
Ringkasan
Tutup
Tutup
- Saya memiliki minus 500 (rabun jauh) pada kedua mata sehingga harus pakai kacamata sejak SMA. Meskipun sekarang usia saya 40 tahun, saya tetap ingin melakukan operasi LASIK supaya penglihatan jadi lebih tajam. Akhirnya, saya menemukan metode LASIK tanpa pisau;
- Operasi LASIK ternyata tidak semenyeramkan yang dibayangkan, bahkan tidak sakit sama sekali. Berkat perawat yang ramah, saya enggak cemas ataupun takut. Dokternya pun berkompeten sehingga saya jadi lebih percaya diri untuk lanjut operasi LASIK;
- Setelah LASIK, petugas operasi memasangkan eye shield. Alat ini baru boleh dilepas sekitar 4 jam setelah operasi. Saya juga harus membatasi aktivitas karena mata saya akan cenderung berair selama sebulan;
- Kamu juga bisa menjalani pemeriksaan kesehatan dengan membeli paket treatment melalui HDmall. Kunjungi link berikut untuk membeli paket perawatan kesehatan yang kamu butuhkan:
- Bingung soal pemeriksaan mata? Tenang saja! Kamu bisa menggunakan fitur chat untuk berkonsultasi dengan apoteker kami secara gratis untuk menemukan paket perawatan kesehatan yang sesuai dengan kondisi, budget, dan lokasi kamu.
LASIK adalah metode koreksi mata yang kini banyak dipilih karena bisa membantu meningkatkan kualitas dan ketajaman penglihatan. Saya pun berniat untuk melakukannya, karena saya memiliki minus 500 (rabun jauh) pada kedua mata sehingga harus pakai kacamata sejak SMA. Walaupun usia saya sekarang menginjak 40 tahun, saya tetap ingin di-LASIK supaya penglihatan jadi lebih jelas dan tajam.
Sebelum masuk ruang operasi, saya disarankan untuk melakukan pemeriksaan mata dan pengukuran mata secara detail. Lebih lengkapnya, akan saya ceritakan dalam review operasi LASIK berikut ini.
Persiapan sebelum operasi LASIK
Saya sudah booking jadwal operasi LASIK di jam 9 pagi. Pertama, petugas rumah sakit akan melihat riwayat kesehatan saya sebelumnya, lalu perawat melakukan anamnesis. Dia membawa beberapa dokumen berisi informasi prosedur LASIK dan perlu saya tanda tangani sebagai bentuk persetujuan.
Seminggu sebelum operasi, saya sudah banyak bertanya dengan perawat mengenai persiapan sebelum LASIK. Nah, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum operasi LASIK, yaitu:
- Menghindari pakai softlens lunak minimal 3 hari maupun softlens keras minimal 7 hari;
- Minum obat yang diresepkan dokter sebelum ke rumah sakit;
- Membawa teman atau kerabat pada hari-H operasi;
- Pada hari operasi, dianjurkan untuk mandi dan keramas, tidak makeup, dan menghindari penggunaan krim, losion, parfum, atau spray apa pun;
- Pada hari operasi, haru smembawa kacamata;
- Setelah operasi, boleh langsung pulang dan tidak perlu dirawat;
- Konsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan mata sehari setelah operasi LASIK.
Setelah mengisi data diri dan informasi yang dibutuhkan, perawat akan menanyakan soal jadwal operasi: ingin hari ini atau di hari lain? Nah, saya pribadi inginnya prosedur ini dilakukan sesegera mungkin.

Meskipun inginnya dilakukan hari ini, ternyata saya enggak bisa langsung operasi LASIK karena harus melakukan pemeriksaan mata dulu. Setelah itu, barulah dokter menginfokan jadwal operasi LASIK yang tepat sesuai kondisi mata.
Anjuran sebelum operasi LASIK
Setelah pemeriksaan mata, ternyata saya mengalami masalah mata kering dan saraf optik lebar. Selain itu, makta kanan saya juga terdapat lecet ringan di tepi kornea, bahkan ada butiran lemak tersumbat di pinggir kelopak mata.

