Cek Fakta Kesehatan: Penyebab Nyeri Penis Cuma Cedera?


Klik link di bawah ini untuk mempermudah menemukan informasi yang mau kamu simak:

Buka

Tutup

Segala jenis rasa sakit bisa terjadi di bagian tubuh mana saja. Pada pria, nyeri pada penis tentu menimbulkan kekhawatiran. Hal ini tidak hanya menyebabkan rasa tidak nyaman saat beraktivitas, tapi juga bisa mengganggu ereksi, proses buang air kecil, hingga orgasme. Memangnya apa saja penyebab nyeri penis pada pria?

Masalah pada organ vital pria ini bisa dialami di segala usia. Ada yang mengalami nyeri biasa atau ringan, tapi ada juga nyeri yang parah bahkan terjadi secara tiba-tiba.

Meski yang dirasakan cukup ringan, sebaiknya tetap jangan disepelekan. Bukan tidak mungkin jika rasanya bisa memburuk dari waktu ke waktu sehingga membutuhkan penanganan yang lebih intensif.

Mitos 1: Penyebab nyeri penis hanya cedera

Faktanya, nyeri pada penis dapat terjadi pada pangkal, batang, atau kepala penis. Selain itu, rasa sakit juga bisa memengaruhi bagian kulup atau kulit yang menutupi kepala penis.

Rasa sakitnya juga bisa disertai dengan gatal, panas seperti terbakar, atau berdenyut. Gejala ini tergantung dari penyebab yang membuat penis menjadi sakit.

Berbagai penyebab nyeri penis yang mungkin terjadi antara lain:

1. Cedera 

Seperti bagian tubuh lainnya, penis juga dapat mengalami cedera yang akhirnya menyebabkan nyeri. Cedera ini bisa terjadi karena:

  • Kecelakaan
  • Meletakkan alat seperti cincin di ujung penis, dengan tujuan memperpanjang ukuran penis
  • Pemasangan kateter, untuk mengeluarkan urine dari penis
  • Hubungan seks yang terlalu kasar

2. Priapisme

Priapisme adalah salah satu kondisi yang menyebabkan ereksi terasa menyakitkan. Ini bahkan bisa terjadi meskipun pria tidak ingin melakukan hubungan seks.

Penyebab priapisme bisa karena:

  • Cedera penis atau sumsum tulang belakang
  • Gangguan pembekuan darah
  • Kelainan darah, seperti leukemia atau anemia sel sabit
  • Konsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang
  • Efek samping obat untuk mengatasi ereksi atau obat depresi

Pria yang mengalami priapisme harus segera konsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan lanjut sesegera mungkin. Sebab jika tidak, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada penis. Jika dibiarkan tanpa penanganan, pria tidak akan bisa lagi ereksi di kemudian hari.

3. Balanitis

Balanitis adalah infeksi yang terjadi di kulup dan kepala penis. Salah satu penyebab nyeri penis ini biasanya dialami oleh anak laki-laki atau pria dewasa yang belum disunat atau tidak menjaga kebersihan penis dengan baik.

Meski begitu, pria yang sudah disunat pun bisa saja mengalami balanitis. Begitu juga saat terkena infeksi jamur, infeksi menular seksual, atau alergi terhadap pewangi sabun, parfum, atau produk sejenis.

4. Infeksi menular seksual (IMS)

Pria yang terkena infeksi menular seksual juga kerap mengeluhkan nyeri penis. Dari sekian banyak jenis infeksi menular seksual, kondisi inilah yang paling sering menyebabkan penis terasa sakit:

  • Klamidia
  • Gonore
  • Herpes genital
  • Sifilis

5. Infeksi saluran kemih (ISK)

Dibandingkan pria, infeksi saluran kemih lebih sering terjadi pada wanita. Hal ini karena saluran kemih pada wanita cenderung lebih pendek sehingga lebih rentan terkena infeksi saluran kemih.

Namun, pria juga bisa mengalami nyeri penis karena hal ini. Risikonya bisa meningkat jika:

  • Tidak disunat
  • Memiliki sistem imun lemah
  • Mengalami penyumbatan pada saluran kemih
  • Berhubungan seks dengan orang yang terinfeksi
  • Melakukan seks anal
  • Mengalami pembesaran prostat

6. Fimosis dan parafimosis

Fimosis rentan terjadi pada laki-laki yang tidak disunat, terutama anak-anak. Nyeri penis akibat fimosis muncul ketika kulup penis terlalu ketat dan tidak bisa ditarik dari kepala penis.

