Pemeriksaan TORCH saat Hamil, Ini Manfaat dan Biayanya


Pemeriksaan TORCH

Klik link di bawah ini untuk mempermudah menemukan informasi yang mau kamu simak:

Buka

Tutup

Pemeriksaan TORCH saat hamil merupakan salah satu cara mendeteksi sejumlah risiko infeksi penyebab penyakit yang dapat menular ke bayi dalam kandungan. Apa saja jenis penyakit yang bisa terdeteksi melalui tes TORCH? Berikut pentingnya manfaat pemeriksaan TORCH pada ibu hamil!

Apa manfaat tes TORCH pada ibu hamil?

Tes TORCH merupakan bentuk pemeriksaan kehamilan untuk mendeteksi infeksi yang bisa membahayakan kondisi bayi dalam kandungan. Selain itu, pemeriksaan TORCH penting dilakukan untuk menentukan metode pengobatan yang tepat serta mencegah komplikasi pada bayi baru lahir.

Manfaat tes TORCH pada ibu hamil:

  • Bentuk deteksi dini. Pemeriksaan TORCH saat hamil bisa mendeteksi infeksi, khususnya bagi ibu hamil yang tidak memiliki gejala apapun
  • Rencana kehamilan. Tes TORCH juga bisa menjadi faktor penting untuk mempertimbangkan waktu perencanaan kehamilan yang tepat
  • Cek kondisi janin. Pemeriksaan TORCH juga bermanfaat untuk memantau kondisi dan perkembangan janin dalam kandungan
  • Penentuan pengobatan. Hasil tes TORCH positif memerlukan tindakan medis tertentu untuk melindungi janin dari risiko penularan dan komplikasi

Penyakit apa saja yang terdeteksi pada tes TORCH?

Pemeriksaan TORCH bermanfaat untuk mendeteksi beberapa risiko penyakit selama kehamilan yang bisa menyerang ibu hamil dan bayi baru lahir. Jenis penyakit yang bisa terdeteksi melalui tes TORCH adalah toksoplasmosis, sifilis, rubella, sitomegalovirus (CMV), dan herpes.

1. Toxoplasmosis

Infeksi toxoplasmosis terjadi karena parasit Toxoplasma gondii biasanya ditemukan pada kotoran hewan, seperti kucing. Tak hanya itu, makanan mentah atau tidak matang, seperti daging dan telur juga bisa menjadi penyebab infeksi.

Infeksi toxoplasmosis berisiko menyebabkan bayi mengalami kerusakan otak, kelainan kongenital, hidrosefalus, gangguan motorik, tuli, kebutaan, dan gangguan mental pada bayi lahir. Gejala toksoplasma ringan dapat berupa flu, mudah lelah, dan demam. Namun, diagnosa toxoplasmosis cukup sulit terdeteksi.

2. Sifilis

Sifilis termasuk infeksi menular seksual yang bisa menular dari ibu kepada janin selama kehamilan. Sifilis atau penyakit singa berisiko menyebabkan berat badan bayi rendah, persalinan prematur, hingga gangguan pendengaran. 

Tak hanya itu, seringnya bergonta ganti pasangan seksual sebagai penyebab penularan dapat mengakibatkan risiko yang membahayakan bagi proses perkembangan bayi, bahkan kematian sebelum lahir. Maka, tes sifilis yang juga termasuk ke dalam pemeriksaan infeksi menular seksual ataupun medical check up perlu dilakukan terutama sebelum merencanakan kehamilan.

3. Rubella

Rubella atau campak Jerman merupakan infeksi virus yang bisa ditularkan dari ibu hamil kepada bayi. Infeksi virus rubella mudah menular saat bersin atau batuk dan berisiko menimbulkan gangguan penglihatan, kelainan jantung, maupun kelainan darah pada janin. Oleh sebab itu, penting untuk mendapatkan vaksin MR atau vaksin MMR sebagai bentuk pencegahan terhadap infeksi Rubella.

4. Cytomegalovirus (CMV)

Sitomegalovirus atau Cytomegalovirus (CMV) termasuk jenis penyakit herpes yang terjadi akibat infeksi bawaan pada bayi. Penularan infeksi CMV biasanya disebabkan oleh hubungan seksual dengan penderita. Infeksi CMV pada bayi bisa menyebabkan gangguan kesehatan jangka panjang, seperti gangguan penglihatan, pendengaran, pneumonia, hingga cacat mental. 

5. Herpes

Ibu hamil yang menderita herpes juga berisiko tinggi menularkan infeksi virus herpes simpleks (HSV) pada janin saat proses persalinan normal berlangsung. Virus ini bisa menyebabkan herpes pada mulut (oral) atau herpes kelamin. Gejala infeksi Herpes Simplex Virus (HSV) pada bayi dapat berupa ruam pada mulut, mata, dan kulit, gangguan pernapasan, serta kejang.

Pemeriksaan TORCH kapan perlu dilakukan?

Pemeriksaan TORCH pada ibu hamil dapat dilakukan selama masa kehamilan, terutama jika dicurigai adanya potensi masalah pada kehamilan. Umumnya, tes TORCH akan dilakukan pada pemeriksaan kehamilan pertama. Pemeriksaan TORCH sendiri penting dilakukan untuk memantau kondisi bayi dan ibu hamil selama kehamilan. 

Tes TORCH dilakukan melalui pengambilan sampel darah untuk meneliti antibodi IgG atau IgM. Jika hasil tes TORCH antibodi IgM positif, maka perlu dilakukan pemeriksaan lanjut untuk memastikan apakah benar terjadi infeksi atau tidak. Sedangkan, hasil pemeriksaan TORCH positif pada antibodi IgG, berarti ada kemungkinan tubuh pernah terinfeksi dan sudah terbentuk kekebalan terhadap penyakit tersebut.

Pemeriksaan TORCH lanjutan dapat berupa:

  • Tes pungsi lumbal: Untuk mendeteksi infeksi toxoplasmosis, rubella, dan herpes 
  • Tes kultur lesi kulit atau biopsi kulit: Untuk mencari tahu penyebaran virus herpes simplex (HSV)
  • Tes kultur urine: Untuk mendeteksi infeksi cytomegalovirus (CMV)

Berapa biaya pemeriksaan TORCH untuk ibu hamil?

Pemeriksaan TORCH untuk ibu hamil bisa dilakukan saat pemeriksaan kehamilan. Kamu bisa booking paket pemeriksaan TORCH di HDmall.id dengan harga, mulai dari Rp2.000.000. Dapatkan beragam promo menarik dengan biaya pemeriksaan TORCH yang terjangkau via HDmall.id.

Jika memerlukan informasi lengkap seputar paket tes TORCH dalam pemeriksaan kehamilan, kamu bisa tanyakan ke tim customer service HDmall.id yang siap membantu memberikan rekomendasi paket terbaik sesuai kebutuhan, budget, dan lokasimu.

Baca juga artikel lain seputar kehamilan:

Referensi

Buka

Tutup