Lakukan Teknik Proning Ini untuk Bantu Tingkatkan Saturasi Oksigen Pasien COVID-19

Peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia dan keterbatasan pelayanan di rumah sakit membuat sebagian pasien Covid-19 terpaksa menjalani perawatan dan isolasi mandiri di rumah. Kondisi ini pun tak jarang menimbulkan risiko yang berbahaya jika tidak memahami cara penanganan yang tepat, terlebih ketika mengalami sesak napas.

Tabung oksigen yang seharusnya menjadi salah satu faktor penting juga tengah mengalami kelangkaan di banyak tempat. Ditambah lagi, kenaikan harga yang menggila menyebabkan sejumlah pasien COVID-19 tak mampu membelinya. 

Berangkat dari kondisi darurat ini, sejumlah peneliti meyakini bahwa teknik proning dapat membantu pasien COVID-19 yang mengalami gangguan pernapasan.

Baca juga: Lawan COVID-19, Ini Tips Isolasi Mandiri yang Aman buat Kamu

Apa itu teknik proning?

Salah satu gejala umum yang sering dialami oleh pasien COVID-19 akibat paparan virus corona adalah sesak napas. Hal ini pun dapat menurunkan tingkat saturasi oksigen yang berisiko menyebabkan penurunan kesadaran dan membahayakan nyawa pasien. 

Kabar baiknya, teknik proning dapat dilakukan untuk meringankan kondisi ini, bahkan pada sejumlah pasien COVID-19 yang berisiko mengalami gangguan pernapasan akut atau Acute Respiratory Disease Syndrome (ARDS).

Manfaat proning menjadi sangat penting bagi penderita COVID-19 yang mengalami penurunan saturasi oksigen karena kandungan oksigen dalam darah yang berkurang. Jangan lupa, selain dapat membuat pasien merasa sesak napas, kondisi ini bisa memicu risiko hipoksia. 

Gejala tersebut umumnya disebabkan oleh penumpukan cairan peradangan di bagian belakang punggung paru-paru akibat virus corona yang mengganggu proses pertukaran udara di paru-paru.

Teknik proning atau proning position merupakan cara alami yang bisa dilakukan dengan mengambil posisi tengkurap dan menggunakan beberapa bantal sebagai penyanggah selama beberapa waktu tertentu. Teknik ini diyakini dapat membantu meningkatkan saturasi oksigen dan mengurangi gejala sesak napas yang dirasakan untuk sementara waktu, terlebih ketika pasien mengalami sesak napas dan tidak memiliki tabung oksigen di rumah.

Baca juga: 3 Risiko Komplikasi Virus Corona (Covid-19) pada Paru Paru

Bagaimana melakukan proning untuk bantu menaikkan saturasi oksigen?

Ketahui cara teknik proning yang benar dan atur waktu untuk masing-masing posisi selama 30 menit. Siapkan dan letakkan bantal pada beberapa posisi, meliputi 1 bantal pada bagian kepala atau leher, kemudian 1-2 bantal lainnya di bagian bawah dada atau perut, dan 2 bantal lain yang ditaruh di bagian kaki (di bawah tulang kering).

Ada 5 tahapan dan posisi berbeda pada teknik proning yang bisa dilakukan oleh pasien COVID-19, yaitu:

• Posisi tengkurap: Berbaring dalam posisi tengkurap atau telungkup (kepala dapat menoleh ke salah satu sisi; kiri atau kanan)
• Posisi miring ke kanan: Ganti posisi tubuh dengan miring ke arah samping dan bertumpu pada sisi kanan tubuh. Letakkan tangan di depan perut
• Posisi duduk: Duduk dan tumpuk bantal di bagian belakang tubuh hingga ke bagian punggung, biarkan tubuh agak condong ke belakang
• Posisi miring ke kiri: Ganti posisi tubuh dengan miring ke arah samping dan bertumpu pada sisi kiri tubuh. Letakkan tangan di depan perut;
• Posisi tengkurap: Kembali ke posisi awal. Berbaring dalam posisi tengkurap atau telungkup (kepala dapat menoleh ke salah satu sisi; kiri atau kanan)

Hal yang perlu diperhatikan oleh pasien COVID-19 saat melakukan proning

Ada sejumlah kondisi yang tidak memperbolehkan pasien COVID-19 melakukan teknik proning, di antaranya:

• Ibu hamil yang sudah memasuki masa kehamilan 24 minggu
• Memiliki riwayat penyakit jantung
• Memiliki masalah fraktur tulang
• Memiliki masalah trombosis vena dalam
• Memiliki berat badan berlebih atau obesitas

Pasien COVID-19 yang akan menjalani isolasi mandiri di rumah sebaiknya menyediakan tabung oksigen dan pulse oximeter untuk memantau kadar saturasi oksigen. Kadar saturasi oksigen normal (%SpO2) umumnya berkisar antara 95-100 persen. Jika saturasi oksigen terus menurun dan berada di bawah angka 94 persen, segera lakukan teknik proning.

Selain itu, pahami bahwa teknik proning tidak boleh dilakukan sesaat setelah makan. Ada baiknya untuk memberikan jeda hingga sekitar satu jam terlebih dahulu. 

Lakukan teknik proning pada posisi senyaman mungkin dan ubah posisi setiap 30 menit sekali, termasuk penyesuaian posisi bantal dalam memberikan area tekanan. Terus pantau kondisi kesehatan dan konsultasikan pula dengan dokter untuk penanganan COVID-19 ketika sedang menjalani isolasi mandiri.

Baca juga: Penggunaan Azithromycin dan Oseltamivir pada Pasien COVID-19