Sementara parafimosis adalah kondisi yang terjadi saat kulup tertarik ke kepala penis, namun tidak dapat kembali ke posisi semula menutupi penis. Ini merupakan darurat medis dan perlu penanganan segera. Jika dibiarkan tanpa penanganan, penderita akan mengalami kesulitan buang air kecil bahkan jaringan penis tersumbat dan mati.

7. Penyakit Peyronie

Penyebab nyeri penis juga bisa dikarenakan kondisi medis bernama penyakit Peyronie. Penyakit ini terbentuk akibat peradangan pada jaringan parut di sepanjang punggung atas atau bawah batang penis.

Jaringan parut tersebut lambat laun akan mengeras. Ketika dalam kondisi ereksi, penis dapat melengkung atau menekuk. Rasanya akan nyeri, apalagi jika terjadi perdarahan dalam akibat trauma pada penis.

8. Kanker

Meski jarang terjadi, nyeri penis juga bisa jadi pertanda kanker penis. Ada beberapa hal yang dapat memicu perkembangan kanker pada tubuh, termasuk penis, yaitu:

  • Kebiasaan merokok
  • Tidak disunat
  • Mengidap infeksi HPV
  • Tidak membersihkan bagian bawah kulup (preputium)
  • Terkena psoriasis

Mitos 2: Nyeri penis akan hilang dengan sendirinya

Meski nyeri penis terasa ringan dan tidak sampai mengganggu aktivitas, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi penyebab nyeri penis sedini mungkin sehingga mencegah perburukan di masa mendatang.

Penentuan pengobatan nyeri penis ditentukan berdasarkan keparahan gejala dan penyebab yang mendasarinya. Berikut berbagai cara mengobati nyeri penis sesuai penyebabnya, yakni:

  • Priapismus: Mengeluarkan darah dari penis untuk mengurangi ereksi, dikombinasikan dengan obat-obatan guna menurunkan volume darah ke penis.
  • Balanitis: Pemberian antibiotik dan obat antijamur.
  • Infeksi saluran kemih dan infeksi menular seksual: Pemberian antibiotik.
  • Herpes genital: Pemberian obat antivirus untuk mengurangi atau mengobati nyeri penis hingga tuntas.
  • Fimosis: Meregangkan kulup hingga pemberian krim steroid untuk dioleskan pada penis.
  • Parafimosis: Memberikan tekanan pada kepala penis hingga menyuntikkan obat ke penis guna membantu mengeluarkan darah dari penis dan mengurangi ereksi yang berlebihan.
  • Penyakit Peyronie: Pemberian suntikan untuk melunakkan plak pada penis.
  • Kanker penis: Pengangkatan bagian kanker hingga terapi radiasi atau kemoterapi sesuai kebutuhan pasien.

Mitos 3: Nyeri penis hanya bisa diobati

Faktanya, kamu tidak perlu tunggu sampai terjadi nyeri penis. Pasalnya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi kemungkinan risiko terjadinya nyeri pada penis.

Berbagai cara mencegah nyeri penis yang bisa dilakukan antara lain:

  • Memakai kondom saat berhubungan seks
  • Menghindari hubungan seks dengan orang yang terkena infeksi
  • Menghindari gerakan kasar saat berhubungan seks

Jika nyeri penis terjadi berulang akibat infeksi atau masalah lain dengan kulup penis, sebaiknya lakukan sunat. Prosedur yang disebut dengan sirkumsisi ini akan menghilangkan atau memotong sebagian kulup, sehingga mencegah sisa-sisa air kencing menumpuk di balik kulup.

Selain mencegah nyeri penis akibat infeksi, tindakan bedah minor ini juga dapat menurunkan risiko infeksi menular seksual. Mulai dari infeksi HPV hingga herpes dan sifilis. Anak laki-laki dan pria dewasa juga akan terhindar dari risiko fimosis yang juga menjadi penyebab nyeri penis.

Kamu juga bisa melakukan pemeriksaan menular seksual (STD) untuk mendeteksi kemungkinan infeksi penyebab sakit penis. HDmall.id menyediakan paket sunat anak dan dewasa serta pemeriksaan STD dengan harga terjangkau. Pilih lokasi klinik terdekat dengan harga terjangkau sesuai budget dan kebutuhan.

Dapatkan pelayanan terbaik dari tim medis profesional tanpa antre dengan kemudahan pembayaran yang tersedia. Hubungi nomor WhatsApp tim customer service HDmall.id sekarang!

Baca juga artikel lain seputar kesehatan pria:


Referensi

Buka

Tutup