu (diabetes, gangguan fungsi ginjal, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan sindrom metabolik), mengonsumsi makanan yang mengandung banyak purin dengan berlebihan, konsumsi alkohol secara berlebihan, baru mengalami cedera dan operasi.
Kadar asam urat di atas normal berisiko menimbulkan komplikasi berupa tophi, kerusakan sendi, gagal ginjal, dan batu ginjal.
Umumnya, gejala asam urat tinggi adalah nyeri sendi parah dan mendadak, sendi bengkak, sendi kemerahan, sendi terasa hangat dan lunak ketika ditekan.
Sayangnya, penderita asam urat tidak bisa sembuh total dari penyakitnya. Namun, penyakit ini bisa dikontrol dengan obat-obatan dan menjalani gaya hidup sehat untuk mencegah risiko kekambuhan serta perkembangan penyakit yang semakin parah.
Kadar asam urat rendah adalah kondisi yang terjadi ketika tubuh kekurangan produksi purin untuk membentuk asam urat. Serupa kadar asam urat tinggi, hypourisemia juga memerlukan penanganan yang tepat.
Kadar asam urat di bawah normal sering dikaitkan dengan gangguan kardiovaskular, kanker, serta stres oksidatif dan disfungsi endotel yang dapat berdampak pada hipertensi dan diabetes.
Bayam, minuman manis, minuman beralkohol, asparagus, kembang kol, jamur, daging merah, makanan berlemak, kedelai olahan (tempe dan tahu), makanan laut, jeroan, dan makanan yang mengandung fruktosa.
Selain melakukan cek asam urat secara rutin, asam urat tinggi dapat dicegah dengan memastikan berat badan tetap ideal, menerapkan pola makan sehat dan mengontrol konsumsi makanan penyebab kadar uric acid tinggi, mengonsumsi air putih yang cukup, dan rutin berolahraga.
Selain mengonsumsi obat yang diresepkan dokter, gejala asam urat dapat diminimalkan dengan beristirahat, mengangkat anggota tubuh yang terasa nyeri untuk mengurangi pembengkakan, kompres es pada sendi yang meradang selama sekitar 20 menit lalu ulangi sesering yang dibutuhkan.
Obat asam urat dikonsumsi setelah mendapatkan hasil tes yang mengonfirmasi bahwa kadar asam urat kamu tidak normal. Jika merasakan gejala yang kamu curigai, segera periksakan diri ke dokter untuk menjalani tes. Kamu tidak disarankan untuk mengonsumsi obat asam urat tanpa tes karena gejala asam urat mirip dengan gejala beberapa penyakit lain, seperti radang sendi dan rematik.