Azithromycin: Jenis, Manfaat, dan Efek Samping


Azithromycin


Klik link di bawah ini untuk mempermudah menemukan informasi yang mau kamu simak:

Buka

Tutup

Azithromycin secara general digunakan untuk mengobati infeksi bakteri tertentu pada usus, telinga, hidung, tenggorokan, paru-paru, kulit, ataupun kandung kemih. 

Atas rekomendasi dokter, azithromycin juga dapat digunakan untuk mengobati infeksi genital atau penyakit menular seksual, seperti gonore. Dosis yang direkomendasikan, durasi terapi dan pertimbangan untuk berbagai pasien dapat bervariasi di antara infeksi-infeksi bakteri tersebut. 

Azithromycin dapat digunakan untuk mengobati infeksi bakteri lain yang diputuskan oleh dokter Anda dan Azithromycin hanya dapat digunakan pada infeksi bakteri dan tidak dapat digunakan pada infeksi virus maupun infeksi jamur. 

Azithromycin adalah salah satu contoh golongan antibiotik makrolida yang mekanisme kerjanya bekerja dengan cara menghambat sintesis protein bakteri. Antibiotik golongan ini termasuk populer digunakan karena spektrum aktivitasnya dan keamanannya yang relatif.

Apa saja bentuk sediaan Azithromycin?

Penggunaan Azithromycin tentunya harus dengan resep dokter. Azithromycin tersedia dalam bentuk sediaan kaplet salut selaput, kapsul, sirup kering, injeksi dan sediaan tetes mata. 

Untuk sediaan injeksi, harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan biasanya hanya bisa dilakukan oleh tenaga kesehatan saja. Untuk sediaan tetes mata, saat ini di Indonesia belum tersedia. Semua sediaan Azithromycin dalam penggunaannya harus berdasarkan anjuran dan rekomendasi dari dokter. 

Berikut contoh sediaan obat Azithromycin: 

Aztrin Sirup

Aztrin Sirup Kering 15 ml (Rp 191.081/Botol)

Zithrax 500 mg Tablet

Zithrax 500 mg Tablet (Rp 92.606/Tablet)

Mezatrin 250 mg Kapsul

Mezatrin 250 mg Kapsul (Rp 31.515/Kapsul)

Bagaimana cara minum Azithromycin?

Minum Azithromycin persis seperti yang diarahkan oleh dokter atau sesuai dengan petunjuk pada label. Jangan minum lebih atau kurang dari yang diinstruksikan oleh dokter. 

Jika Anda mengonsumsi kapsul atau suspensi pelepasan diperpanjang, minumlah dengan perut kosong setidaknya 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan.

Jika Anda menggunakan tablet atau suspensi pelepasan segera, Anda dapat meminumnya dengan atau tanpa makanan. Jika mengalami ketidaknyamanan pada perut, minum Azithromycin bersamaan dengan makanan. 

Jika mengonsumsi sediaan suspensi oral, kocok botol dengan baik sebelum Anda minum obatnya untuk memastikan cairan tercampur secara merata. Gunakan sendok ukur atau cangkir yang disediakan untuk mengukur dosis yang tepat. 

Cobalah untuk mengonsumsi Azithromycin pada waktu yang sama setiap harinya dan selesaikan atau habiskan seluruh rangkaian pengobatan Azithromycin yang diberikan oleh dokter Anda.

Bagaimana jika saya lupa minum Azithromycin?

Jika ada dosis Azithromycin yang terlewat, langsung minum dosis yang terlewat segera setelah Anda ingat. Jika sudah mendekati waktu untuk dosis berikutnya, lewati dosis yang terlewat dan kembali ke jadwal dosis normal. 

Jangan menggandakan dosis Azithromycin dalam keadaan apapun tanpa pengawasan dan rekomendasi dokter. Jika sering lupa minum obat, sebaiknya beritahu dokter dan apoteker.

Apa saja efek samping Azithromycin?

Berikut beberapa efek samping yang mungkin terjadi ketika mengonsumsi Azithromycin:

  • Miastenia gravis (melemahnya otot akibat gangguan saraf)
  • Keadaan tuli atau tidak bisa mendengar
  • Pruritus (gatal), ruam
  • Rasa terbakar, perih pada mata atau ketidaknyamanan okular, sensasi mata lengket, sensasi benda asing (pada sediaan tetes mata)
  • Diare, muntah, sakit perut, mual, perut kembung, dispepsia
  • Dysgeusia (gangguan indra perasa)
  • Kelelahan
  • Penurunan jumlah limfosit dan bikarbonat darah
  • Peningkatan jumlah eosinofil, basofil, monosit dan neutrofil
  • Anoreksia (gangguan makan)
  • Artralgia (radang atau nyeri sendi)
  • Sakit kepala, pusing
  • Parestesia (kondisi dimana tangan atau kaki seperi kram, kebas atau mati rasa)

Beberapa efek samping Azithromycin dapat berpotensi fatal jika tidak ditangani dengan cepat. Beritahu dokter atau apoteker jika efek samping di bawah ini tidak membaik atau bahkan semakin parah, yaitu:

