10 Makanan setelah Melahirkan ini Sebaiknya Dihindari Demi Si Buah Hati


Klik link di bawah ini untuk mempermudah menemukan informasi yang mau kamu simak:

Buka

Tutup

Usai mengerahkan segenap tenaga untuk melahirkan, kini ibu mulai menikmati masa-masa menyusui Si Kecil. Nah, produksi ASI ini tentunya dipengaruhi oleh asupan makanan sehari-hari. Ternyata, ada beberapa jenis makanan setelah melahirkan yang sebaiknya dihindari, lho!

Walau setiap nutrisinya bermanfaat bagi bayi, ada beberapa kandungan yang bisa menimbulkan reaksi tidak nyaman, baik di sisi ibu maupun Si Kecil. 

Kenapa ibu harus memperhatikan asupan makanan setelah melahirkan?

Saat di dalam perut, bayi menerima nutrisi melalui asupan makanan ibu yang mengalir lewat plasenta. Nah, saat lahir, bayi menggantungkan asupan nutrisinya melalui ASI.

Bayi juga bisa mendapatkan nutrisi dari susu formula pada ibu yang tidak dapat menyusui karena alasan tertentu. Akan tetapi, dibandingkan susu formula, pemberian ASI eksklusif terbukti lebih baik dan sehat untuk bayi.

Makanan apa pun yang dikonsumsi oleh ibu menyusui akan tersalurkan ke ASI. Bahkan, rasa dari makanan juga akan mengubah rasa ASI.

Karena itulah, ibu dianjurkan untuk mengonsumsi makanan bervariasi. Tak hanya baik untuk tubuh ibu, hal ini juga akan membantu mengenalkan berbagai rasa kepada bayi. Ketika bayi sudah mulai berkenalan dengan makanan pendamping ASI, bayi akan lebih mudah beradaptasi dengan tekstur dan rasa makanan.

Pantangan makanan setelah melahirkan

Pada dasarnya, semua makanan aman dikonsumsi oleh ibu menyusui. Namun, karena bayi juga akan mencicip rasa makanan, maka ibu perlu pintar memilih makanan yang bisa diterima oleh Si Kecil melalui ASI.

Nah, ada beberapa pantangan makanan setelah melahirkan atau masa nifas yang sebaiknya dihindari ibu menyusui:

1. Makanan pedas dan beraroma kuat

Jika doyan makanan pedas, sebaiknya tahan dulu hobi yang satu ini selama masa menyusui, setidaknya sampai 6 bulan ke depan. Banyak yang mengira bahwa hal ini dilakukan supaya bayi tidak ikut kepedasan. Padahal, itu cuma mitos dan bukan alasan utamanya.

Pada dasarnya, makanan pedas tidak mengubah rasa ASI menjadi pedas. Namun, makanan setelah melahirkan sebaiknya jangan yang pedas-pedas untuk menghindari masalah pencernaan pada ibu. 

Alih-alih bermanfaat, makanan pedas berisiko membuat ibu mengalami diare hingga dehidrasi. Hal serupa juga berlaku untuk masakan lain yang beraroma kuat akibat tambahan kayu manis, bawang, bumbu kari, dan merica.

2. Makanan berlemak tinggi

Makanan berlemak tinggi juga sebaiknya dihindari setelah melahirkan. Pasalnya, jenis makanan ini dapat menimbun lemak dalam tubuh. Akibatnya, usaha untuk mengembalikan tubuh singset seperti semula jadi gagal.

Sebagai solusinya, gunakan sumber minyak yang sehat seperti minyak ikan, minyak yang mengandung omega 3 dan 6, atau minyak nabati. Beragam sumber minyak tersebut justru bagus bagi kesehatan.

3. Makanan yang mengandung gas dan asam

Kalau orang tua saja bisa mengalami perut kembung akibat makanan yang mengandung gas, hal ini juga bisa terjadi pada Si Kecil. Karena itulah, makanan yang mengandung gas perlu dipantang oleh ibu yang sedang menyusui.

Conntoh sayuran yang dapat memicu gas dalam saluran cerna antara lain bawang, kubis, borkoli, hingga timun. Produk susu berupa keju bertekstur lunak, es krim, hingga minuman berkarbonasi juga bisa memberikan risiko yang sama.

