Obat Antibiotik

Apa fungsi obat antibiotik?

Pernah diresepkan obat antibiotik dari dokter? Jika iya, berarti kamu sedang mengalami penyakit atau infeksi yang disebabkan oleh bakteri. 

Obat antibiotik biasanya diresepkan saat kamu sedang mengalami radang tenggorokan, infeksi saluran kemih, atau infeksi paru-paru. Obat ini bekerja dengan 2 cara, yaitu membunuh bakteri sekaligus mencegahnya supaya tidak menyebar dalam tubuh.

Ingat, obat antibiotik tidak boleh dikonsumsi sembarangan. Bukannya menyembuhkan, sembarang minum obat antibiotik malah bisa memicu resistensi bakteri. Itulah kenapa obat antibiotik hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.

Obat antibiotik tidak diperlukan untuk kondisi berikut

Masih banyak saja yang menganggap bahwa obat antibiotik merupakan obat wajib yang harus didapatkan tiap kali berobat. Padahal, tidak semua penyakit memerlukan antibiotik, lho!

Obat antibiotik tidak bisa digunakan untuk mengatasi penyakit yang bukan disebabkan oleh bakteri, seperti:

• Infeksi virus, contohnya pilek biasa (common cold), flu (influenza), batuk, hingga sakit tenggorokan
• Infeksi jamur, seperti kurap dan kutu air
• Sinusitis akut
• Infeksi dada
• Infeksi telinga pada anak-anak

Jenis obat antibiotik terbaik

Ada banyak jenis obat antibiotik yang tersedia, bahkan jumlahnya mencapai ratusan jenis. Setiap jenis obat antibiotik hanya efektif mengatasi infeksi tertentu sehingga pemilihannya harus tepat.

Ada sekitar 7 jenis obat antibiotik yang paling umum, yaitu:

1. Penicillin: Mengatasi infeksi kulit dan infeksi saluran kemih. Contoh obat antibiotik penicillin adalah penicillin dan amoxicillin.
2. Sefalosporin: Mengatasi radang tenggorokan, infeksi telinga, infeksi saluran kemih, infeksi kulit, infeksi paru-paru, septikemia, dan meningitis. Contoh obat antibiotik sefalosporin adalah cephalexin.
3. Makrolida: Mengobati infeksi paru-paru, pneumonia yang didapat dari komunitas, pertusis (batuk rejan), dan infeksi bakteri yang kebal terhadap penisilin. Contoh obat antibiotik makrolida adalah erythromycin, clarithromycin, dan azithromycin.
4. Fluoroquinolone: Mengatasi infeksi saluran pernapasan, infeksi saluran kemih yang sulit diobati, pneumonia yang didapat dari rumah sakit, protastitis bakteri, hingga antraks. Contoh obat antibiotik fluoroquinolone adalah ciprofloxacin, levofloxacin, dan ofloxacin.
5. Sulfonamid: Mengatasi infeksi saluran kemih, mengobati atau mencegah pneumocystis pneumonia, dan infeksi telinga (otitis media). Contoh obat antibiotik sulfonamid adalah cotrimoxazole dan trimethoprim.
6. Tetrasiklin: Mengatasi jerawat, rosacea, infeksi saluran kemih, infeksi saluran usus, infeksi mata, penyakit menular seksual, dan penyakit gusi (periodontitis). Contoh obat antibiotik tetrasiklin adalah tetracycline dan doxycycline.
7. Aminoglikosida: Mengatasi septikemia. Contoh obat antibiotik adalah gentamicin dan tobramycin.

Beli obat antibiotik terbaik di HDmall

HDmall menyediakan berbagai obat antibiotik terbaik, tepercaya, dan aman digunakan. Tak perlu ke luar rumah, cukup buka platform HDmall di laptop atau smartphone kamu dan pesan obat antibiotik sekarang juga. 

HDmall juga menerima pesanan obat antibiotik di apotik yang menggunakan resep. Caranya, sertakan resep obat antibiotik yang kamu butuhkan lewat chat customer service HDmall. Tersedia pengiriman ke seluruh Indonesia. Gratis ongkir dan bisa COD, lho!

Kamu bisa berkonsultasi dengan apoteker kami mengenai manfaat, efek samping, hingga cara minum obat antibiotik secara gratis. Membeli obat jadi mudah dan praktis dengan HDmall!