Klik link di bawah ini untuk mempermudah menemukan informasi yang mau kamu simak:
Tutup
Tutup
- 1. Vaksin COVID-19 mengandung magnet?
- 2. Benarkah ada 10 dokter meninggal setelah disuntik vaksin COVID-19?
- 3. Vaksin corona itu mRNA yang bisa sebabkan mutasi virus dan mengubah DNA manusia?
- 4. Vaksin Sinovac itu diperuntukkan bagi ayam, bukan manusia?
- 5. Vaksin COVID-19 merusak sel otak dan sel darah?
- 6. Vaksin COVID-19 bikin mandul?
- Booking tes COVID-19 di HDmall.id dengan diskon spesial.
Di tengah meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap vaksin COVID-19, ada saja segelintir hoaks alias berita bohong yang membuat sebagian lainnya jadi 'ogah' divaksin. Padahal, vaksin COVID-19 ini penting untuk membentuk kekebalan tubuh supaya tidak tertular virus corona.
Bayangkan, kalau ada banyak orang yang termakan hoaks vaksin COVID-19, hal ini pastinya akan menghambat upaya pemerintah dalam menyukseskan vaksinasi ke seluruh lapisan masyarakat. Dampaknya, upaya membentuk herd immunity atau kekebalan kelompok di Indonesia terancam tidak maksimal.
Daftar hoaks vaksin COVID-19 yang terbukti salah
1. Vaksin COVID-19 mengandung magnet?
SALAH! Vaksin COVID-19 tidak mengandung magnet atau microchip yang bisa membuat koin logam menempel di lengan orang yang divaksin, seperti berita yang sempat beredar belakangan ini.
Kenapa koin bisa menempel di lengan yang kebetulan terjadi pada orang-orang yang sudah divaksin? Lengan tersebut kemungkinan sedang berkeringat sehingga koin bisa menempel dengan mudah.
Vaksin berisi kombinasi protein, garam, lipid, dan pelarut -- tidak ada logam di dalamnya. Toh, lubang jarum suntik sangat kecil sehingga tidak mungkin ada partikel magnetik yang bisa melewatinya.
Baca juga: Pahami Informasi Ini Sebelum Vaksin COVID-19!
2. Benarkah ada 10 dokter meninggal setelah disuntik vaksin COVID-19?
TIDAK BENAR! Faktanya, kesepuluh dokter tersebut memang meninggal tetapi bukan karena efek vaksin COVID-19, melainkan karena infeksi COVID-19. Waktunya pun tidak bersamaan dalam kurun waktu 24 jam.
Kabar hoaks vaksin COVID-19 ini pun baru muncul belakangan. Padahal, wafatnya dokter-dokter tersebut terjadi di bulan September dan Desember 2020, saat program vaksinasi COVID-19 belum dilaksanakan di Indonesia.
3. Vaksin corona itu mRNA yang bisa sebabkan mutasi virus dan mengubah DNA manusia?
SALAH! Vaksin COVID-19 yang berbasis mRNA tidak menginstruksikan mutasi virus, tetapi lebih ke merangsang respons imun. Makanya, tubuh orang yang divaksin akan membentuk antibodi yang dapat mencegah infeksi virus corona, bukan mengubah DNA manusia.
4. Vaksin Sinovac itu diperuntukkan bagi ayam, bukan manusia?
SALAH! Vaksin Sinovac jelas ditujukan untuk melindungi manusia dari infeksi COVID-19. Dalam pengembangan vaksin Sinovac sendiri tidak menggunakan ayam, jadi tidak mungkin jika vaksin ini diperuntukkan bagi ayam. Selain itu, tidak ada bukti bahwa ayam-ayam jadi mati setelah divaksin Sinovac.
Toh, Indonesia bukanlah satu-satunya negara yang menggunakan vaksin Sinovac. Negara Brazil, Turki, dan Chilli juga menggunakan vaksin COVID-19 ini.
Baca selengkapnya: 6 Vaksin COVID-19 Telah Disetujui WHO, Sinovac yang Terbaru
5. Vaksin COVID-19 merusak sel otak dan sel darah?
SALAH! Kandungan aluminium dalam vaksin COVID-19 disebut-sebut bisa merusak sel otak dan sel darah manusia. Padahal, aluminium tersebut justru membuat vaksin jadi lebih efektif, lho!
