
Kanker serviks merupakan salah satu jenis penyakit kanker tertinggi kedua di Indonesia. Umumnya, gejala kanker serviks tidak diketahui karena jarang disadari di fase awal sehingga penanganannya seringkali terlambat.
Oleh sebab itu, setiap wanita disarankan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mencegah risiko penyakit kanker serviks. Salah satu jenis pemeriksaan yang bisa membantu mendeteksi adanya kelainan sel pada serviks atau leher rahim bisa dilakukan dengan pemeriksaan pap smear.
Pemeriksaan pap smear penting dilakukan karena dapat mendeteksi dini terhadap potensi penyakit kanker serviks pada wanita. Pap smear bekerja dengan cara mendeteksi adanya sel abnormal yang mungkin berkembang menjadi sel kanker akibat infeksi virus pada leher rahim (serviks).
Pemeriksaan pap smear direkomendasikan bagi wanita yang telah berusia 21 tahun dan yang sudah aktif berhubungan seksual. Hal ini juga berlaku pada wanita yang telah mendapatkan vaksin HPV.
Pap smear sebaiknya dilakukan secara rutin setiap 3 atau 5 tahun sekali. Namun, pada wanita dengan risiko tinggi, seperti penderita HIV dan memiliki sistem imun yang lemah biasanya perlu melakukan pap smear setahun sekali. Pemeriksaan ini bisa disesuaikan sesuai instruksi dokter berdasarkan usia dan hasil pap smear periode sebelumnya.
Selama 2-3 hari sebelum pemeriksaan, pasien tidak boleh berhubungan seksual maupun douching, tidak menggunakan semprotan, pembersih vagina, maupun obat vagina. Selain itu, hindari pemeriksaan pap smear pada saat menstruasi.
Pada pemeriksaan pap smear, pasien akan diminta berbaring telentang dengan posisi kedua kaki dilebarkan sambil ditekuk. Kemudian, dokter akan memasukkan alat spekulum pada vagina dan mengambil sampel sel dengan menggunakan alat khusus. Sampel tersebut akan diteliti di laboratorium dengan menggunakan mikroskop untuk mendeteksi ada tidaknya sel abnormal.
Pemeriksaan pap smear tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi bisa saja menimbulkan rasa tidak nyaman ketika pertama kali menjalaninya. Terlebih ketika dokter memasukkan alat spekulum ke dalam vagina saat pengambilan sampel sel pada serviks.
Hasil pap smear biasanya keluar setelah 2 minggu tes pemeriksaan dilakukan. Jika hasil pap smear negatif, berarti tidak ditemukan adanya sel abnormal pada serviks. Sedangkan, jika hasil positif, maka ada kemungkinan sel abnormal tersebut berkembang menjadi sel kanker di kemudian hari.
Serupa dengan tes pemeriksaan lain, tes pap smear bisa tidak sepenuhnya akurat. Hal itu bisa terjadi karena beberapa faktor, seperti kurangnya sampel sel yang diambil, terjadi peradangan, atau ada darah yang menghalangi sel abnormal. Untuk memastikan kembali hasilnya, dokter akan menyarankan tes pemeriksaan ulang pada 4-6 bulan kemudian. Beberapa pemeriksaan lanjutan juga mungkin diperlukan.
Kabar baiknya, di HDmall kamu dapat menikmati berbagai promo spesial, termasuk untuk booking pap smear. Di HDmall, harga pemeriksaan pap smear dimulai dari Rp390.000,-
Penting buat Kamu!!
Tutup
Tutup
- Pap smear penting untuk mendeteksi ada atau tidaknya kelainan sel pada serviks atau leher rahim. Supaya lebih praktis, kamu bisa memesan layanan pap smear melalui HDmall.id.
- Pap smear penting dijalani oleh perempuan berusia 21 tahun ke atas. Kamu juga dapat berkonsultasi dengan dokter kapan baiknya pemeriksaan pap smear diulang.
- Masih punya pertanyaan seputar pap smear? Tenang saja. Kamu bisa menggunakan fitur chat untuk berkonsultasi dengan apoteker kami secara gratis. Jadi, lindungi diri kamu dan orang-orang terdekatmu dengan menjalani pap smear, ya!