Yang tak kalah penting, saya mengalami presbiopi atau mata tua. Nah, operasi LASIK ini bisa membantu mengatasi rabun jauh dan astigmatisme sehingga nantinya pandangan jadi lebih jelas dan sesuai jangkauan. Hanya saja, ada keterbatasan untuk kondisi presbiopi saya.
Selain itu, karena saya memiliki masalah mata merah dan pembuluh darah mata yang cukup banyak, dokter sudah mewanti-wanti sejak awal. Saya mungkin akan mengalami mata merah sekitar 1-2 minggu kemudian karenanya, namun tak perlu khawatir karena kondisi tersebut berangsur-angsur akan membaik dengan sendirinya.
Sementara untuk glaukoma, saya harus lebih berhati-hati dan menjaga supaya mata tidak terkena angin, kotoran, debu, atau sinar matahari yang terlalu silau. Untuk mata kering, mungkin mata saya bisa jadi lebih kering selama 1-2 bulan setelah LASIK. Saya dianjurkan untuk lebih sering meneteskan air mata buatan untuk menjaga kelembapannya.

Selama minggu pertama setelah LASIK, saya juga harus bisa menahan diri supaya enggak keseringan mengucek mata. Soalnya, kebiasaan ini bisa melukai kornea mata.
Prosedur operasi LASIK
Saya mendapatkan antrean operasi LASIK di jam 3 sore. Karena sudah selesai pemeriksana mata, perawat memboleskan saya untuk makan siang dulu. Saya juga sempat meneteskan tetes mata buatan untuk mencegah mata kering.

Entah karena faktor deg-degan atau enggak, saya sudah selesai makan siang lebih cepat. Saya bisa sempat tidur siang sejenak untuk mengistirahatkan mata.

Setelah memastikan hasil tes COVID-19 saya negatif, perawat memberikan saya obat-obatan tertentu untuk diminum sebelum operasi. Sealin itu, saya juga diminta mencuci muka dengan sabun khusus untuk membersihkan area kulit sekitar mata.

Setelah itu, perawat memakaikan baju operasi, topi khusus, dan meminta saya melepaskan semua perhiasan atau barang-barang penting lainnya. Saya diminta duduk di sofa, lalu diberikan anestesi, antiseptik, dan obat tetes mata khusus. Semua obat-obatan ini diberikan sebanyak 2 dosis dengan jarak 15 menit.

Setelah diteteskan obat-obatan tadi, rasanya tiba-tiba jadi susah sekali melihat sekitar. Soalnya, obat-obatan tersebut membuat pandangan saya jadi agak kabur. Katanya, ini adalah hal normal sebagai reaksi obat, jadi saya enggak perlu khawatir.
Karena masih dalam situasi pandemi, saya masih harus pakai masker selama operasi. Makanya, perawat langsung memakaikan masker baru dan menempelkan plester di bagian cuping hidung untuk mencegah maskernya bergeser selama operasi.

Saat menuju ke ruang operasi, tadinya saya ingin jalan sendiri saja. Namun, karena obat-obatan tadi bikin pandangan saya jadi buram, perawat takut kalau saya terjatuh saat berjalan. Akhirnya, mereka menawarkan saya untuk memakai kursi roda dan diantar sampai ke ruang operasi.

Ternyata, operasi LASIK tidak semenakutkan itu, lho! Rasanya juga enggak sakit sama sekali. Selama operasi, saya ditemani oleh banyak suster dan dokternya pun baik banget, sehingga saya jadi makin percaya diri untuk lanjut operasi LASIK.
Selama di ruang operasi, saya berbaring di tempat tidur dan badan saya titutupi oleh selimut. Saya juga diberikan semacam bola untuk digenggam, in case kalau saya tiba-tiba jadi grogi atau takut.

Setelah itu, dokter akan menempelkan semacam selotip di sekitar kelopak mata, lalu memasangkan alat khusus untuk membuka mata. Dengan begitu, mata saya tidak akan menutup selama operasi LASIK.
Selama operasi, dokter juga terus menginfokan langkah-langkah yang akan dilakukan. Satu-satunya hal yang harus saya lakukan saat itu adalah menatap lampu hijau yang ada di atas saya, tujuannya supaya bola mata tetap diam dan tidak bergerak kemana-mana.

Dokter mulai membuka kornea mata. Nah, prosedur LASIK kali ini tidak menggunakan pisau, tapi semacam laser untuk membuka kornea. Nah, pada waktu ini, saya mendengar ada suara-suara mesin.
Selesai di-laser, pandangan saya sempat mendadak hitam. Lama-lama, saya bisa lihat cahaya hijau tadi lagi. Dokter pun lanjut melakukan tahapan operasi selanjutnya, yaitu mengatur kelengkungan kornea.
Kemudian, dokter akan menutup kornea dan memberikan obat untuk menyelesaikan operasi LASIK untuk satu mata. Setelah itu, barulah dokter beralih ke bagian mata satunya dan melakukan prosedur yang sama.

