Penting buat Kamu!!
Tutup
Tutup
- Virus Covid-19 termasuk penyakit menular yang berisiko mengganggu sistem pernapasan terutama fungsi kerja paru-paru dan organ tubuh lainnya;
- Penderita penyakit bawaan (komorbid) maupun orang dengan sistem imun lemah akan lebih rentan terinfeksi virus corona dan mengalami gejala yang lebih berat;
- Partikel kecil virus yang terbawa melalui droplet dan masuk ke dalam tubuh dapat menyerang sejumlah organ vital, seperti paru paru, jantung, hati, maupun ginjal;
- Jika virus masuk ke dalam paru paru, maka aliran oksigen bisa terhambat dan membuat fungsi kerja paru paru menjadi lebih berat akibat peradangan yang terjadi;
- Klik untuk membeli obat antibiotik atau suplemen vitamin secara online melalui HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia dan bisa COD;
- Lakukan tes COVID-19 dan pemeriksaan kesehatan di klinik maupun di rumah dengan harga khusus dan promo menarik hanya melalui HDmall.
Sejak awal penyebaran virus corona tipe SARS-CoV-2 di akhir tahun 2019 lalu, ada begitu banyak kasus Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia. Hingga saat ini pun masih dilakukan penelitian mendalam terkait berbagai macam hal, termasuk asal muasal virus hingga obat Covid-19.
Untungnya, saat ini sudah ada beberapa jenis vaksin Covid-19 yang bisa digunakan sebagai bentuk antisipasi dalam keadaan darurat untuk membantu mengurangi tingkat keparahan penyakit. Beberapa jenis vaksin tersebut adalah Sinovac, Pfizer, AstraZeneca, Moderna, Sinopharm, Sputnik, dan Johnson & Johnson’s.
Baca juga: Daftar Vaksin COVID-19 yang Telah Disetujui WHO
Meskipun begitu, kita tidak boleh menganggap remeh risiko penularan virus corona yang ada di sekitar. Di banyak kasus, pasien Covid-19 ada yang tidak memiliki gejala dan itu bisa menjadi ancaman tak kasat mata bagi kesehatan kita dan orang terdekat. Oleh karenanya, penerapan protokol kesehatan yang disiplin tetap harus dilakukan di manapun dan kapapunpun.
Mengapa kita harus waspada terhadap bahaya Covid-19?
Bahaya Covid-19 disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 yang dapat menyerang sistem pernapasan terutama paru-paru serta fungsi organ tubuh lainnya. Dari sebagian besar kasus Covid-19 yang terjadi belakangan ini umumnya didominasi oleh virus Covid-19 varian Delta (B.1.617.2). Penularan virus corona (Covid-19) ini diperkirakan terjadi lebih cepat dalam hitungan detik dan memiliki tingkat penularan lebih tinggi dibandingkan varian sebelumnya yang mencapai 40 persen.
Gejala Covid-19 varian Delta ini pun bisa berbeda-beda pada setiap orang, seperti batuk, anosmia, nyeri otot, kelelahan, bahkan sesak napas. Jika pasien Covid-19 hanya mengalami gejala ringan, maka perawatan bisa dilakukan di rumah dengan cara isolasi mandiri, sedangkan bagi mereka yang mengalami gejala sedang hingga berat tentunya membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit.
Pasien Covid-19 yang memiliki riwayat penyakit bawaan (komorbid), seperti penyakit jantung, diabetes, stroke, asma, obesitas, atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) akan lebih rentan terpapar virus corona dan berisiko mengalami gejala yang cukup berat. Begitupun dengan ibu hamil, anak-anak, lansia, dan penderita penyakit autoimun dengan sistem imun yang lebih lemah.
Apa saja efek Covid-19 terhadap kesehatan fisik?
Paparan virus corona dapat terjadi melalui droplet yang menular saat penderita Covid-19 sedang batuk, bersin, maupun berbicara terlebih jika tidak menggunakan masker. Virus ini akan masuk ke dalam hidung maupun mulut dan menyebabkan infeksi pada tubuh.
Partikel kecil virus tersebut akan masuk ke bagian belakang hidung dan selaput lendir yang terletak di belakang tenggorokan, kemudian menempel pada reseptor tertentu di dalam sel dan menyebar ke berbagai organ tubuh. Akibatnya, virus akan mempengaruhi metabolisme sel serta merusak sejumlah fungsi organ penting tubuh, termasuk paru paru.
Baca juga: 3 Faktor Penyebab Kerusakan Organ Paru Akibat Covid-19
Jika virus corona menyerang paru paru, maka akan berisiko terjadi gangguan pernapasan yang menyebabkan pertukaran oksigen menjadi terhambat. Hal ini terjadi karena virus yang masuk akan menyebabkan peradangan pada selaput lendir dan menimbulkan kerusakan yang bisa meluas hingga memenuhi seluruh ruang paru paru.
Kerusakan paru-paru ini juga membuat paru paru harus bekerja lebih keras dalam memasok aliran oksigen ke seluruh tubuh dan sebaliknya. Bahkan efek Covid-19 pada paru-paru dapat menyebabkan kerusakan permanen jangka panjang sehingga para penyintas mungkin masih merasakan dampak long Covid seperti kelelahan dan sesak napas jika melakukan aktivitas fisik yang berat.
Baca juga: 5 Tips agar Tetap Sehat setelah Sembuh dari COVID-19
Tak hanya paru-paru, bahaya virus corona juga dapat mengganggu fungsi jantung, hati, ginjal, maupun sistem pencernaan apabila terjadi peradangan dan kerusakan di organ tersebut. Lebih parahnya, sistem imun yang seharusnya berfungsi membentuk kekebalan tubuh dalam melawan infeksi justru menyebabkan kerusakan dan menimbulkan efek fatal bagi tubuh yang disebut dengan dampak badan sitokin.
Pada umumnya, pasien Covid-19 dengan gejala ringan akan sembuh dalam waktu 2 minggu sejak pertama kali terinfeksi, tetapi ada pula pasien positif yang masih mengalami sejumlah gejala Covid-19 hingga beberapa bulan bahkan setahun pasca terpapar virus corona. Oleh karena itu, penerapan pola hidup sehat sangat penting dalam membantu meningkatkan sistem imun tubuh dan mencegah reinfeksi kembali terjadi.
Referensi
Tutup
Tutup
- NY Times. What Does the Coronavirus Do to the Body? (https://www.nytimes.com/article/coronavirus-body-symptoms.html)
- Bloomberg. Coronavirus Can Live in Patients for Five Weeks After Contagion. (https://www.bloomberg.com/news/articles/2020-03-12/coronavirus-can-live-in-patients-for-five-weeks-after-contagion)
- Johns Hopkins Medicine. Coronavirus Does to the Lungs. (https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/coronavirus/what-coronavirus-does-to-the-lungs)
- WebMD. Coronavirus: What Happens When You Get Infected? (https://www.webmd.com/lung/coronavirus-covid-19-affects-body#1)