6. Vaksin COVID-19 bikin mandul?
SALAH! Mitos vaksin COVID-19 ini bermula dari adanya informasi yang menyebutkan bahwa kandungan vaksin dapat menyerang protein penting bernama syncytin-1. Protein tersebut dibutuhkan dalam perkembangan plasenta.
Padahal, struktur protein spike pada plasenta dan messenger RNA dalam vaksin sangat berbeda. Jadi, tidak ada kaitannya antara vaksin COVID-19 dengan risiko kemandulan alias infertilitas.
Mulai sekarang, berhati-hatilah dalam menerima dan menyebarkan informasi apa pun, apalagi yang berhubungan dengan vaksin COVID-19. Ingatlah panduan bersosial media: saring sebelum sharing. Pastikan informasinya sudah benar dan akurat sebelum kamu bagian ke orang lain agar kita semua terhindar dari hoaks vaksin COVID-19 yang menyesatkan.
Jika merasakan gejala-gejala COVID-19, kamu diharapkan untuk segera melakukan tes COVID-19. Akan lebih baik jika kamu melakukan tes PCR karena tes ini lebih akurat. Nah, kamu tidak perlu bingung jika membutuhkan tes COVID-19. Cukup klik hdmall.id, kamu dapat menemukan puluhan klinik tepercaya yang menyediakan layanan ini.
Sebagai ecommerce kesehatan terlengkap di Indonesia, HDmall memastikan kamu dapat memilih klinik dan layanan yang paling pas dengan kebutuhanmu. Enggak perlu khawatir soal harga karena harga tes COVID-19 di HDmall, baik PCR maupun antigen, benar-benar terjangkau.
Baca juga: Penyintas COVID-19 Tetap Perlu Divaksin, Bagaimana Aturannya?
Referensi
Tutup
Tutup
- Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Sosial (KPCPEN). [SALAH] Vaksin COVID-19 Mengandung Microchip Magnetik. (https://covid19.go.id/p/hoax-buster/salah-vaksin-covid-19-mengandung-microchip-magnetik). 21 Mei 2021.
- Kementerian Kesehatan - Sehat Negeriku. HOAX: Vaksin COVID-19 Mengandung Mikrocip Magnetis. ()https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/berita-utama/20210528/1137831/hoax-vaksin-covid-19-mengandung-mikrocip-magnetis/. 28 Mei 2021.
- Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Sosial (KPCPEN). Awas Hoaks - 10 Dokter Wafat karena COVID-19 dalam Waktu 24 Jam setelah Disuntik Vaksin. (https://covid19.go.id/p/hoax-buster/awas-hoaks-10-dokter-wafat-karena-covid-19-dalam-waktu-24-jam-setelah-disuntik-vaksin). 7 Mei 2021.
- Deutsche Welle (DW). Coronavirus vaccines: Fake news and myths go viral. (https://www.dw.com/en/coronavirus-vaccines-fake-news-and-myths-go-viral/a-55652267).
- Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Sosial (KPCPEN). [SALAH] “vaksin korongna itu mRNA, ini bukan vaksin tapi terapi gen, mRNA ini jadi instruksi untuk menyebabkan mutasi”. (https://covid19.go.id/p/hoax-buster/salah-vaksin-korongna-itu-mrna-ini-bukan-vaksin-tapi-terapi-gen-mrna-ini-jadi-instruksi-untuk-menyebabkan-mutasi). 16 April 2021.
- Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Sosial (KPCPEN). Awas Hoaks - “Vaksin Sinovac, Vaksin Yang Sebenarnya Diperuntukkan Untuk Ayam”. (https://covid19.go.id/p/hoax-buster/awas-hoaks-vaksin-sinovac-vaksin-yang-sebenarnya-diperuntukkan-untuk-ayam). 16 Maret 2021.
- WebMD. Why COVID Vaccines are Falsely Linked to Infertility. (https://www.webmd.com/vaccines/covid-19-vaccine/news/20210112/why-covid-vaccines-are-falsely-linked-to-infertility). 12 Januari 2021.