Selain itu, hindari juga makanan yang rasanya cenderung asam setelah melahirkan. Mulai dari jeruk, lemon, jeruk bali, jeruk nipis, stroberi, kiwi, hingga nanas. Rasa asam dari buah tersebut dapat mengganggu sistem pencernaan bayi.

4. Ikan bermerkuri

Sebetulnya, konsumsi ikan sangat baik bagi ibu menyusui. Kandungan omega 3 di dalamnya juga dapat membantu mengoptimalkan perkembangan otak bayi.

Namun, penting untuk lebih berhati-hati saa tmemilih jenis ikan karena beberapa di antaranya berpotensi tercemar zat berbahaya, seperti merkuri. Hal ini biasanya terjadi pada ikan-ikan bersar yang lebih lama ada di dalam laut.

5. Kacang-kacangan

Pantangan makanan setelah melahirkan yang satu ini tidak berlaku umum, tetapi hanya bagi ibu yang alergi terhadap kacang-kacangan. Jika ibu atau ayah memiliki alergi kacang, sebaiknya hindari makanan ini setidaknya sampai Si Kecil selesai disapih.

Pasalnya, komponen alergenik dalam kacang bisa mengalir dengan muda melalui ASI. Jika ibu telanjur makan kacang, segera cek tubuh Si Kecil. Bayi yang mengalami alergi kacang biasanya akan mengalami gejala seperti ruam, bintik merah, atau bengkak pada kulit.

6. Gandum

Bayi bisa menjadi rewel, sakit perut, bahkan mengalai perdarahan saat buang air besar akibat paparan gluten. Nah, gluten ini bisa ditemukan pada gandum.

Jika gejala tadi muncul pada Si Kecil, segera hentikan konsumsi makanan mengandung gluten, ya.

7. Susu

Meski tergolong jarang, ibu juga sebaiknya berhati-hati saat ingin minum susu setelah melahirkan. Perhatikan reaksi pada tubuh Si Kecil, segera konsultasikan ke dokter jika muncul ruam atau gangguan pernapasan terutama setelah Si Kecil menyusu.

8. Obat-obatan tertentu

Sama seperti saat hamil, berhati-hatilah saat mengonsumsi obat jenis apa pun. Pastikan ibu sudah berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter sebelum minum obat.

Sama seperti makanan, obat yang dikonsumsi oleh ibu dapat mengalir dengan mudah ke saluran pencernaan bayi melalui ASI. Jadi, jangan sampai obat yang sedang dikonsumsi malah berdampak buruk bagi Si Kecil.

Hal ini berlaku juga jika ibu ingin mencoba multivitamin baru atau sekadar minum obat biasa, pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu agar lebih aman.

9. Kafein

Makanan atau minuman mengandung kafein seperti teh, kopi, atau cokelat sebaiknya dihindari selama masa menyusui. Pasalnya, kandungan kafein yang masuk ke dalam tubuh bayi lewat ASI dapat mengganggu tidurnya di waktu malam.

10. Alkohol

Tidak ada kadar alkohol yang aman bagi bayi yang masih menyusu. Sekecil apa pun kadar alkohol yang diminum ibu, dikhawatirkan dapat memberikan efek buruk bagi tubuh bayi. 

Ciri-ciri bayi alergi

Setiap bayi itu unik. Ada bayi yang mengalami alergi terhadap makanan tertentu, tapi ada juga yang tidak. Namun, makanan yang dikonsumsi oleh ibu bisa saja membuat bayi alergi.

Berikut ciri-ciri bayi alergi dari makanan yang dikonsumsi ibu menyusui:

  • Muncul eksim pada kulit
  • Bayi jadi lebih rewel
  • Bayi mengalami hidung tersumbat
  • Bayi mengalami diare

Untuk memastikan apakah bayi mengalami alergi karena makanan yang dikonsumsi oleh ibu, sebaiknya catat setiap makanan yang ibu makan. Setelah itu, perhatikan kondisi Si Kecil dalam waktu 2-6 jam setelah ibu makan atau sesi menyusui. Rentang waktu inilah yang menjadi penentu apakah makanan tersebut aman atau tidak bagi Si Kecil.

Beberapa pantangan makanan setelah melahirkan tersebut mungkin belum mencakup seluruhkan. Maka itu, selalu perhatikan reaksi Si Kecil setelah ibu mengonsumsi makanan apa pun. Segera bawa anak ke dokter jika muncul tanda-tanda alergi.

Referensi

Buka

Tutup