Keluar Cairan Bening sebelum Ejakulasi, Apakah Sperma?


Klik link di bawah ini untuk mempermudah menemukan informasi yang mau kamu simak:

Buka

Tutup

Bagi pria, tentu pernah menyadari saat ada cairan bening yang keluar beberapa saat sebelum ejakulasi. Dilihat dari jumlahnya memang tak sebanyak saat terjadi ejakulasi. Lantas, apakah cairan bening sebelum ejakulasi itu?

Cairan ini sering dianggap sama seperti sperma yang keluar saat ejakulasi. Benarkah? Simak faktanya berikut ini.

Apa itu cairan bening sebelum ejakulasi?

Cairan bening sebelum ejakulasi disebut juga dengan cairan pra ejakulasi. Cairan ini dikeluarkan oleh sejumlah kelendar pada alat kelamin pria, yakni kelenjar Cowper, kelenjar Littre, dan kelenjar Morgagni.

Kelenjar Cowper (bulbourethral gland) adalah kelenjar seukuran kacang yang terletak di bawah kelenjar prostat. Kelenjar ini menghasilkan lendir (mukus) bening di awal proses ejakulasi. Setelah itu, lendir tersebut akan mengering di uretra spongiosa.

Cairan bening yang keluar dari kelenjar Cowper akan menetralisir tingkat keasaman air kencing di uretra. Tak hanya itu, cairan itu pula yang menjadi pelumas alami sebelum sperma dikeluarkan.

Keluarnya cairan bening sebelum ejakulasi adalah hal yang normal, biasanya terjadi saat pria mengalami rangsangan seksual. Jumlah cairannya berbeda-beda pada setiap orang, namun kira-kira sekitar 5 ml setiap kali pria terangsang.

Ada pula pria yang mengeluarkan cairan pra ejakulasi yang lebih banyak atau sedikit. Jangan khawatir juga jika bahkan tidak ada cairan sama sekali, sebab mungkin saja tubuh memproduksi cairan sangat sedikit sehingga tidak terasa.

Apakah cairan pra ejakulasi mengandung sperma?

Meski kelihatannya mirip, cairan pra ejakulasi dan sperma ternyata keluar dari dua sumber yang berbeda. Cairan bening sebelum ejakulasi diproduksi oleh kelenjar Cowper, sedangkan sperma diproduksi oleh testis.

Meski berasal dari dua tempat berbeda, cairan pra ejakulasi nyatanya mengandung sperma tapi jumlahnya sangat sedikit. Hal ini tentu berbeda dengan air mani yang mengandung jutaan sperma.

Dengan kata lain, cairan pra ejakulasi tetap dapat menyebabkan kehamilan meskipun kandungan spermanya sedikit. Oleh karena itu, jika pasangan suami istri ingin menunda kehamilan, sebaiknya tetaplah menggunakan kondom saat berhubungan seksual.

Hal ini bertujuan agar tidak ada sperma yang masuk ke vagina, baik dari cairan bening sebelum ejakulasi maupun air mani. Risiko kehamilan pun bisa diturunkan.

Premarital Check Up

Apakah cairan ini bisa menularkan penyakit kelamin?

Faktanya, kelenjar Cowper sangat rentan terkena infeksi bakteri. Itu artinya ada risiko penularan penyakit kelamin dari cairan bening yang keluar sebelum ejakulasi.

Bakteri dapat bertahan hidup cukup lama di kelenjar Cowper, misalnya pada kasus penyakit kelamin gonore. Gonore adalah infeksi yang terjadi di uretra dan kelenjar reproduksi manusia.

Bakteri dan vairus tersebut dapat menginfeksi kelenjar Cowper hingga masuk ke cairan pra ejakulasi. Jika cairan ini masuk ke vagina, wanita rentan tertular penyakit kelamin.

Tak hanya lewat penetrasi, penularan penyakit kelamin ini juga bisa terjadi lewat seks oral. Penyakit kelamin seperti HIV, HPV, hepatitis B, hingga hepatitis C juga dapat ditularkan lewat cairan pra ejakulasi.

Supaya aman, pastikan untuk berhubungan seks pakai pengaman alias kondom. Hindari kebiasaan menggonta-ganti pasangan agar terhindar dari risiko penularan penyakit kelamin.

Kamu juga dapat melakukan pemeriksaan STD (sexual transmitted disease) untuk mengetahui ada atau tidaknya penyakit kelamin dalam tubuh. Hubungi nomor WhatsApp tim customer service HDmall.id untuk mendapatkan promo paket STD di klinik terdekat sesuai dengan budget dan kebutuhan. 

Baca juga artikel lain seputar kesehatan pria:

Referensi

Buka

Tutup