  • Reaksi hipersensitivitas serius (misalnya anafilaksis, angioedema, sindrom Stevens-Johnson, nekrolisis epidermal toksik, reaksi obat pustulosis eksantema generalisata akut dengan eosinofilia dan gejala sistemik)
  • Hepatitis fulminan yang menyebabkan gagal hati
  • Repolarisasi jantung yang berkepanjangan dan interval QT (ritme jantung)
  • Aritmia jantung, Torsades de pointes (gangguan irama jantung)
  • Diare terkait Clostridium difficile atau Clostridium Difficile Associated Diarrhea (CDAD)

Peringatan dan perhatian sebelum menggunakan Azithromycin

Sebelum mengonsumsi Azithromycin, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Penggunaan obat Azithromycin tidak diperbolehkan jika Anda memiliki beberapa kondisi berikut:

  • Anda alergi dengan Azithromycin
  • Anda memiliki riwayat disfungsi hati atau ikterus kolestatik sesudah penggunaan antibiotik sebelumnya
  • Anda sedang hamil atau menyusui. Kategori kehamilan Azithromycin untuk sediaan kaplet salut selaput, kapsul, sirup kering, injeksi dan sediaan tetes mata adalah B. Selalu informasikan dokter Anda jika Anda sedang hamil atau menyusui

Konsultasikan dengan dokter atau apoteker sebelum mengonsumsi Azithromycin, jika:

  • Anda memiliki riwayat miastenia gravis
  • Anda memiliki riwayat gangguan elektrolit terutama hipokalemia dan hipomagnesemia
  • Anda memiliki riwayat bradikardia, aritmia jantung, insufisiensi jantung berat, perpanjangan interval QT bawaan atau terdokumentasi
  • Anda memiliki riwayat torsades de pointes
  • Anda memiliki riwayat gagal ginjal berat (GFR <10 mL/menit) dan gangguan hati
  • Azithromycin sebaiknya tidak diberikan dalam jangka panjang untuk mencegah sindrom bronchiolitis obliterans pada pasien kanker darah atau kelenjar getah bening yang menjalani transplantasi sel induk hematopoietik

Jika Anda sedang terapi dengan Azithromycin untuk penyakit gonore, Anda harus mengikuti saran dokter tentang cara-cara untuk mencegah penularan penyakit kepada orang lain. Anda juga harus menghindari kontak seksual sampai dokter menyatakan bahwa Anda bersih dari infeksi.

Selama menggunakan Azithromycin, Anda mungkin perlu menjalani tes darah atau tes fungsi hati secara teratur untuk memeriksa respons tubuh terhadap obat tersebut. Dokter akan memberitahu seberapa sering Anda perlu menjalani tes ini.

Adakah interaksi Azithromycin dengan obat lain?

Ada kemungkinan Azithromycin dapat berinteraksi dengan obat lain jika digunakan bersamaan. Selalu beri tahu dokter atau apoteker Anda jika Anda sedang mengonsumsi obat lain, termasuk tonik herbal seperti obat tradisional Tiongkok, suplemen, dan obat-obatan yang Anda beli tanpa resep. 

Beberapa obat di bawah ini dapat memengaruhi penggunaan Azithromycin jika digunakan bersamaan, yaitu:

  • Obat-obatan untuk penyakit jantung, misalnya Digoksin, Amiodaron, Quinidine. Penggunaan obat-obat tersebut dapat meningkatkan risiko interval QT berkepanjangan
  • Obat-obatan untuk alergi, misalnya Terfenadine
  • Obat-obatan yang digunakan dalam transplantasi organ atau gangguan kekebalan tertentu, misalnya Siklosporin
  • Obat yang digunakan untuk mengatasi penggumpalan darah,misalnya warfarin
  • Obat lain seperti Colchicine, Pimozide dan Cisapride

Bagaimana cara menyimpan Azithromycin?

Anda harus memahami bahwa beberapa sediaan obat memiliki kestabilan yang berbeda-beda. Berikut cara menyimpan Azithromycin dengan benar:

  • Azithromycin sediaan tablet, suspensi pelepasan segera dan larutan injeksi, sebaiknya disimpan pada suhu sejuk dan kering, tidak lebih dari 30°C dan jauh dari jangkauan anak-anak.
  • Azithromycin sediaan sirup kering, kemasan harus ditutup rapat, tidak boleh dibekukan, disimpan pada suhu sejuk dan kering, tidak lebih dari 30°C dan harus dibuang 7 hari setelah dilakukan rekonstitusi. Buang kelebihan dosis yang tidak terpakai jika regimen terapi yang Anda konsumsi telah selesai. Keterangan jumlah air yang harus ditambahkan pada proses rekonstitusi biasanya tertera pada kemasan sediaan Azithromycin dan jangan lupa agar selalu kocok botol kemasan sirup kering yang sudah direkonstitusi sebelum mengonsumsi sediaan Azithromycin tersebut

Ketika berbicara tentang antibiotik Azithromycin, ikuti saran dokter atau apoteker, apakah Anda membutuhkannya atau tidak. Selalu tanyakan kepada dokter atau apoteker tentang informasi antibiotik yang digunakan.

Agar lebih mudah, praktis dan juga tepat, pastikan kesehatan tubuh tetap terjaga dengan membeli obat secara mudah dan praktis melalui apotik online di HDmall. HDmall memberikan gratis ongkir ke seluruh Indonesia dengan maksimal biaya kirim Rp30.000. Gratis konsultasi via Whatsapp dengan apoteker kami.

Referensi

Buka

Tutup