Setelah dua mata selesai dioperasi, dokter meminta saya untuk duduk dan melakukan pemeriksaan mata. Syukurlah, operasi LASIK berjalan lancar. Perawat membawakan semacam penutup mata dan memasangkannya, lalu melakukan pengukuran tekanan darah.

Perasaan saya selama operasi LASIK, ternyata enggak sakit sama sekali. Soalnya, susternya sudah memberikan anestesi sebelum operasi. Plus, setiap stepnya juga tidak menggunakan pisau atau jarum sama sekali. Kira-kira prosedurnya memakan waktu sekitar 1 jam--enggak begitu lama, kan?

Setelah operasi, saya bisa langsung pulang dan rasanya benar-benar santai banget. Ada petugas yang membantu mendorongkan kursi roda untuk mengantarkan saya ke lobi rumah sakit. Namun, rasanya saya masih belum bisa bangun atau jalan sendiri karena matanya masih agak buram. Saya juga masih ngerasa kesulitan untuk melihat tulisan di handphone.

Untungnya, saya ditemani oleh keluarga karena saya enggak mungkin menyetir sendiri.
Perawatan setelah operasi LASIK
Sebelum masuk ke ruang operasi, suster sudah menjelaskan hal-hal yang harus saya lakukan setelah operasi LASIK. Yang paling utama, saya enggak boleh keramas dulu. Kalau mau keramas, sebaiknya ke salon saja--yang penting jangan keramas sendiri. Saya juga enggak boleh cuci muka dengan sabun atau busa, hanya boleh diusap-usap saja dengan lap bersih yang sudah direndam air dan diperas ke muka, tanpa mengenai area wajah.
- Setelah operasi, ada kemungkinan akan mengalami iritasi mata, sensasi panas seperti terbakar, berair, atau gampang silau selama 7 hari;
- Hindari mengucek mata dan hati-hati jangan sampai kemasukan air atau debu selama 7 hari ke depan;
- Tutupi mata sebelum tidur untuk 7 hari ke depan;
- Gunakan obat tetes mata dan obat-obatan lainnya sesuai rekomendasi dokter;
- Hindari tempat berdebu dan asap rokok, juga hpakai kacamata setiap kali ke luar rumah selama sebulan;
- Hindari penggunaan makeup selama seminggu dan jangan pakai makeup mata selama sebulan;
- Hindari aktivitas berenang selama sebulan;
- Jangan kelamaan membaca, menatap layar komputer, atau aktivitas yang membutuhkan fokus mata dalam waktu lama;
- Kontrol rutin sesuai anjuran dokter. Jika muncul efek samping tertentu atau gejala yang tidak biasa, segera periksakan diri ke dokter.
Begitu operasi LASIK selesai, petugas di ruang operasi akan memakaikan semacam eye shield. Alat ini boleh dilepas 4 jam setelah operasi. Intinya, saya harus menghindari semua kegiatan yang berisiko membuat mata saya berair, setidaknya selama sebulan.
Karena saya sudah mengalami abrasi kornea, dokter memberikan softlens untuk melindungi area kornea setelah operasi. Nah, softlens ini boleh dilepas keesokan harinya saat jadwal kontrol.

Saya juga diresepkan obat pereda nyeri berbentuk tablet dan antiseptik yang dipakai 1 tetes setiap mata, sebanyak 4 kali sehari yakni di pagi, siang, sore, dan sebelum tidur.
Suster sudah mewanti-wanti saya kalau pas bangun tidur nanti, penglihatan saya mungkin masih belum jelas. Namun, setidaknya jarak pandangnya sudah mulai membaik. Ingat lagi, saya punya minus 500 dan biasnaya membutuhkan penyesuaian selama 3 hari sampai ketajaman mata benar-benar pulih.
Saya juga diresepkan antibiotik dan air mata buatan yang enggak boleh terlewat. Cara pakai air mata buatan adalah tarik kelopak mata bawah ke arah bawah, lalu teteskan perlahan. Pokoknya enggak usah repot-repot membuka kelopak mata atas.
Selama 2-3 hari setelah LASIK, fokus mata saya mungkin masih dalam proses pemulihan. Sehingga kalau menyetir sendiri, mungkin lampu-lampu yang menyala di malam hari akan tampak menyebar. Wah, kalau gitu mending di rumah dulu saja deh, enggak usah kemana-mana.

Nah, buat kamu yang ingin melakukan operasi LASIK atau pemeriksaan mata lainnya dengan harga terjangkau dan pelayanan terbaik, booking via HDmall.id. Harganya bersahabat dan petugasnya benar-benar sangat membantu.